•Rumah Sakit Soul•
Seorang lelaki jangkung bermata elang, senyuman kotak, tengah berdiri di depan kaca, air matanya tidak berhenti mengalir dari pelupuk matanya, ke lima jarinya gemetar melihat sang kakak kritis di ruangan sana.
"Hyung maaf. hiksss maaf"
Kata-kata maaf terus di lontarkan oleh Taehyung, rasa bersalah seakan-akan menggerogoti hatinya, kepalanya menunduk membiarkan air mata itu menetes ke lantai.
"Johnny sialan Akhhhhh"
Teahyung, berteriak mengumpat Johnny, di balik kesalnya tangannya menonjok tembok rumah sakit, tubuhnya ambruk di lantai bersamaan rasa kesal dan rasa bersalah.
"Kenapa tidak aku saja yang terbaring di sana. Kenapa harus kau Hyung? Hiksss maafkan aku hiksss"
Tangannya mengusap wajahnya secara kasar. Bibirnya terus terisak, dadanya berdenyut nyeri, kedua bola matanya terus mengalirkan air mata, hingga sembab.
"Oppa," panggil Mina, berjongkok merangkul Taehyung.
"Hiksss Hyung. Mina, dia kritis" racau Taehyung, membalas pelukan Mina.
"Dia akan baik-baik saja Oppa, dia lelaki kuat percaya padaku" bujuk Mina, yang ikut menangis.
Jungwoo dan Namjoon, sedari tadi menunggu dan menemani Taehyung, hanya bisa menahan air mata mereka. Melihat Taehyung, terus menangis dengan rasa bersalahnya membuat Namjoon dan Jungwoo, ikut merasakan kepedihan Taehyung.
"Aku tidak ingin Hyung gugur dalam masalah ini" ucap Jungwoo, menatap kosong kaca ruangan Taemin.
"Kita sama-sama berdoa. Dia pasti sembuh" guman Namjoon, memberikan semangat.
Teahyung berdiri di bantu oleh Mina, tubuhnya terhuyung tidak kuat menahan berat badannya sendiri, kepalanya terasa pusing namun Mina, berusaha menahan tubuh Taehyung, agar tidak goyah.
"Oppa, Eomma dan Appa, meminta Oppa, keruanganya sekarang" ucap Mina, menatap wajah pucat pasi Taehyung.
Teahyung, mengangguk mengerti dia menatap Namjoon dan Jungwoo, berjalan mendekati keduanya kemudian tangannya menepuk pundak Namjoon.
"Hyung jangain Hyungku, Temanin dia" pinta Taehyung, di balas senyuman hangat oleh Namjoon dan Jungwoo, menepuk pundak Taehyung.
"Tenang Hyung, kita akan menjaganya" ucap Jungwoo, tulus.
.
.
.
Taehyung dan Mina, duduk di kursi dekat Ara dan Taeil, kondisi keduanya tidak terlalu buruk hanya saja Ara, belum sembuh sepenuhnya karena luka tembak yang dia dapatkan."Ada apa Hyung?" Tanya Taehyung, menatap Taeil.
"Begini Taehyung, Hyung ingin menjelaskan semuanya padamu" jawab Taeil, memegang tangan Taehyung, seerat mungkin.
"Jelaskan saja Hyung. Jelaskan secara pelan-pelan tidak perlu terburu-buru" pinta Taehyung, mengerti dengan kondisi Taeil, sekarang.
"Iya Appa, jelaskan secara perlahan" timpah Mina.
Taeil, menatap Taehyung, berat rasanya menjelaskan semuanya pada Taehyung, bahkan Ara, sudah menunduk pasrah dengan penjelasan yang akan di jelaskan oleh Taeil.
Karena sesungguhnya Ara, takut sekali kehilangan Taehyung, kasih sayangnya terlalu besar bahkan dia menganggap Taehyung, seperti adiknya sendiri.
"20thn lalu aku menemukanmu menangis di jalan seorang diri, tubuhmu yang kecil penuh dengan luka, wajahmu yang sayu, bajumu tidak layak pakai, sampai hujan dan angin menerpa tubuh kecilmu. Di situ aku dan Ara, berniat membawamu dan menjadikan adik'ku agar ada penerus perusahaanku"

KAMU SEDANG MEMBACA
🌚Sepupu Mesum🌚 End✅
Teen FictionMencintai pamannya sendiri adalah sebuah keingina terbesar bagi seorang Yeon Mina, menaklukan hati seorang pria yang berbeda 8thn darinya adalah sebuah prioritas dalam kehidupannya. tak peduli seberapa besar ia harus melewati celah rintangan, ketika...