25 Menit 69

1.4K 112 16
                                    

ALWAYS















Klik tanda bintang sebelum baca ya...















Happy Reading










* Sorry for typo.

Sky sudah tertidur sepanjang jalan menuju rumah, bayi itu menyusu pada Nadine selama dimobil. Nadine menutupi dadanya dengan jas putih James namun tetap saja suaminya itu memasang wajah masam entah karena apa, padahal saat mereka keluar dari rumah sakit, wajah suaminya itu masih sumringah akibat mendengar kabar kehamilannya.

Tiba didepan rumah, James mengambil alih tubuh Sky dan mengendong Sky memasuki rumah mereka. Nadine hanya bisa mengikuti langkah James.

"Tunggu!" Tiba didepan kamar James, entah kenapa Nadine malah menahan langkah James saat akan membuka pintu kamarnya.

"Ada apa? Aku harus membaringkan Sky ditempat tidur bukan?" tanya James kebingungan sementara Nadine masih berusaha mengontrol perasaan takut yang tiba-tiba muncul saat ia melihat kamar James.

"Kamarku disebelah sana bukan?" ucap Nadine menunjuk kamar yang dulu ia gunakan selama menjadi istri James.

James awalnya sedikit bingung tapi kemudian ia langsung membuka pintu kamarnya dan masuk, ia bahkan membiarkan Nadine berdiri mematung didepan kamarnya. Setelah meletakkan Sky, James melangkah mendekati Nadine dan dengan pelan menarik tangan istrinya itu.

Nadine tidak lagi menahan langkahnya walau bayangan bagaimana dulu James memperlakukannya dikamar itu terlintas dibenaknya. Nadine yang dulu hanya memasuki kamar itu saat diperlukan untuk memuaskan nafsu suaminya dan bahkan memperlakukannya bagai pelacur.

Wajah Nadine seketika memucat, padahal tadi ia sudah menjadi Nadine yang baru, Nadine yang pemberani saat membatalkan pernikahan suaminya, ya tuhan... kemana hilangnya keberanian tersebut. Ia juga sempat menampar wajah  suaminya saat digereja. Tubuh Nadine membeku saat James mendudukkan dirinya disebuah sofa yang ada dikamar itu. Bahkan Nadine tidak sadar sejak kapan suaminya itu berlutut dihadapannya.

"Sayang," James mulai membuka suaranya. "Aku tahu kata maaf saja tidak akan mungkin bisa mengubah perbuatan jahat yang dulu aku lakukan padamu, tapi tetap saja aku akan minta maaf" James mengecup berulang kali tangan Nadine yang ia pegang erat. "Maafkan aku kalau sudah membuatmu memiliki kenangan buruk dalam hidupmu, aku memang bodoh, tidak bisa melihat dan mengenalmu sejak awal, maafkan aku," James bahkan meneteskan airmatanya kala bayangan dulu ia memperlakukan Nadine terlintas dibenaknya. Sangat jahat dan kejam. "Tapi aku mohon, beri aku kesempatan sekali lagi untuk bisa bersamamu, aku berjanji tidak akan melakukan apapun yang bisa membuatmu tersakiti, aku mohon jangan pernah tinggalkan aku lagi, aku mohon maafkan aku,"

Tanpa terasa airmata Nadinepun ikut menetes mendengar semua perkataan James yang sangat tulus.

"James," hingga akhirnya Nadine membuka suara. "Aku tidak pernah marah padamu karena sejak awal, aku selalu menganggapmu suamiku," ujaran Nadine membuat James menatap dalam wajah istri cantiknya itu. "Tidak perlu lagi minta maaf, tapi aku ingin minta satu hal padamu"

"Apa? Katakan saja, aku akan melakukan apapun agar kau mau memaafkanku, asal kau tidak meninggalkanku, juga memaafkanku terlebih jangan memisahkan aku dengan anak-anakku," jawab James cepat tanpa ragu.

"Aku ingin kita sama-sama melupakan masa lalu dan tolong buatlah kenangan baru bersamaku dan anak-anak," ucap Nadine membuat James langsung mengangguk dan terus menciumi tangan Nadine dengan sayang.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang