Cinta&permasalahan.

524 30 2
                                    

'CITTTT.... BRUGGG'

"Akkkh"

jerit Milea, karena mobil Jungwoo, di pepet kanan kiri, lalu bagian kaca belakang di ancurkan oleh kedua orang yang membawa motor hitam.

"Jungwoo, lebih cepat lagi" pinta Milea.

"Jangan panik Milea," saran Jungwoo, berusaha menenangkan Milea, sambil menggenggam tangan kanannya.

"Hikss, kita harus sampai ke rumah Mina, sebelum semuanya terlambat Woo," ujar Milea, semakin panik.

"Sekarang kamu telpon saja Mina, suruh dia untuk berhati-hati. Dan, jangan sampai Taehyung Hyung, pergi keluar rumah" perintah Jungwoo, langsung di angguki oleh Milea.

Milea, langsung menelpon Mina, namu sialnya Mina, tidak mengangkat telpon darinya. Dia terus mengulang beberapa kali berharap Mina, mengangkat telpon, tapi hasilnya nihil.

"Akhh hiskk. Mina, tidak mengangkat telpon dariku. Jangan-jangan mereka sudah membawa Mina, atau..."

"Shut. Jangan berpikir aneh-aneh!" Potong Jungwoo. "Teahyung Hyung, apa kau punya nomornya?" Tanya Jungwoo.

"Aku tidak punya nomornya, telpon rumah Mina, aku punya nomornya" girang Milea, langsung saja mengutak-atikan hpnya mencari nomor telpon rumah Mina.

Masih sama tidak ada seorangpun yang mengangkat telepon, jika begini hati Milea, semakin tidak tenang karena tidak ada yang menjawab telpon darinya.

"Hiksss. Woo, tetap sama. Mereka tidak mengangkat telpon dariku" eluh Milea, menangis sejadinya.

"Hey sudah jangan menangis mereka pasti baik-baik saja" hibur Jungwoo, mengusap air mata Milea, menggunakan sebelah tangan kirinya.

Aksi kejar mengejar masih tetap berlanjut sampai Jungwoo, sendiri bingung bagaimana cara lari dari kejaran mereka?! Mobil Jungwoo, sengaja di tubrukan oleh mobil merah darah, sampai mobil Jungwoo, hampir terpental ke tebing.

"AKHHHHH!" teriak Milea, menundukkan kepalanya dengan kaki yang dia ringkukan di kursi.

Seketika Jungwoo, berhenti melajukan mobilnya dan menatap Milea, secara khasian karena dari sorot mata dan wajah Milea, gadis itu sudah benar-benar ketakutan.

"Milea, cepat pindah dudukmu?" Pinta Jungwoo, serius.

"Kebelakang maksudmu. Kau gila ya? Bagian belakang sudah rusak kacanya, dengan mudah mereka menangkap aku nantinya" cerocos Milea.

"Bukan kebelakang"

"Lalu kemana? Keluar?? Kau menyuruhku keluar, kau ingin meninggalkan aku di sini? Apa kau sudah tidak peduli denganku? Apa kau akkhh...."

Sudah cukup dengan cerocosan Milea, tangan gadis itu di tarik oleh tangan kanan Jungwoo, dengan tangan kiri yang memegang pinggang gadis itu memindahkan Milea, menjadi duduk di pangkuan Jungwoo.

"Ju-jungwoo" kaget Milea, mengaitkan kedua tangannya di leher Jungwoo.

"Tidak mungkin aku tidak peduli denganmu" ucap Jungwoo, dengan gerakan kilat bibirnya mencium pipi merah Milea.

Author: hadeh... lagi genting juga sempet" nya si Jungwoo, bikin momen kaya gitu🙄🥴

Jelas Milea, kaget dengan tindakan Jungwoo, barusan. Dia tidak bisa berpikir panjang yang pasti dia senang bukan main, bahkan saat ini jantung nya berdetak dua kali lebih cepat.

"Mari kita mainkan game ini" ucap Jungwoo, dengan senyuman devil namun itu sangat menarik hati Milea.
.
.
.
.

"Kenapa Eomma dan Appa, belum juga datang? Padahal ini sudah setengah sembilan??" Khawatir Mina.

Dari jam setengah delapan gadis itu sudah mondar-mandir bak setrikaan di luar, bahkan dia tidak memegang ponselnya sendiri, karena terlalu khawatir kepada dua orang tuanya.

Sampai Taehyung, menghampiri Mina, dengan ponsel gadis itu di tangannya. Karena bukan tidak peduli akan ponsel sedari tadi Taehyung, di dapur dan Mina, di luar.

Ketika sudah ingat Taehyung, mengambil handphone Mina, dan lelaki itu melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Milea.

"Ada apa? Kenapa kamu risih??" Tanya Taehyung, sedari tadi khawatir melihat Mina, mondar-mandir.

"Eomma dan Appa, kenapa mereka belum juga sampai? Ini sudah mau masuk jam sembilan. Katanya jam 8 mereka akan sampai" jawab Mina, dengan wajah benar-benar khawatir.

"Mungkin karena macet, atau... Pengambilan barang yang penuh ketika di bandara, jadi terlambat datang" jelas Taehyung, sambil mengelus lembut wajah Mina.

"Tapi Oppa, persaanku tidak enak"

"Shut... Buang perasaan buruk, mereka akan baik-baik saja. Jangan khawatir" ucap Taehyung, menenangkan Mina, memeluk nya secara hangat.

Mina, mencoba membuang rasa resah dan khawatir itu dari hati dan pikirannya, tangannya sangat erat memeluk pinggang Taehyung, kepalanya dia tenggelamkan di dada bidang Taehyung.

Sampai hp Mina, yang berada di tangan Taehyung, berdering menandakan sebuah telpon masuk. Secara cepat Mina, melepaskan pelukannya dan mengambil hp dari tangan Taehyung, kemudian mengangkat nya.

"Hallo Milea, Ada apa? Kukira Eomma, yang menelpon" ucap Mina, dengan wajah cemberut.

"Mina, akhh" ucap Milea, terpotong karena mobil mereka sedang aduk kuat dengan mobil lainnya.

"Milea, kamu kenapa? Kok berisi gitu?" Tanya Mina, memastikan.

"Apa kamu bersama Taehyung Oppa?"

"Iya, kenapa?"

"Ada seseorang yang ingin membunuhmu malam ini. Berhati-hatilah dan jangan sampai lepas dari Taehyung" teriak Milea.

"Hah! Membunuhku? Siapa yang akan membunuhku??"

"Kakak'ku dan Mark, AKHHH..."

'Tutttt' sambungan telpon dari Milea, tiba-tiba saja putus secara sepihak padahal Mina, belum selesai berbicara.

"Hallo Milea, kok mati?" Panik Mina.

"Ada apa?" Tanya Taehyung, penasaran.

"Milea, bilang malam ini akan ada yang membunuh kita? Dan dia bilang kakak dia sendiri yang akan membunuh kita" jelas Mina, menatap dalam kedua mata Taehyung.

"Mengapa kakak dia ingin membunuh kita?" bingung Taehyung, dan hanya di jawab gelengan kepala oleh Mina.

Tiba-tiba saja TV di ruangan tamu menyala Mina dan Teahyung, langsung memeriksa kedalam. Di lihat oleh keduanya tv menyala dan ada seseorang memakai topeng hitam sedangkan duduk di depan sana.

"Siapa kau?" Pekik Taehyung.

"Hey gadis cantik, apa kau menunggu kedua orang tuamu?" Tanya orang bertopeng itu.

"Dari mana kau tau?" Tanya Mina, kembali

Lelaki bertopeng itu tak lain adalah Johnny, berpindah duduk menyingkirkan kursinya hingga menampakkan Ara, dan Taeil, yang di ikat di kursi dan mulut mereka di bekam oleh sehelai kain.

"Eomma, Appa. Oppa, mereka disana" panik Mina, dan langsung di peluk oleh Taehyung.

"Hahaha! Ingin kedua orang tuamu selamat makan serahkan Taehyung, padaku!" Pinta Johnny.

"Kenapa harus Taehyung Oppa? hiksss KEMBALIKAN MEREKA HIKSS" jerit Mina.

"Jika ingin semuanya mulus, ikuti saja perintahku"

"Jika kau memang menginginkan aku, lepaskan dulu mereka. Maka aku akan menyerahkan diriku" ucap Taehyung.

"Oppa, kau gila!" Pekik Mina, tidak setuju.

"Bagaimana?" Tanya Taehyung.

Johnny, tidak merespon apapun lelaki itu malah mematikan rekamannya meninggalkan kecemasan dan khawatiran di diri Mina dan Teahyung.
.
.
.
#TBC.

🌚Sepupu Mesum🌚 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang