Di kanti sekolahan Mina, bersama dengan sahabatnya Milea, tengah asik menyeruput semangkung mie instan, bersama cemilan dan minuman lainnya.
Mina, begitu sangat meresapi rasa kua serta Mie, yang sedang di seruputnya membuat Milea, bingung dengan sahabatnya itu.
Bingung bukan karena Mina, lahap memakan Mienya bingung karena Mina, tak kunjung pula menuruti permintaannya waktu kemarin.
"Mina?" panggil Milea.
"Emmm!" jawab Mina, sambil meminum minuman yang sudah di pesannya.
"Tadi kamu keciduk Irena Ssaem, pasti kamu lagi merhatiin pamanmu itukan?" tanya Milea, memang bukan hanya satu atau dua kali Mina, ketahuan oleh gurunya jika Mina, tidak pokus pada materi.
Sudah sering terjadi, bahkan pernah sekali Mina, benar-benar tidak pokus pada pelajaran kala Taehyung, sedang menjelaskan mata pelajaran kepada muridnya, saat itu Mina, sangat pokus pada Taehyung, hingga di tegur oleh guru.
Bahkan Mina, sering di hukum oleh para guru dan Milea, sudah sering menyaksikan bagai mana Mina, berlari mengelilingi lapangan, membersihkan toilet, berdiri di depan kls, dan segala macemnya.
Jika Milea, pikir-pikir mungkin sudah keyang dengan hukuman atau teguran dari guru karena sering terciduk tidak pokus kepada guru didepannya, meski teguran dan hukuman itu bukan untuk dirinya melainkan untuk Mina.
Tetap saja Milea, jengah dengan kelakuan sahabatnya itu yang tak pernah jera mengejar cinta pamannya sendiri.
"Kamu taukan aku, tidak pokus karena apa?" ucap Mina, malah berbalik bertanya kepada Milea, karena Mina, nyakin jika Milea, sudah mengetahui apa jawabannya.
"Mina, kamu itu gak jera apa? Itu pamanmu! Masa kamu suka saman pamanmu sendiri" ceramah Milea.
"Aku, tidak akan pernah menyerah untuk mengejar cinta Oppaku. Dia bukan pamanku, tapi calon suamiku" beber Mina, membuat Milea, memutarkan matanya secara lelah.
"Tapi sampai kapan Na? Lagian ya, kamu itu lebih pokus merhatiin Taehyung Ssaem, di banding kamu merhatiin mata pelajaran yang di terangin guru di depan" jengah Milea.
"Sampai Taehyung Oppa, menerima cintaku" jawab Mina, dengan senyuman jahilnya.
"Itu tidak mungkin! Dia pamanmu, tidak mungkin dia mencintai keponakannya sendiri" sangkal Milea.
"Kenapa tidak, jika sudah berjodoh" jawab Mina.
Ah, rasanya percumah saja Milea, menceramahi Mina, yang keras kepalanya minta ampun. Yang ada sekarang kepala Milea, tambah pusing dan kesal terhadap Mina, karena tidak pernah menurut sekalipun.
"Ahh. Terserah kau saja lah. Ehhh Mina," teriak Milea, karena Mina, lari begitu saja tampa mendengar ucapan Milea, barusan.
Mata Milea, mengikuti kemana larinya Mina, dan ternyata gadis itu berlari kearah lelaki yang baru saja hangat di perbincangan oleh keduanya.
"Hahh.... Anak keras kepala" gerutuk Milea, sambil geleng-geleng kepala kemudian melenggang pergi masuk kedalam kls.
.
.
.
.
."Oppa" sapa Mina, secara girang.
Taehyung, langsung melirik kekanan dan kekiri karena takut ada murid yang mendengar panggilan Mina barusan.
"Mina-ya, ini sekolahan. Panggil aku Ssaem" ujar Taehyung, memperingati Mina, secara berbisik.
"Ishhh! Biar saja. Biar murid-murid mendengarnya. Bahwa Oppa, itu milik Mina, emm" ucap Mina, seenak jidatnya sendiri membuat Taehyung, langsung menarik tubuh Mina, ketempat yang agak sepi.
"Kau ini benar-benar keras kepala. Sudah aku, peringatkan berapa kali! Jika di luar sekolah panggil aku Paman, jika didalam sekolahan panggil aku Ssaem. Mengerti" ujar Taehyung, secara intens dan tajam.
"Dan sudah aku bilang. Oppa, itu masih terlalu muda jika jadi pamanku, cocoknya jadi suamiku" ucap Mina, berterus terang.
"Masih kecil, sudah memikirkan tentang suami. Pikirkan tentang masa depanmu" keritik Taehyung.
"Ya, karena otak'ku penuh dengan wajah tampanmu Oppa," ucap Mina, sambil mengedipkan sebelah matanya dengan bibir sexy yang sengaja ia, gigit sedikit membuat Taehyung, menahan selivanya susah payah.
Sial, memang tubuh Mina, sangat sexy, dan bibirnya itu berwarna pink baby siapa saja yang melihat bibir Mina, saat ini pasti sudah langsung melahapnya secara ganas dan berutal.
Beruntung Taehyung, bisa menahan diri dan bisa berpikir jika gadis di hadapannya itu adalah keponakannya yang otaknya mesumnya minta ampun.
"Sudah, cepat kembali ke klsmu sekarang. Bel sebentar lagi berbunyi" titah Taehyung, dirinyapun ingin melangkah pergi namun tangannya di tahan oleh tangan Mina.
"Tunggu Oppa, kita bareng saja ke kls" usul Mina.
"bodoh jangan terus kau pelihara didalam otakmu. Bahkan arah jalan kita berbeda, aku di kls lain dan klsmu dimana" gerutuk Taehyung, sambil menghempaskan tangan Mina, dan menjitak kening Mina, secara kasar.
"Awww! Sakit Oppa," rengek Mina. "Oppa, harus bertanggung jawab. Nanti malam Oppa, harus mentraktirku makan" pinta Mina.
"Aku, tidak mau" jawab Taehyung, secara judes ingin kembali melangkah pergi.
"Jika tidak aku berteriak, biar warga sekolahan tau kita sedang berdua di sini" ancam Mina.
"Terserah" ucap Taehyung, ingin bener-benar meninggalkan Mina.
"OPPAA.... AKU emmm, emmm" teriakan Mina, terhalang kala tangan Taehyung, membungkam mulut Mina, secara cepat.
"Ok Ok! Aku, akan traktir kamu kaman. Puas kamu" pasrah Taehyung, sambil menggerutuki Mina, dengan berbagai ucapan kesal didalam hatinya.
"Makasih Oppa, kesayangan Mina," seru Mina, tersenyum bahagian dan penuh menang lalu pergi setelah bibir Mina, mendarat di punggung tangan Taehyung.
"Ehhh. MINAAA...." teriak Taehyung, frustrasi.
.
.
.
.
.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
🌚Sepupu Mesum🌚 End✅
Novela JuvenilMencintai pamannya sendiri adalah sebuah keingina terbesar bagi seorang Yeon Mina, menaklukan hati seorang pria yang berbeda 8thn darinya adalah sebuah prioritas dalam kehidupannya. tak peduli seberapa besar ia harus melewati celah rintangan, ketika...