Be my lover?

680 131 14
                                    

Disebuah Mall terkenal di daerah Bandung Paris Van Java Mall. Dimana terdapat berbagai fasilitas juga tempat spot-foto menarik. Tapi jangan heran jika kalian menemukan banyak anak milenial yang berkunjung ke sana. Sudah jelas jika menyangkut soal instagramable anak milenium paling terdepan. Tempat favorit di PVJ yaitu ice skating, dan sky garden.

Ini alasan kenapa memilih belajar bersama di Mall ini karena mallnya sangat rekomendasi untuk para milenial. Aldi dan Jhihan berjalan mendahuluinya. Langkah mereka terlalu cepat, berbeda dengannya yang berjalan gontai. Aranasya terlalu menikmati setiap langkah yang ia tempuh.

Saat Aranasya melewati meja tempat makan yang berjajaran rapih. Aranasya sempat mendengar perbincangan seseorang.

"Yang ini dulu dikerjain," ucap seorang lelaki dengan memakai seragam sekolah dengan dibalut jaket jeans.

"Duh materi kelas 10 aku lupa, ³log27 berapa sih?" tanya seorang gadis yang tengah berada di hadapannya.

"Maaf kak sebelumnya aku lancang, ³log27 itu hasilnya ³log3³," sahut Aranasya.

"Yaampun ternyata kamu bener, makasih ya."

Aranasya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Ia pun kembali berjalan menghampiri meja yang ditempati Aldi dan Jhihan.

"Kalian aja yang mikir, otak gue gak bisa diajak mikir. Apalagi di tempat kayak gini, bawaannya pengen makan," ungkap Jhihan.

"Mangkanya tuker tambah tuh otak," sindir Aldi.

"Di diem, gue gak mau debat sama lo," elak Jhihan.

Aranasya mengabaikan Aldi dan Jhihan yang tengah beradu mulut. Ia pun membuka tas, lalu mengambil sebuah laptop. Ia membuka laptop, terpampang jelas gambar bertemakan London.

Jika tidak panda yaitu London, itulah dirinya. Setiap apapun yang ia suka selalu mengoleksinya baik dari segi foto atau barang.

Tugas kelompok kali ini berbentuk kliping mengenai prinsip ilmu dan penelitian sejarah. Dimana nantinya siswa perkelompok mempresentasikan hasil tugasnya.

Aranasya dan Aldi tengah sibuk mencari bahan materi untuk tugasnya. Sedangkan Jhihan tengah sibuk dengan makanannya.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, tak terasa sudah hampir setengah jam dan tugas pun selesai. Aranasya, Aldi dan Jhihan pun bergegas untuk pulang. Seperti biasanya ia menunggu angkutan umum lewat di depan mall.

Terlihat dari jauh seorang lelaki mengendarai sepeda motornya mendekat ke arahnya. Kini motornya berhenti tepat di depan Aranasya. Lelaki itu membuka helm full facenya. Sempat terlintas di pikirannya seorang preman yang akan melukainya.

"Hai," sapanya.

Aranasya tidak menanggapinya. Karena Ibunya pernah bilang, jika bertemu dengan orang baru kita harus hati-hati.

"Tenang gue gak bakal nyulik lo ko," ungkapnya.

Aranasya tersenyum kikuk padanya.

Dia mengulurkan tangannya seraya berkata, "Gue Adrian Dzavier."

"Aranasya," jawab Aranasya singkat, tanpa membalas uluran tangannya.

Nervous (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang