ALWAYS
Klik tanda bintang sebelum baca ya... aku senang Menit 22 banyak yang koment, makasih ya yang udah vote and koment.
Happy Reading.
* Sorry for typo.
Malam ini usai pulang dari kantor, James merasa sangat lelah, pekerjaannya sangat banyak dan ia harus menyelesaikannya. Pukul dua belas malam saat ia memasuki kamarnya dan melepas pakaiannya lalu melemparnya kekeranjang cucian kotor yang tersedia.
James beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri, usai mengenakan pakaian tidur, ia merasa benar-benar sangat mengantuk. Tanpa sadar James berbaring diranjang dimana Nadine masih terbaring koma. "Bodoh, harusnya malam ini kau memijatku bukan hanya tidur, dasar tidak berguna," gumam James tanpa sadar dan iapun tertidur setelahnya.
Desi yang baru kembali dari dapur setelah mengambil air minum tertegun saat melihat pemandangan dikamar sang tuan.
Saat ini ia melihat James tertidur pulas disamping Nadine dengan tangan yang mengenggam tangan sang nona. Tanpa sadar airmata Desi menetes melihatnya, dengan perlahan ia menutup kembali pintu kamar itu.
"Malam ini tuan yang akan menemanimu tidur non, cepatlah bangun dan aku akan memberitahumu tentang malam ini, kau pasti suka," ujar Desi kembali kekamarnya.
Benar saja, James ternyata semalaman tidur disamping Nadine membuat Lisa yang ketika membuka mata tak menemukan prianya mengeram kesal karena berfikir James tak pulang semalam.
Dengan masih menggenakan gaun tidurnya, Lisa keluar dari kamar dan menemukan Desi sedang sibuk menata meja makan serta Rani yang sibuk mengepel.
"Desi!" teriak Lisa kasar. "Desi! Apa kau tuli!" ulang Lisa lebih keras karena Desi sengaja mengacuhkannya.
Sementara Rani juga bersikap acuh tidak peduli dengan keberadaan Lisa.
"Dasar tua bangka tuli, heh! Lisa berdiri tepat didepan Desi dengan kedua tangan pinggang. "Kau tahu sesuatu tentang James? Apa semalam ia tidak pulang?" tanyanya lagi sinis memandang remeh pada Desi.
Desi yang sedari tadi menata makananpun mengeram kesal melihat tingkah angkuh Lisa yang bertindak seperti nyonya rumah.
"Tuan pulang," singkat Desi menjawab dengan nada malas.
"Benarkah? Jangan berbohong kau? Dia tidak tidur dikamar semalam," sanggah Lisa.
"Tuan tidur dikamar," kali ini Desi bernada riang menjawabnya.
"Dasar pembantu sialan, kau mau membodohiku hah!" marah Lisa lagi karena nyatanya James tidak tidur dikamar bersamanya seperti biasa.
"Percuma bicara pada orang bodoh," ucap Desi lagi bergegas menuju dapur.
Lisa membulatkan matanya mendengar ucapan Desi.
"Akh..."
"Apa kau bilang? Pembantu sialan, kau berani mengataiku hah!"
Desi menjerit kesakitan karena Lisa menjambak rambutnya.
"Cepat katakan dimana James?" tantang Lisa lagi semakin marah melihat wajah Desi yang menatapnya seperti tidak takut.
"Lepaskan Desi,"
"Auw..."
Kali ini Lisalah yang menjerit karena Rani memukul kakinya dengan pegagang alat pel. Ranipun geram melihat tingkah Lisa dan saat melihat Desi dijambakpun ia akhirnya membantu Desi.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Menit
FanfictionYang gak suka adegan kekerasan jangan baca... yang gak kuatpun pas baca awalnya jangan terusin... happy reading. Malas bikin sinopsis jadi kasih clue aja...