25 Menit 43

2.4K 158 31
                                    

ALWAYS









Klik tanda bintang sebelum baca ya...









Happy Reading.








* Sorry for typo.

James mengeratkan pelukannya pada sesuatu yang terasa lembut dan hangat juga ada wangi khas yang tercium di indera penciumannya. Wangi yang membuat James merasa tenang dan malas untuk bangun dari tidurnya bahkan hanya sekedar untuk membuka mata ia merasa malas sebab terlalu nyaman memeluk sesuatu itu.

Ada sesuatu yang, ah... susah ia gambarkan bagaimana rasanya memeluk sesuatu itu sekarang. Ia malah bermimpi sedang memeluk Nadine sekarang. Berkali-kali bahkan James mengecup pucuk kepala Nadine dalam mimpinya dan semua seperti terasa nyaman baginya saat ia mencium apa yang ada dipelukannya saat ini.

"Tuan... saatnya makan malam," teriak Desi berulang kali dari arah luar kamar membuat James mau tidak mau membuka matanya.

Dan ya... perutnyapun sekarang sudah terasa lapar.

"Ya... aku akan mandi lalu turun untuk makan," jawab James dengan suara serak khas bangun tidur agar Desi berhenti memanggilnya.

James menguap lebar kali ini setelah membuka mata dan... dan... dan... ya tuhan apa yang sedang ia peluk saat ini? Kenapa terasa seperti ada seseorang dibalik selimutnya.

James mencoba meraba apa yang ia peluk dan keningnya berkerut semakin bingung saat merasa ia seperti memegang seorang manusia yang berbadan kecil.

Dengan sedikit rasa takut akhirnya James menyibak selimutnya dan seketika ia berteriak saat melihat ada gadis cilik tadi siang yang ia temui di mall ada didalam ah tidak... ada dikasurnya dan sedang membuka mata saat ini karena mendengar suara teriakannya.

Sky bangun dari tidurnya dengan wajah hampir menangis karena bangun akibat kaget mendengar suara teriakan tapi saat mendongak dan melihat wajah James ia malah bangun dan duduk lalu melemparkan senyum manisnya pada James.

James mencoba mengerjapkan matanya berkali-kali saat ini bahkan ia menepuk sendiri pipinya karena berfikir ia masih ada di alam mimpi.

Melihat senyum manis Sky maka James mengulurkan tangannya untuk memegang pipi Sky.

Terasa lembut dan halus.

"Ya tuhan, ini nyata..." gumam James. "Ap... apa... hei kenapa kau bisa ada disini?" Akhirnya James bisa mengeluarkan suaranya.

Sky malah bergerak mendudukkan dirinya diatas pangkuan James. "Mamam... mamam..." ucap Sky menatap James.

James kehabisan akal untuk saat ini.

"Baiklah... kau lapar... kita akan makan malam kalau begitu," James sudah tidak bisa lagi berfikir apapun saat ini selain memberi apa yang diinginkan Sky. Sudah... ia tidak mampu menolak pesona seorang anak kecil yang sangat mengemaskan seperti Sky.

James bahkan melupakan keinginannya untuk mandi sebelum makan tadi.

Desi masih kebingungan mencari keberadaan Sky. Ia yakin bahwa tadi memang ada anak kecil yang ia bawa masuk kedalam rumah tapi kenapa sekarang anak kecil itu hilang tanpa jejak. Berfikir tentang ucapan Rani malah ia bergidik sendiri.

"Tidak... tidak mungkin tuyul," gumam Desi menuruni tangga menuju keruang makan. "Tapi kalau memang anak itu ada dimana dia sekarang?"

"Uhuk.... uhuk..."

"Tuan... ada apa? Kenapa dengannya?" Desi berlari menghampiri James yang sedang memangku Sky dengan sedikit bingung karena Sky sedang tersedak sambil berusaha memuntahkan isi mulutnya.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang