Ancaman

2.8K 59 0
                                    

Lagi-lagi Mina, berjalan kaki saat pulang sekolah karena Taehyung, meninggalkannya begitu saja. Berbagai ucapan kesal terus saja Mina, gerutukan dalam hatinya sembari berjalan kaki.

Hal seperti ini sering terjadi menimpa Mina, sudah berapa kali juga Taehyung, meninggalkannya ketika pulang sekolah mungkin bagi Mina, sudah biasa dengan situasi seperti sekarang.

Kakinya terus melangkah bersamaan dengan tangannya yang ia, anyunka sesuai dengan suana hatinya, rambut yang di ikatnya bergerak kekanan dan kekiri karena besarnya luapan angin.

Setelah kaki Mina, menginjak tanah di pesisi taman hati Mina, berminat ingin duduk di kursi taman untuk beberapa menit saja.

Lantas gadis berambut panjang di ikat itu duduk di bangku besi putih panjang, memandangi hamparan bunga-bunga di depannya dan menikmati sejuknya angin sore.

"Kok aku jadi ingat masa-masa aku, sama Taehyung Oppa," guman Mina, sembari melamun dan memikirkan sesuatu di otaknya.

Mina, mengingat di mana saat Taehyung, perhatian ketiaka dia masih Smp dan memanjakan nya melebihi apapun.

"Mina-nya, sini paman beliin kamu baju" panggil Taehyung, secara gembira.

"Wahh. Paman ini bajunya bagus sekali. Mina, suka" girang Mina.

"Iya dong, pamankan tau apa selera Mina," guman Taehyung.

Dan Mina, mengingat di mana ia, pernah menjahili Taehyung, di taman menggunaka ulat mainan.

"Oppa, lihat ini apa" tanya Mina, menunjukan ulat mainan tersebut kehadapan Taehyung.

"YAKK! Mina.... Plis deh jangan jahil kaya gini" teriak Taehyung, takut bukan main.

"Ih, inikan cuma mainan bukan beneran Oppa," ejek Mina, terus saja memberikan ulet tersebut kepada Taehyung, samapi Taehyung lari terbirit-birit.

Mina, tersenyum hambar mengigat betapa hangatnya Taehyung, ketika dulu lain halnya dengan sekarang Taehyung, sangat cuek dan dingin, bahkan sudah banyak luka yang Mina, dapat dari Taehyung.

Namun Mina, terus saja menutupi luka hatinya akibat tingakah laku Taehyung, meski Mina, tau buka sewajarnya dia mencintai seorang pamannya sendiri.

Tapi inilah yang di namakan cinta, memang buta tanpa memandang apapun, tanpa memandang umur, keluarga, ataupun sedarah itulah cinta.

"Sampai kapanpun, aku akan berusaha mendapatkan hatimu Oppa," guman Mina, tersebut hangat kearah langit yang mulai memendung hingga akhirnya turun hujan.

Orang lain berlarian kesana kamari untuk berteduh, tapi lain halnya dengan Mina, dia malah mengangkat wajahnya keatas dengan mata tertutup menikmati setiap tetes demi tetes air hujan yang turun dari atas langit sana.

Badannya basah kuyup karena semakin lama hujannya semakin deras membuat Mina, sendiri menggigil kedinginan, ketika Mina, ingin membuka matanya air hujan itu sudah tidak terasa lagi di wajahnya.

Setelah mata Mina, benar-benar terbuka sepenuhnya hal pertama yang ia, lihat adalah air hujan menyentuh sebuah plastik transparan yang Mina, sendiri nyakin jika itu payung.

Mina, meririk kearah belakangnya ingin tau siapa yang telah memayunginya saat ini. Setelah melihat gadis itu tersenyum manis kepada orang yang sedang memandangnya penuh arti.

"Taehyung Oppa," ucap Mina, dengan wajah polosnya.

"Ngapain ujan-ujanan, kaya bocah" celetuk Taehyung, dengan nada acuhnya.

Yang tadinya Mina, tersenyum ramah dan manis seketika senyuman itu berubah menjadi kesal dan geram dengan sikap acuh dan cueknya Taehyung.

"Sini Oppa, hujan-hujanan bareng aku. Biar romantis" ajak Mina, bangkit dari duduknya dan melepaskan payung dari tangan Taehyung.

"Mina, kau ini apa-apa'an?? Aku, tidak ingin hujan-hujanan denganmu" kesel Taehyung, badannya sudah basah kuyup.

"Nyakin tidak ingin hujan-hujanan denganku...." Goda Mina, sambil menggelikitik pinggang Taehyung.

"Mina, hentika. Ku bilang hentikan" pinta Taehyung, terlalu geli hingga ia, kembali menggelikitik pingga Mina, hingga akhirnya keduanya saling kejar mengejar dan saling menggelikitik hingga akhirnya saling melempar tawa yang begitu pecah.
.
.
.
.
.
Di sisi lain seorang peria dengan wajah tampan, tubuh tegap, tengah duduk di kursi menyenderkan punggungnya di kursi dengan hisapaan roko di bibirnya.

Wajah sangarnya itu terlihat kesal karena terlalu lama menunggu seseorang yang sedari tadi ia tunggu tak kunjung datang.

"Bos. Saya telah mendapatkan informasi penting" adu seorang lelaki yang baru saja datang dengan wajah menang.

"Apa, yang kamu dapatkan?" Tanya Johnny, sambil menumpangkan kakinya.

Lelaki itu merogok sebuah hp dari dalam saku celananya, lalu tangannya mengutak-atik hp tersebut sampai ia, menemukan sebuah poto yang beberapa saat lalu ia, poto.

"Lihat ini Bos. Apa lelaki ini yang selama ini kamu cari?" Tanyanya memperlihatkan poto seorang lelaki bersama seorang gadis sedang hujan-hujanan dengan wajah ceria dan senyuman hangat.

Bibir Johnny, tersenyum bahagia karena telah menemukan orang yang selama ini ia cari, tangan Johnny, meraih hp anak buahnya sambil mengamati poto tersebut.

"Akhirnya aku, menemukanmu" gumamnya penuh dengan dendam dan geram.

"Cari informasi tentang dia. Dan yang paling penting cari siapa tau namanya" perintah Johnny, setegas mungkin.

"Namanya Yeon Taehyung, dia seorang guru sekaligus CEO di perusahaan Yeon, aku dengar juga dia memiliki kka, yang perusahaannya di mana-mana" timpah seorang lelaki yang baru saja masuk kedalam ruangan itu.

"Wah, cepat sekali kau menemukan informasinya Mark," puji Johnny. "Tapi siapa gadis itu?" Tanya Johnny, setelah memandangi kembali poto Taehyung dan Mina.

"Entah? Mungkin kekasihnya atau adiknya?" Jawab Mark, seadanya.

"Aku tidak peduli dengan gadisnya. Yang aku perdulikan adalah Taehyung, lelaki itu selamat dari cengkeramanku" guman Johnny, mengcengkramkan kedua tangannya secara erat.

"Tapi gadisnya, bisa di jadikan umpan bukan?" usul Mark, dengan tatapan mata penuh kelicikan di sana.

"Kau benar!" ucap Johnny, membenarkan ucapan Mark, barusan.
.
.
.
.
.
#TBC

🌚Sepupu Mesum🌚 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang