25 Menit 51

1.5K 130 11
                                    

ALWAYS














Klik tanda bintang sebelum baca ya...














Happy Reading











* Sorry for typo.

Keesokan harinya James kembali ke rumah kediaman keluarga Alejandro, ia memarkir mobilnya diseberang jalan tepat didepan pagar rumah besar kediaman Alejandro. Ia bahkan membawa sarapannya kedalam mobil, sarapan yang ia beli saat tadi dijalan menuju rumah keluarga Alejandro.

Sementara didalam rumah kediaman Alejandro, suara tangisan Sky baru saja mulai reda, bayi itu menangis sejak satu setengah jam yang lalu membuat Paquita maupun Penelupe kelabakan. Bayi itu menangis sejak mulai membuka mata hingga sekarang wajahnya sudah sangat merah padam.

Sehun yang sebenarnya enggan kekantor terpaksa berangkat, ia tidak tega melihat bagaimana si kecil sakit tapi apa daya, ada masalah di kantor yang tidak bisa ia hindari membuatnya terburu-buru berangkat karena sekarang sudah pukul sembilan pagi. Sekretaris dikantornya sudah menelpon sejak tadi mengatakan bahwa ada beberapa pemegang saham menunggunya.

"Ma... Sehun pergi dulu bila terjadi sesuatu cepat beritahu Sehun" pamit Sehun pada Penelupe yang mana mereka sekarang berada dikamar Paquita.

Penelupe hanya mengangguk sembari terus memegang alat mengompres demam yang sejak tadi berusaha disingkirkan oleh tangan kecil Sky yang masih didalam gendongan Paquita.

"Sayang sudah... ayo tenanglah, mama disini, ayo sayang tenanglah" bujuk Paquita pada Sky yang kembali ingin menangis keras.

"Ya tuhan... apa yang terjadi kenapa Sky seperti ini?" ucap Penelupe tidak tega melihat sang cucu.

"Ma... demamnya naik lagi, badannya panas sekali" info Paquita panik merasakan suhu tubuh Sky kembali memanas.

"Lebih baik baringkan dulu biar lebih mudah dikompres dan diukur suhu demamnya nak, ayo...." ucap Penelupe tapi Paquita enggan karena pasti Sky akan kembali menangis keras jika ia lepas dari gendongan.

Benar saja seperti merasa akan diturunkan Sky kembali menangis keras.

"Sky!" teriak Paquita histeris saat Sky sekarang malah kejang-kejang.

Paquita yang sudah tidak bisa berfikir langsung mengangkat sang anak sembari terisak kuat, ia mendekap erat tubuh panas serta kejang sang anak.

"Kita kerumah sakit sekarang, cepat!" Penelupepun tidak kalah panik dan takut melihat kondisi sang cucu. Sungguh ia sama takutnya dengan sang anak dan beruntung ia masih bisa berfikir membawa Sky kerumah sakit ditenggah paniknya.

Mereka melangkah cepat bahkan Paquita berlari membawa sang anak dalam gendongannya.

"Sayang bertahanlah, mama mohon..." isak Paquita ditengah larinya.

Dan James yang sedari tadi berdiri didepan pintu kaget saat melihat pintu terbuka, terlebih melihat bagaimana Paquita memeluk erat tubuh si kecil Sky.

"Tuan... tolong antarkan kami kerumah sakit sekarang, saya mohon, cepat, cucuku butuh pertolongan"

Penelupelah yang berujar sementara Paquita terus terisak mendekap tubuh Sky yang masih kejang-kejang.

"Cepat kemobil!" James ikut panik melihat keadaan Sky, ia bahkan langsung menginjak gas tinggi saat semua sudah masuk kedalam mobil. James bahkan tidak memikirkan apapun sekarang selain agar cepat sampai dirumah sakit dan Sky mendapat pertolongan.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang