25 Menit 70

1.4K 112 25
                                    

ALWAYS













Klik tanda bintang sebelum baca...

















Happy Reading
















* Sorry for typo.

"Pa... pa... pa..." suara ocehan Sky selalu meramaikan suasana sarapan pagi dirumah kediaman James Charles.

"Sudah sayang, makan dulu baru digendong papa" Nadine menyuapkan sendok makan berisi makanan khusus untuk Sky sembari menahan tangan gadis kecil itu yang berusaha mengapai James.

James hanya tersenyum melihat ulah putri kecilnya lalu ia mengalihkan pandangannya pada seseorang yang juga duduk disebelah kirinya.

"Wah... lahap sekali grappa makan? Lapar atau memang grappa tidak pernah makan makanan enak?" sindir James ketus tapi grappa terlihat hanya melirik James sebentar lalu melanjutkan makannya dengan santai.

"James..." tegur Nadine karena merasa tidak nyaman mendengar ucapan sang suami.

"Kenapa? Apa salahku? Lihat saja, yang aku tanyapun orangnya masih makan dengan lahap" ujar James tidak terima ditegur oleh sang istri.

"Sudahlah jangan bertengkar pagi-pagi, tidak bagus didengar oleh cicit kesayanganku" kali ini grappa membuka suara seakan bukan ia yang sedang dibicarakan oleh James dan Nadine.

"Kau dengar sayang? Grappa bilang kita bertengkar padahal aku hanya menyindirnya sejak tadi," ucap James merasa semakin kesal saat melihat grappa malah bermain mata pada putrinya. "Hentikan grappa, jangan mengajari putriku menjadi genit sepertimu" sentak James semakin kesal. "Sayang, lihat, grappa keterlaluan" adu James kali ini pada Nadine yang sejak tadi hanya menjadi pendengar.

"Genit?" ucap grappa menyahut lalu tersenyum penuh arti. "Lebih baik aku genit tapi setia pada istriku daripada bocah busuk yang memasukkan wanita jalang kerumahnya padahal sudah memiliki istri" sambung grappa membuat wajah James seketika pias lalu memandang Nadine dengan seksama. Ia sungguh tahu apa maksud dari ucapan grappa.

"Apa kalian tidak bisa akur saat makan?" akhirnya Nadine membuka suara setelah selesai menyuapi Sky.

"Sayang," panggil James pada Nadine.

"Kau juga salah sayang, lagipula grappa hanya bermain dengan Sky tapi kau selalu menyalahkan semua tindakan grappa," Nadine mencoba memberi penjelasan pada James sembari berusaha mengalihkan apa yang tadi grappa katakan. Sungguh ia hanya ingin melupakan masalalu.

"Kau dengar bocah busuk?" senang grappa merasa dibela oleh cucu menantunya.

"Grappa juga salah, seharusnya grappa bisa menjadi contoh yang baik buat Sky"

James yang tadinya merengut sekarang bisa tersenyum lalu berdiri dan mengangkat tubuh Sky untuk ia gendong. "Dengar sayangnya papa, jangan nakal dirumah selama papa bekerja dan jangan membuat mama lelah, ok," ucap James sembari menciumi wajah Sky.

"Ok," jawab Sky senang seakan benar-benar mengerti apa yang diucapkan James.

"Pintar, kau memang anak papa,"

Nadine ikut mengantar James hingga ke pintu utama lalu meminta James menurunkan Sky karena ia merasa Sky semakin berat dan tidak bisa lama jika ia yang mengendong putrinya itu sekarang.

"Aku harus berangkat  karena ada rapat penting siang nanti dan aku harus memeriksa kembali semua filenya," James meraih tubuh Nadine untuk ia peluk dan mengusap sayang perut Nadine yang sudah mulai membesar. "Jangan terlalu lelah, serahkan Sky pada Desi dan istirahatlah," pesan James lagi.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang