ALWAYS
Klik tanda bintang sebelum baca ya...
Happy Reading.
*Sorry for typo.
Sehun memasuki rumah James dengan tergesa, ia juga tidak sabar ingin melihat keadaan Sky. Tiba ditempat dimana Paquita masih memeluk Sky tiba-tiba tubuh Sehun menegang melihat siapa pemilik rumah besar tersebut dan ia juga mengepalkan tangannya saat melihat wajah James.
"Sky baik-baik saja?" tanya Sehun sembari memperhatikan keseluruhan tubuh Sky. "Lebih baik sekarang kita pulang," ajak Sehun cepat meminta Paquita dan Penelupe segera meninggalkan rumah James.
Paquita mengendong Sky dan berbalik untuk melihat wajah si penolong sang anak.
Seketika itu juga pandangan James dan Paquita bertemu. Kali ini tubuh Jameslah yang mendadak kaku dengan mata melebar juga jantung berdetak diluar batas saat melihat Paquita, si ibu bayi mungil yang ada dirumahnya.
"Ayo pergi," Sehun malah menarik tangan Paquita agar mereka segera pergi.
"Sehun, tunggu... kita belum mengucapkan terima kasih pada tuan ini," ujar Penelupe merasa aneh dengan apa yang Sehun lakukan. Seperti terburu-buru dan ada rasa cemas diwajah Sehun. Sangat nampak terlihat.
"Terima kasih sudah menolong putri kami," ucap Sehun sembari menundukkan sedikit tubuhnya tanpa mau melihat wajah James yang sekarang berubah pucat pasi tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya.
"Sudahkan ma, ayo pergi," ajak Sehun lagi.
Penelupe dan Paquita hanya bisa menuruti ajakan Sehun walau mereka masih bingung kenapa Sehun begitu terlihat buru-buru juga sang tuan rumah yang berdiri diam dengan wajah terlihat tegang juga pucat.
James bukan tidak mendengar ucapan Sehun dan saat mendengar kalimat putri kami, ia merasa ulu hatinya bagai tertusuk duri.
Arah pandangan James terus mengikuti kemana Sehun membawa Paquita juga Sky menuju pintu utama rumahnya.
Bahkan hingga sekarang saat Penelupe, Paquita, Sehun juga Sky sudah tidak terlihat ia masih berdiri kaku ditempatnya.
"Tuan... tuan..." panggil Desi mencoba menyadarkan James.
"Itu... itu... Na... Na... Na... Nadine..." akhirnya James memaksa suaranya keluar. Dan tidak menunggu apapun lagi ia dengan cepat berlari keluar rumah menyusul kepergian para tamunya.
"Nadine..." suara James tercekat berusaha berteriak memanggil seseorang di dalam mobil yang sudah bergerak keluar dari pagar besar rumahnya. "Nadine!" keras James akhirnya berteriak berusaha berlari mengejar mobil Sehun yang semakin menjauh tidak terlihat.
"Tuan... kau baik-baik saja, ayo bangun," Desi membantu James berdiri karena saat melihat mobil Sehun semakin jauh maka ia terduduk lemas dijalan dengan airmata mulai mengalir.
"Desi... itu Nadine bukan? Nadineku, itu Nadineku," ujar James terus menerus hingga ia memasuki rumah.
"Tuan... saya tidak yakin itu nyonya karena bukankan nyonya sudah pergi dua tahun yang lalu?" Desi mencoba meyakinkan James walau jauh dilubuk hatinya ia berharap itu benar Nadine.
"Tidak Desi... kau melihatnya... dia Nadine... dia... dia... Nadineku," tegas James berusaha menyakinkan dirinya.
"Tuan... lebih baik sekarang kau beristirahat, kau pasti lelah seharian bekerja dan menjaga bayi," Desi membantu James memasuki kamar majikannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Menit
FanfictionYang gak suka adegan kekerasan jangan baca... yang gak kuatpun pas baca awalnya jangan terusin... happy reading. Malas bikin sinopsis jadi kasih clue aja...