Suasana Mall Paris Van Java kini ramai dipadati orang-orang. Pada dasarnya hari ini hari libur, hari bersantai.
Aranasya kini tengah berada di sebuah gramedia, dimana tempat buku-buku berada. Aranasya melihat-lihat novel yang terpajang di rak buku, sesekali ia baca novel yang tidak terbungkus plastik putih.
Pertama yang Aranasya lakukan sebelum membeli buku itu, membaca isi sinopsisnya. Jika di dalam sinopsisnya bagus dan membuat penasaran, baru dirinya akan membeli novel itu.
Tring
Sebuah notifikasi masuk dari ponselnya. Tanpa berpikir panjang ia pun mengambil ponsel dari dalam tasnya. Terpampang dari layar ponsel pesan masuk dari Adrian.
Aranasya mengernyitkan keningnya. Ia pun membuka pesan itu.
Adrian
Ra, lo hari ini ada acara gak?Jarinya dengan lincah menari-nari di papan ketik.
Aranasya
Emangnya ada apa kak?Tak lama kemudian, ponsel berdering menandakan ada panggilan masuk dari Adrian. Aranasya pun langsung mengangkat panggilannya.
"Iya ada apa Kak?" tanya Aranasya.
"Lo lagi dimana Ra?"
"Ara lagi di Mall PVJ Kak, lagi nyari buku novel."
"Oh sama dong gue juga lagi di PVJ, gimana kalau kita ketemu di First Love Patisserie"
"Boleh Kak, nanti Ara ke sana."
"Ok gue tunggu ya, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Aranasya kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas. Ia kembali memilih buku yang akan ia beli. Setelah selesai, Aranasya pun pergi ke Kafe First Love Patisserie.
Untuk pertama kalinya Aranasya pergi ke tempat itu. Tempat itu bisa dibilang tempat romantis. Dari nama tokonya saja, sudah romantis. Sepertinya Kafe itu sangat cocok untuk berkencan.
Aranasya pun masuk ke dalam Kafe itu. Ia memilih tempat duduk di bagian pojok. Seorang pelayan menghampiri Aranasya seraya menawarkan berbagai menu. Namun, Aranasya menolaknya dengan alasan menunggu tamu yang akan datang.
Aranasya dibuat menunggu kali ini. Sudah hampir lima belas menit. Namun, Adrian tak kunjung datang. Tak lama kemudian, datanglah seorang lelaki dengan memakai baju kaus putih dibalut dengan jaket denim berwarna terang menyala.
Adrian tersenyum kepada Aranasya seraya berjalan menghampirinya. "Hai, udah lama nunggu?" tanya Adrian seraya duduk di kursinya.
"Enggak kok. Kakak sendirian?" tanya balik Aranasya.
"Berdua sama adik gue, dia lagi ke toilet bentar. Gak keberatan kan?"
Aranasya mengangguk menanggapinya. Adrian pun melambaikan tangan kepada pelayan. Dan pelayan itu pun datang.
"Mba, coffe mocca lattenya dua. Lo mau pesan apa Ra?"
"Hot chocolate."
"Gak sekalian sama cakenya?" tawar Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nervous (Completed)
Teen Fiction"Mencintai seseorang itu sama seperti daya dalam fisika, sama-sama membutuhkan waktu dan usaha." ~~~ Persamaan itu sama seperti ketika sedang menaklukan hati seseorang, dimana perlu waktu untuk mencintainya dan usaha untuk membuat hatinya luluh. Sos...