Siang hari di mana angin sedang menghembus kuat, menerbangkan rambut panjang Mina, yang tergerai sampai menutupi wajahnya karena tiupan angin.
Kepalanya menunduk kebawah melihat kakinya melangkah menginjak pasir pantai, memang jika ada waktu luang seperti itu Mina, suka sekali kepantai bersama Taehyung, tapi saat ini Taehyungnya di ganti oleh Jungwoo.
Sementara Jungwoo, mengikuti Mina, dari belakang memperhatikan gadis itu secara lekat penuh dengan perasaan, entahlah... sepertinya Jungwoo, ada rasa pada Mina.
"Mina," panggil Jungwoo, menghentikan langkah Mina.
"Ya" jawab Mina, tanpa menoleh kebelakang.
"Kamu pernah bilang, jika kamu sangat sayang dan cinta sama seseorang... Jika aku boleh tau, siapa orang itu?" Tanya Jungwoo, melangkah lebih cepat hingga bersejejer dengan Mina.
"Orangnya sudah hadir sejak lama di hidupku. Dulu dia sangat perhatian dan sangat manis padaku, tapi setelah aku menyadari jika aku mencintainya dia, jadi cuek dan dingin padaku" jawab Mina, sambil memandang air pantai.
Jujur Mina, jadi ingat saat-saat dulu bersama Taehyung. Di mana Taehyung, begitu manis dan perhatian, di mana dulu Taehyung, begitu ceria dan banyak bicara kepada Mina.
Sikap konyol Taehyung, senyuman kotak Taehyung, canda tawa yang selalu Taehyung, lontarkan kepada Mina, semua itu terbanyang lagi di otak Mina.
Sumpah demi apa rasanya Mina, ingin sekali mengulang masa itu, atau kembali ke masa itu. Tapi itu semua mustahil! Yang sekarang Mina, rasakan adalah dinginnya Taehyung, dan cueknya Taehyung.
Mina, sendiri juga bingung apa yang membuat Taehyung, begitu berubah drastis seperti sekarang ini?
Lain halnya dengan pikiran Jungwoo, ketika Mina, mengucap 'orangnya sudah hadir sejak lama di hidupku' Jungwoo, berpikir jika itu dirinya.
Tetapi Jungwoo, bulak balik berpikir seingat dan sepengetahuan Jungwoo, dari dulu sampai sekarang dia tidak berubah sikap, dia masih tetap sama manis dan perhatian, bahkan sekarang lebih dari itu.
"Itu artinya bukan aku?! Lantas siapa??" Batin Jungwoo, penasaran.
"Sudahlah Jung, jangan terus di bahas. Nanti juga kamu tau sendiri siapa orangnya" ucap Mina, sambil tersenyum manis kepada Jungwoo.
"Tapi aku tetap penasaran. Lagian selama aku jadi sahabatmu, selama kita bersahabat bertahun-tahun lamanya kamu tidak pernah main rahasia denganku? Tapi sekarang kau jadi berubah Min, tertutup sekarang" jelas Jungwoo, sedikit kesal.
"Manusia tidak selama seperti itu, pasti ada berubahnya" jawab Mina, sambil menepuk pundak Jungwoo, lalu berjalan kembali meninggalkan Jungwoo, begitu saja.
"Aneh" ucap Jungwoo, sambil berjalan cepat menyusul Mina.
Sementara dari kejauhan seseorang sedang memperhatikan Jungwoo dan Mina, bahkan orang itu memotret dua insa di serbang sana. Kemudian dia mengirimkan Poto tersebut kepada seseorang dengan tulisan.
"Dia bersama lelaki lain Hyung," ucapnya dengan emoticon menyebalkan.
.
.
.
.
.Jam 03.45 sore waktu Korea. Mina, baru saja pulang ke rumah dan mendapatkan rumah begitu sepi dan sunyi bak kuburan.
Rasanya Mina, baru merasakan rumah sesepi ini setelah ayah dan ibunya ketokyo, karena memang selama ini rumah ataupun Mina, tidak pernah di tinggalkan keluar oleh kedua orang tuanya.
