25 Menit 53

1.4K 110 17
                                    

ALWAYS
















Klik tanda bintang sebelum baca ya atau vote deh...













Happy Reading.















* Sorry for typo.

Malam ini James terpaksa kembali ke hotel karena ia harus membersihkan dirinya, ia tidak membawa apapun kerumah sakit kemarin dan malam ini ia hanya berniat pulang sebentar untuk mandi serta mengambil beberapa pakaiannya untuk ia bawa didalam mobil agar memudahkannya untuk berganti pakaian. Sebenarnya ia berat meninggalkan ruangan Sky tapi bagaimanapun ia harus membersihkan dirinya.

James merebahkan dirinya sebentar dikasur usai mandi dan berpakaian, jarinya tanpa sadar meraba bibir yang tadi siang sempat mencium bibir Paquita. James memejamkan mata mencoba meresapi kembali rasa ciuman itu. "Aneh, kenapa sama seperti aku mencium Nadine? Siapa sebenernya Paquita?" gumam James dan entah kenapa mendadak rasa bersalah muncul dalam hatinya. Ia merasa mengkhianati cintanya pada Nadine.

"Nad... apa aku salah jika mencoba mencari penggantimu? Apa yang kulakukan ini salah jika aku mengejar wanita yang memang sangat mirip denganmu dan terkadang aku merasa bahwa dia adalah kau?" James bicara sendiri dikamarnya seakan ada Nadine disana.

"Apakah kau bahagia disana? Kenapa kau pergi begitu cepat? Seandainya kau tidak pergi pasti sekarang aku sudah bisa membahagiakanmu dan kita pasti juga sudah memiliki anak yang lucu seperti Sky, aku sungguh merindukanmu Nad" tanpa terasa air mata James berjatuhan mengenang Nadine. "Maafkan aku karena tadi sore sudah mencium wanita lain, maafkan aku... aku sungguh menyesal" sambungnya kali ini sembari memandang foto Nadine dari ponselnya.

James menghapus airmatanya serta memandang dengan seksama foto Nadine lalu ia membayangkan wajah polos Sky yang sedang tertawa riang. "Kau tahu... kalau aku perhatikan kau dan Sky memiliki wajah yang mirip, kalian sama cantiknya dan mata kalian memiliki kejernihan yang sama, seandainya saja kau masih hidup dan kita memiliki anak pasti ia sangat mirip denganmu bukan denganku"

Sementara dirumah sakit tepatnya diruangan Sky semua orang sedang sibuk menenangkan bayi itu yang entah kenapa terbangun lalu melihat sekitarnya dan menangis keras, bahkan hingga sekarang sudah hampir satu jam Sky menangis tanpa bisa ditenangkan oleh Paquita sekalipun.

Penelupe dan Sehunpun sudah mencoba menenangkan Sky tapi tetap saja gadis kecil itu menangis keras seakan kehilangan sesuatu.

"Ma.... Sky kenapa? Paq takut badannya panas lagi ma..." panik Paquita terus mencoba menenangkan Sky. Ia sudah mencoba memberi asi tapi ditolak oleh Sky. Untung saja mereka ada diruangan vvip jadi tidak menganggu pasien lain.

"Sayang... sudah jangan menagis lagi, disini ada mama, grandma juga daddy... jadi jangan menangis lagi..." bujuk Paquita bingung sembari menggendong tubuh Sky yang masih lemah walau selang pernapasan telah dicabut.

"Sehun coba panggil dokter, mama takut Sky kenapa-kenapa?" perintah Penelupe juga panik melihat kondisi sang cucu. "Mungkin ada yang sakit ditubuhnya?" sambung Penelupe tidak menyembunyikan rasa khawatirnya.

Sky masih terus menangis tanpa mendengarkan siapapun, ia seperti tidak mendengarkan bujukan apapun.

Dokter bahkan sudah memeriksa Sky dan hanya bisa menggeleng karena bingung dengan keadaan Sky. "Kalau dalam waktu setengah jam si kecil tidak berhenti menangis, saya takut kondisinya akan kembali seperti semula, si kecil akan kembali mengalami dehidrasi dan kejang-kejang bahkan kemungkinan terburuknya..."

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang