25 Menit 77

1.1K 95 53
                                    

ALWAYS










Klik tanda bintang sebelum baca ya...













Happy Reading












* Sorry for typo.

Nadine bergegas menuju tempat dimana Lisa mengirimkan sebuah alamat padanya tadi, ia sungguh tidak sabar ingin bertemu putrinya bahkan Nadine seakan lupa bahwa ia sedang dalam kondisi mengandung sekarang.

"Sky, tunggu mama... sebentar lagi mama sampai sayang," gumam Nadine sepanjang perjalanan, ia tidak lagi memperhatikan bahwa ada tiga buah mobil dibelakangnya yang sedang mengikutinya.

Nadine menyetir semakin cepat membuat James bertambah khawatir dengan istrinya itu.

Selang lima belas menit Nadine akhirnya tiba ditempat tujuan, ia segera turun dan melihat kesekelilingnya. Sepi dan sangat terpencil. Tempat ini seperti tempat yang terbengkalai dan tidak pernah didatangi oleh manusia. Tapi ia segera menepis pikiran buruknya demi bisa membebaskan sang anak dari cengkraman Lisa.

James dan beberapa orang pengawalnya berjalan perlahan mengikuti Nadine.

Nadine memasuki sebuah bangunan tua seperti gudang besar, iapun dengan ragu memasuki gudang tersebut tapi saat akan memasuki lebih dalam tempat itu ponselnya berdering nyaring.

Dengan cepat Nadine mengangkatnya walau tidak tertera id penelpon.

"Kau pikir aku bodoh jalang, sekarang bermimpi saja akan bisa melihat anakmu lagi" ucap Lisa membuat Nadine seketika merasa lemas.

"Tidak. Apa maksudmu Lisa? Aku sungguh tidak mengerti? Aku sudah membawa uangnya, sekarang katakan dimana putriku?" gugup Nadine bicara dengan nada bergetar karena ia berusaha menutupi rasa takutnya.

"Putrimu sudah mati dan kau pikir aku sungguh menginginkan uang itu? Dasar jalang bodoh, pergi saja ke neraka jika kau ingin bertemu anakmu" kemudian sambungan telepon terputus sebelah pihak.

"Tidak.... Lisa... Lisa... Lisa... katakan dimana anakku... Lisa...!" Nadine masih berusaha bicara pada sambungan ponselnya yang sudah tertutup dengan nada bip.

Diseberang sana Lisa tertawa puas karena ia berhasil melakukan aksinya yaitu ketika ia sadar Nadine sedang di ikuti, ia dengan cepat meninggalkan gudang tua dan kembali ketempatnya. Sekali lagi ia merasa beruntung.

Tubuh Nadine jatuh melemah ke lantai kotor gudang tua, sebelah tangannya meremas ponsel sementara tangan satunya meremas tas berisi uang uang tunai.

"Tidak... tidak... Sky... tidak mungkin... Sky pasti masih hidup... tidak... Sky....!" teriak Nadine keras membuat James tidak bisa lagi menahan diri dan langsung berlari menghampiri sang istri saat melihat istrinya itu hampir jatuh ke lantai.

"Sayang..." James dengan cepat mengangkat tubuh Nadine dan berusaha membawa istrinya itu kembali ke mobil. "Apa yang terjadi? Sayang katakan sesuatu?"

"Sky... Sky... tidak mungkin... Sky masih hidup..." gumam Nadine lemah, ia sudah benar-benar kehilangan akalnya dan tidak lagi bisa berpikiran jernih.

James meneteskan air mata melihat kondisi sang istri, ia tidak bisa lagi mengatakan apapun selain memeluk erat tubuh istrinya itu didalam mobil.

James membawa Nadine pulang ke rumah dan langsung meminta Dokter untuk datang memeriksa kondisi lemah istrinya.

Dokter mengatakan bahwa Nadine mengalami depresi berat saat ini hingga ia menanyakan sesuatu yang membuat tubuh James membeku sebelum gemetar ketakutan.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang