Menyebalkan.

953 48 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit Mina, dan Taemin, menunggu di kursi tunggu dengan wajah khawatir dan perasaan campur aduk di hati mereka saat ini.

Terutama bagi Mina, sejak tadi sampai sekarang Mina, tidak berhenti menangis dadanya sudah sesak, air matanya seakan habis terkuras habis.

Taemin, yang melihat Mina, menangis seperti itu tidak tegak rasanya. Dengan berani lengan lelaki itu meraih kepala Mina, kemudian ia senderkan di pundaknya dengan memeluk erat tubuh Mina.

"Hikssss, Op-oppa dia A-akan baik-baik s-sajakan hikssss" guman Mina, dalam pelukan Taemin.

"Ya, dia akan baik-baik saja. Jangan khawatir aku nyakin dia lelaki kuat" jawab Taemin, mengelus lembut kepala Mina.

"Hiksss, Hiksss, tapi.... Jika Oppa, kenapa-kenapa bagaimana? Hikssss aku tidak sanggup jika Oppa, kenapa-kenapa hiksss huwaaaa" tangis Mina, semakin pecah membuat Taemin, justru malah tertawa bukannya sedih.

"Hahaha. Kamu itu lucu sekali Mina-ssi" tawa Taemin.

Mina, melepaskan pelukannya dari Taemin, dia melihat Taemin, secara kesal dengan bibir cemberut membuat Taemin, yang melihat menjadi gemas bukan main.

"Menyebalkan!" Gerutuk Mina, kesal.

"Habisnya kamu. Orang Taehyung, tidak apa-apa, dia hanya di pukul menggunakan kanyu, itupun tidak terlalu kuat"

"Iyakan tetep saja Oppa, pingsan. Itu artinya Oppa, kenapa-kenapa sampai pingsan kaya gitu" elak Mina, sembari menyeka air matanya.

"Segitu cintanya kamu sama Taehyung? Segitu sayangnya kamu sama Taehyung?" Tanya Taemin, membuat Mina, kembali menatap Taemin, secara diam.

"Eumhh... Iya. Aku syang dan cinta banget sama Taehyung Oppa, bahkan aku gak peduli jika dia pamanku, aku gak peduli jika dia berbeda jauh umur denganku, dan aku selalu sabar dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulutnya, aku selalu sabar" jelas Mina, bersamaan dengan air mata.

"Aku, tau itu. Terlihat jelas di matamu jika kamu sangat menyayangi, mencintai, dan mempercayai Taehyung setulus hati kamu. Dan aku lihat sepertinya Taehyung, juga mencintaimu" ucap Taemin, membuat Mina, menggelengkan kepala pelan dengan senyuman getir.

"Dia mencintaiku?? Heum, aku rasa itu mustahil. Setiap kata yang dia lontarkan, setiap sifat yang dia tunjukan dan dia berikan padaku, itu bukan rasa cinta. Terkadang aku, lelah dengan semua ini dan aku ingin menyerah mengejar cintaku, tetapi entah kenapa aku ingin terus mengejarnya" guman Mina, menyenderkan kepalanya di tembok.

"Tidak semua lelaki menunjukkan sifat dingin dan arogannya bukan berarti dia tidak mencintaimu. Justru sebaliknya, lelaki seperti itu terlalu tinggi oleh ego, percaya padaku Mina, jika Taehyung, juga mencintaimu" ucap Taemin, nyakin sembari memegang pundak Mina, membuat Mina, meririk Taemin, dan ada sebuah keyakinan di mata Taemin.

"Baiklah jika itu sebuah keyakinanmu Oppa, aku akan berusaha lagi" semangat Mina.

"Jika begitu. Kita kekantin kamu pasti belum makan, dari tadi perutmu bunyi" ajak Taemin, membuat Mina, malu kerena perutnya tidak bisa di ajak kompromi.
.
.
.
.
.

Mark, melamun sendiri di kursi kebanggaannya, tangannya terus mengelus dagu secara lembut, pikirannya masih mengingat di mana Mina, melawan anak buahnya dan dirinya sendiri.

Mark, benar-benar bingung dengan Mina? Pasalnya ketika Mina, masih SMP gadis itu belum sehebat sekarang, jangankan untuk berkelahi, menampar atau cekcok mulut saja Mina, tidak berani.

Tapi kemarin Mina, benar-benar hebat, dan lincah.

"Gadis itu memang selalu jadi kagum orang dari dulu" guman Mark, dalam hatinya.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Leana, kepada Mark.

"Bukan urusanmu" jawab Mark, menatap Leana, sinis.

"Terserahmu saja. Tapi ingat Mark, jangan sampai kau jatuh cinta pada gadis itu, aku rasa kau sedang memikirkan gadis kekasih musuh bosmu itukan" celetuk Leana.

"DIAM KAU. LEBIH BAIK KAU PULANG KERUMAHMU SEBELUM AYAH DAN ADIKMU AKU ENYAHKAN" Sentak Mark, membuat Johnny, yang mendengar geleng kepala.

"Sejak kapan Mark, menjadi seorang lelaki emosi seperti itu?!" Guman Johny, pelan tersenyum mengejek.

"Tak perlu mengancamku. Karena aku tidak takut denganmu" ucap Leana, menatap Mark, tajam lalu pergi pegitu saja.

"Ada apa denganmu Mark? Kenapa kau terlihat kesal hari ini?" Tanya Johnny, menghampiri Mark, menepuk pundaknya.

"Aku kesal dengan Mina, kenapa dia bisa sehebat itu" jawab Mark, tanpa menoleh melihat Johnny.

"Sudah kubilang. Jangan gunakan cara kasar, gunakan cara lembut, ibaratnya jika kita bermain tubuh dengan wanita semakin kita bermain lembut semakin wanita itu terlena dan merana, begitupun dengan permainan ini Mark," jelas Johnny.

"Jika harus itu yang di lakukan. Maka aku akan lakukan dengan cara lembut" ucap Mark, tersenyum menang memandang Poto Mina, yang terpajang di tembok sana.
.
.
.
.
.

•Kantin Rumah Sakit•

"Ngomong-ngomong, kamu hebat juga dalam berkelahi" puji Taemin, setelah selesai makan.

"Iya jelas, akukan latihan taekwondo. Jadi ya lumayanlah" jawab Mina, sembari menyuap nasi kedalam mulutnya.

"Pantesan. Tapi itu bukan di sebut lumanya sangat hebat. Wanita yang tadi kamu lawan itu bisa di bilang wanita paling hebat di antara mafia, dan kamu dengan mudah mengalahkannya. Daebak" puji Taemin, kembali membuat Mina, berpikir dengan kata yang Taemin, barusan ucapkan.

"Mafia?? Jadi mereka itu segerombolan mafia?" tanya Mina, intens membuat Taemin, tepuk jidat Karena keceplosan.

"Eumhhh. Sudah kamu lanjut makan saja" elak Taemin.

"Kenapa Oppa, tau jika mereka mafia? Siapa Oppa, sebenarnya?" tanya Mina, kembali menatap Taemin, menunggu jawaban.

"Eish. Kenapa aku keceplosan" gerutuk Taemin.

"Ya, Oppa sudah terlanjur keceplosan. Jadi katakan saja yang sejujurnya, siapa Oppa, sebenarnya?" tanya Mina, kembali.

"Ok ok. Aku seorang detektif, aku memang sedang menyelidiki kasus 25thn silam" jawab Taemin jujur.

"Hah, jadi Oppa, detektif?? Yakk, kenapa Oppa, tidak bilang dari awal padaku?" kaget Mina, di campur dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Mina, kamutuh harus mengerti, menjadi seorang detektif itu harus menjaga data peripadi" jawab Taemin, sedikit berbisik karena takut jika seseorang mendengar pembicaraan mereka.

"Oh, begitunya. Tapi tadi kata Oppa, kasus 25thn silam? Kasus apa?" tanya Mina, benar-benar membuat Taemin, pusing.

Masalahnya apakah tidak jadi masalah jika dia membeberkan semuanya pada Mina? Apak gadis ini akan menjaga semua rahasianya? Akhh Taemin, di landa bingung sekarang.

"Ok, jika Oppa, tidak mau menjawab. Kira-kira berapa tau umur Oppa dengan Taehyung Oppa?" Tanya Mina, membuat Taemin, lega dan pertanyaan ini tentu mudah di jawab oleh Taemin.

"2thn, kenapa?" Tanya balik Taemin.

"What 2thn, itu artinya aku harus memanggilmu Ajjusi dong" ledek Mina.

"Yak Yak, tidak. Aku masih muda, panggil saja aku Oppa." Tolak Taemin.

"Kalo Oppa, gak mau di panggil Ajjusi, gima kalo ajjuma? Haha kayanya cocok" ledek Mina, sambil tertawa puas.

"Yak. Aku bukan wanita" tolak kembali Taemin, tetapi Mina, justru malah meledeknya dengan menjulurkan lidahnya.

"Wlee, Ajjuma." Ucap Mina.

"Aish, anak ini bikin gemas saja" guman Taemin, tersenyum manis melihat Mina, meledeknya seperti itu.
.
.
.
.
.
#TBC.

🌚Sepupu Mesum🌚 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang