Cinta yang tak terucap

499 98 12
                                    

Hal yang paling menegangkan, yaitu ketika pembagian hasil ujian. Suasana kelas kini mulai tegang dan hening. Semua pasang mata kini tertuju pada Bu Rita yang tengah membuka map.

Bu Rita pun mengeluarkan hasil lembar jawaban siswa dari dalam map. “Baiklah Ibu akan umumkan nilai ulangan tertinggi di kelas,” ujar Bu Rita.

Aranasya kini merasakan jantungnya berpacu lebih kencang dari biasanya. Aranasya menunduk seraya memegang kedua tangannya.

“Aranasya Putri Meganyta dengan jumlah rata-rata 95,5 dan Aldi Pramudi dengan nilai 95,2,” ungkap Bu Rita.

Aranasya terkejut kala mendengar hal itu. Dirinya tidak percaya akan hasilnya. Aranasya tidak pernah berpikir dirinya akan berada di posisi teratas, bahkan bisa mengalahkan Aldi. Aranasya dan Aldi pun berjalan beriringan menghampiri Bu Rita.

Bu Rita pun menyerahkan hasil ujian kepada Aldi dan Aranasya. Aranasya masih tidak percaya kala melihat nilai yang tertera di kertas ujiannya.

“Jangan lupa belajar lagi ya,” pesan Bu Rita pada Aranasya dan Aldi.

“Iya Bu,” jawab Aranasya dan Aldi serempak. Mereka pun kembali ke bangkunya masing-masing.

Bu Rita pun membagikan satu persatu lembar hasil jawaban siswa-siswi. Setelah selesai, Bu Rita pun menjelaskan materi baru dan keadaan kelas pun kini menjadi hening seperti semula.

Suasana kantin ramai dipadati siswa-siswi. Semua pasang mata kini tertuju pada Dima yang tengah duduk di bagian pojok bersama kedua sahabatnya. Dima yang merasa diperhatikan dari tadi tidak merasa risih sama sekali. Dia begitu santainya meminum teh manis.

Ponsel Dima terus saja bergetar dari tadi. Namun, Dima malah menghiraukannya. Gilang yang merasa risih langsung mengambil ponsel Dima yang tergeletak di atas meja.

“Sini biar gue aja yang balas satu-satu,” geram Gilang.

Gilang sudah tahu bahwa pesan itu berasal dari penggemar Dima. Banyak para gadis yang mengirimkan berbagai pesan untuknya yang notabene bisa dibilang idola kaum hawa. Ketampanan dan kepintaran Dima membuat kaum hawa menyukainya.

Gilang pun membuka permintaan Dm di laman instagram Dima. Gilang menscroll satu persatu pesannya. Ada satu pesan yang menarik perhatiannya, ia pun langsung membaca pesan itu.

erikaaa

Hai


Ya?


Boleh kenalan?

Gak boleh

Kamu tinggal dimana?

Di rumah

Maksud aku alamatnya

Alamat palsu

Gilang dan Galang kini tertawa terbahak-bahak membaca pesan itu. Sementara Dima hanya memasang wajah datar. Sebuah pemandangan di depan kantin kini menarik perhatiannya.

“Ra,” panggil Aldi yang membuat langkah Aranasya terhenti.

Aranasya berbalik badan menghadap ke sumber suara. Aranasya mengangkat kedua alisnya. Aldi menyodorkan sebuah paper bag bertemakan london man berwarna pink kepada Aranasya.

Nervous (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang