25 Menit 10

4.8K 204 19
                                    

ALWAYS













Klik tanda bintang sebelum baca...











Happy Reading.











* Sorry for typo.

Nadine tersentak bangun kala selimutnya disingkap kasar. Ia pikir itu adalah Lisa, ternyata bukan. Jameslah yang melakukannya dan ya, sepertinya pria itu sedang mabuk.

Nadine mencium bau alkohol kala wajah James mendekat kearahnya.

"Tuan... kau sudah pulang?" Nadine memberanikan dirinya bertanya dengan wajah tertunduk tak berani menatap ke arah James.

"Kenapa? Apa kau merindukanku hah!" jawab James sembari menarik lengan Nadine. "Kemari kau, layani aku,"

Nadine menggeleng samar, mulutnya seakan terkantup rapat dan entah kenapa tubuhnya kembali bergetar takut.

"Cepat bodoh! Apa kau tuli?" hardik James lagi menarik paksa tubuh Nadine agar turun dari ranjang.

Tak sabar akhirnya James menggendong Nadine seperti mengangkat karung beras membuat Nadine merasa pusing.

Brak...

James menghempaskan Nadine begitu saja keatas ranjangnya, iapun segera naik dan berada diatas tubuh Nadine.

Nadine sendiri mengerang karena sakit dibelakang tubuhnya akibat cambukan Lisa kemarin.

Nadine terus menolak kala James ingin mencium bibirnya membuat suaminya itu geram.

"Auws..." erang Nadine lagi saat James mencengkram kedua rahangnya dan memaksakan untuk menciumnya.

"Tu-an... ja-ngan..." tolak Nadine saat James mulai merobek pakaiannya.

"Kau memang bodoh, kenapa kau masih menggunakan baju sialan ini? Bukankah aku menyuruhmu mengenakan lingery," marah James sembari terus merobek pakaian Nadine.

"Tuan aku tidak bisa..." Nadine ingin mengatakan keadaannya tapi James malah terus menghisap bibirnya.

"Sial... apa ini?" umpat James kala meraba bagian bawah Nadine dan ia merasakan sesuatu yang tebal disana.

"Aku sedang mendapat tamu bulanan tuan," info Nadine pelan berusaha menutupi kedua dadanya dengan tangan.

"Sial..." umpat James lagi lalu ia tersenyum licik. "Kau masih tetap harus memuaskanku," ucapnya penuh kemenangan.

"Tapi tuan, aku..."

James membisikkan sesuatu ke telinga Nadine membuat mata Nadine terbuka lebar.

"Tidak tuan... jangan... aku tidak bisa melakukannya," tolak Nadine saat James melucuti pakaiannya sendiri.

Tanpa mau mendengar apapun James memaksa Nadine memuaskannya.

Nadine berlari kearah kamar mandi saat James sudah mendapat pelepasannya. Ia memuntahkan isi mulutnya yang berisi cairan milik suaminya itu.

James bahkan tak mau memperdulikan keadaan Nadine, ia hanya tersenyum puas kala melihat Nadine tersiksa seperti sekarang.

"Aku tidak akan membiarkanmu bahagia, itu sumpahku, dasar perempuan bodoh," maki James lagi.

"Pergi dari kamarku dan jangan memperlihatkan dirimu sebelum aku panggil, pergi!" usir James saat melihat Nadine keluar dari kamar mandi.

Nadine terisak kuat dikamarnya, tubuhnya hanya terbalut selimut milik James. Sungguh ia merasakan sakit saat James mengasarinya.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang