Spesial 8K readers, Nervous kembali
"Lo tahu gak Ra? Rotasi bumi itu terjadi ketika bumi mengelilingi matahari, tapi manusia gak ngerasain perputarannya. Sama kayak lo Ra, yang gak ngerasain cinta yang hadir di diri gue.”Aldi Pramudi
Aranasya menuruni anak tangga. Dirinya sudah menggunakan pakaian rapih bersiap-siap untuk pergi. Aranasya menghampiri Ibunya yang berada di ruang tamu tengah bersama Dika.
“Bu, Ara pamit keluar bentar ya,” pamit Aranasya seraya mencium telapak tangan Ibunya.
“Sama siapa Mega perginya?” tanya Ibu.
“Temen bu,” jawab Aranasya.
“Palingan sama pacarnya Bu,” sela Dika dengan wajah tidak berdosa.
Mata Aranasya membulat seakan matanya akan keluar. Pandangan Aranasya kembali beralih pada Ibu seraya tersenyum. “Enggak kok Bu bukan pacar, cuma temen aja,” elak Aranasya.
“Yaudah jangan lama-lama,” pesan Ibu.
“Makasih Ibu,” ucap Aranasya seraya memeluk Ibunya. Aranasya pun berlalu pergi keluar rumah.
Di depan rumahnya, Aldi sudah menunggunya dari tadi. Aldi menatap pada Aranasya dengan tatapan kagum. Aranasya terlihat begitu cantik malam ini dengan menggunakan dress perpaduan putih dan mint selutut.
Aranasya menatap Aldi dengan tatapan heran. Aranasya melambaikan tangannya tepat di depan wajah Aldi. “Di, are you okay?” tanya Aranasya.
Aldi membelalakkan matanya terkejut. “Iy—iya Ra,” jawab Aldi seraya memberikan helm pada Aranasya.
Aranasya pun memakai helm itu, kemudian menaiki motor Aldi di bagian jok belakang. Aldi pun menancapkan gasnya dan motor pun melaju membelah jalanan. Tujuan malam ini yaitu pergi ke Mall terdekat.
Tak butuh waktu lama untuk tiba di sana. Aranasya dan Aldi berjalan beriringan menyusuri Mall. Hingga sampai di timezone. Aldi mengajak Aranasya untuk bermain sekejap. Tujuannya agar Aranasya melupakan segala permasalahan yang menimpanya.
Dan benar saja, dalam waktu sekejap Aranasya lupa akan kejadian sore tadi. Melihat Aranasya tertawa lepas kala bermain basket, membuat Aldi ikut bahagia. Baginya kebahagiaan Aranasya itu yang terpenting.
“Yes menang,” teriak Aranasya seraya tersenyum lepas.
Setelah puas menikmati permainan di timezone. Aldi dan Aranasya pun pergi ke tempat Mc Donald’s. Singgah untuk meredakan rasa haus. Aldi pun memesan dua buah ice cream Mcflurry oreo.
Aldi menghampiri Aranasya yang tengah duduk di kursi seraya membawa dua buah ice cream. Aldi menyodorkan ice cream pada Aranasya. Lalu Aranasya pun mengambilnya. Menikmati ice cream di malam hari sensasinya sangat berbeda.
Aranasya sangat menyukai ice cream, apalagi ice cream oreo. Baginya ice cream itu sebagai penenang kala sedang dilanda masalah. Saking asyiknya menikmati ice cream, sampai Aranasya tidak menyadari ice cream yang berada di bagian ujung bibirnya.
“Ra,” panggil Aldi.
Aranasya mengangkat kedua alisnya. Mengisyaratkan ada apa?
Aldi menunjuk pada bagian ujung bibir Aranasya. Namun, Aranasya tidak mengerti dengan isyaratnya. Aldi mengambil tisu yang berada di atas meja. Lalu mengusap lembut pada bagian ujung bibir Aranasya.
“Sorry,” kata Aldi.
Aranasya yang diperlakukan itu oleh Aldi merasa canggung. Aranasya tersenyum kikuk padanya. “Thanks Di,” ucap Aranasya.
Aldi mengangguk pelan seraya tersenyum. “Yaudah kita ke gramedia yu,” ajak Aldi.
Aranasya dan Aldi pun pergi menuju gramedia. Tempat buku dan peralatan sekolah berada. Hobi Aranasya dan Aldi hampir mirip. Keduanya suka membaca buku. Namun, perbedaannya dari segi jenis buku. Aranasya yang lebih suka membaca novel, sedangkan Aldi lebih suka membaca komik.
Tak butuh waktu lama Aldi memilih buku komiknya. Berbeda dengan Aranasya yang masih bingung. Aranasya tidak bertindak terburu-buru dalam hal memilih. Mengenai novel ia lebih selektif. Aranasya lebih memilih membaca sinopsisnya terlebih dahulu atau bahkan membaca bagian endingnya. Setelah itu baru Aranasya membeli buku itu.
Aldi menghampiri Aranasya seraya membawa buku komik di genggamannya. “Apa ini waktu yang tepat?” tanya Aldi dalam hati.
“Gue yakin ini waktu yang tepat,” kata Aldi dalam hati. Aldi menarik napasnya, lalu mengembuskannya secara perlahan.
“Ra,” panggil Aldi.
Aranasya menoleh ke samping tepat pada Aldi.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," kata Aldi.
Pandangan Aranasya tak beralih dari Aldi. "Apa Di?"
"Dari awal gue ngerasa lo yang paling beda, dan gue ngerasa nyaman kalau ada di deket lo," ujar Aldi. Pandangan Aldi tertuju ke bawah lantai, sekejap ia memperlihatkan senyumnya.
"Entah ini waktu yang tepat atau bahkan tidak tepat. Tapi hari ini gue mau ngomong sesuatu yang serius ke lo," sambung Aldi.
Aldi menggenggam tangan Aranasya seraya menatapnya dengan lekat. "Gue suka sama lo Ra, dan gue mau lo jadi pacar gue. Lo mau kan?" tanya Aldi.
Aranasya tidak percaya kala mendengar kata yang dilontarkan oleh Aldi. "Di?" tanya Aranasya seraya mengernyitkan keningnya.
"Gue serius Ra," jawab Aldi.
"Aku pikir selama ini kita sahabat," ungkap Aranasya.
Aldi memperlihatkan senyumnya lagi. "Gue tahu, lo bakal jawab itu. Ra, dimana ada cowok sama cewek sahabatan? Gak ada Ra. Kalau pun iya ada, salah satu di antara mereka pasti ada yang menyimpan rasa lebih," tutur Aldi panjang lebar.
Bukan Aranasya tidak senang ketika ada seseorang yang mencintainya. Tapi Aranasya sudah menganggap Aldi sebagai sahabat terbaiknya.
Aranasya melepaskan genggaman tangan Aldi. "Maaf, aku gak bisa Di," ucap Aranasya seraya berlalu pergi.
"Karena lo masih cinta kan sama Dima?" tanya Aldi yang membuat Aranasya menghentikan langkahnya.
Aldi menghampiri Aranasya lalu berdiri di hadapannya. “Mau sampai kapan Ra Dima nyakitin lo?” tanya Aldi.
Aranasya terdiam tak bisa berkutik.
Aldi tersenyum miring seraya berkata, "Cuma karena satu orang, lo nutup hati lo buat orang baru."
Mata Aranasya mulai berkaca-kaca kali ini.
"Lo tahu gak Ra? Rotasi bumi itu terjadi ketika bumi mengelilingi matahari, tapi manusia gak ngerasain perputarannya. Sama kayak lo Ra, yang gak ngerasain cinta yang hadir di diri gue," ungkap Aldi.
•
•
•
•
•
•
•
TBCNote :
Tekan vote dan jangan lupa ramaikan kolom komentar!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Nervous (Completed)
Jugendliteratur"Mencintai seseorang itu sama seperti daya dalam fisika, sama-sama membutuhkan waktu dan usaha." ~~~ Persamaan itu sama seperti ketika sedang menaklukan hati seseorang, dimana perlu waktu untuk mencintainya dan usaha untuk membuat hatinya luluh. Sos...