"Ya Tuhan, ternaya gak ada Eomma, sama Appa, sepi juga kalo aku pulang main. Heuhh, jadi rindu mereka berdua" guman Mina, sambil merebahkan tubuhnya di sofa.
Mata Mina, menatap atap langit rumah, rasa bosan mulai muncul, padahal Baru saja pulang main bersama Jungwoo, tapi mendapati rumah sepi seperti itu jiwa bosan Mina, mulai meronta-ronta.
"Jika aku masak sekarang.... Oppa, pasti pulangnya malam, nanti makanannya keburu dingin" guman Mina, bingung harus berbuat apa di waktu luang ini.
"Ah, aku punya ide. Sambil nunggu Oppa, pulang. aku beresin kamar Oppa, siapa tau aku nemu sesuatu" seru Mina, kembali bangkit dari sofa, kemudian berjalan keatas dan masuk kekamar Taehyung.
Gadis itu geleng kepala melihat kamar yang berantakannya minta ampun. Selimut di lantai, bantal dan guling di sofa, handuk basah yang tidak di jemur di simpan begitu saja, parpum yang tutupnya entah di mana, gordeng jendela yang belum terbuka.
Suasana gelap dengan keadaan kamar berantakan seperti itu membuat Mina, merinding sendiri. Takutnya ada penghuni lain di kamar itu selain Taehyung, kenapa Mina, berpikir seperti itu? Karena hantu suka ruangan yang berantakan seperti itu.
"Cek, kenapa aku harus berpikir seperti itu??" Gumamnya menepis pikiran aneh itu jauh-jauh.
"Cus, langsung beresin aja kamar calon idaman Mina..." Girangnya sambil berjalan kearah gorden lalu membukanya sampai sinar matahari sore masih memasuki kamar Taehyung.
Lalu Mina, membuka jendelanya supanya hawa atau angin dari luar masuk kedalam kamar Taehyung, agar kamar itu tidak terlalu sumpek ketika Mina, beres-beres.
Detik demi detik, menit demi menit, dan jam demi jam Mina, membereskan kamar Taehyung, hingga akhirnya hampir semuanya selesai.
Untuk sejenak Mina, membaringkan tubuhnya di sofa, keringat bercucuran dari kening dan juga tubuhnya, memang sangatlah lelah memberesi kamar Taehyung, yang begitu besar berantakan seperti kapal pecah membuat Mina, kecapean bukan main.
Gadis itu memiringkan tubuhnya di sofa berniat untuk beristirahat sejenak, tetapi setelah badannya miring kekiri mata Mina, melihat ada sebuah kertas yang tergeletak di bawah ranjang.
"Kertas apa'an itu?" Gumamnya kembali bangun lalu berjalan dan mengambil kertas tersebut.
Mina, membuka kertas yang terlipat itu yang hampir sudah kusam oleh debu, didalamnya terdapat tulisan tangan Taehyung, dan Mina, membacanya didalam hati.
•Isi Surat•
"Cinta apakah itu Cinta? Heum, aku tidak menyangka dengan perasaanku sendiri, bagaimana caranya aku menepis perasaan ini jauh-jauh, karena mustahil bagiku untuk bersama dengannya. Semakin aku menepis jauh-jauh perasaan ini, semakin lekat hatiku mencintainya. Ya, aku jatuh cinta pada keponakankun sendiri Yeon Mina."
Mata Mina, membulat bukan main, mulutnya terbuka lebar saking kagetnya, jantung Mina, berdetak tidak karuan, dia harap semua ini bukan mimpi.
"Oppa, mencintaiku" girang Mina, sambil loncat-loncat di atas kasur.
.
.
.
.
.#TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌚Sepupu Mesum🌚 End✅
Teen FictionMencintai pamannya sendiri adalah sebuah keingina terbesar bagi seorang Yeon Mina, menaklukan hati seorang pria yang berbeda 8thn darinya adalah sebuah prioritas dalam kehidupannya. tak peduli seberapa besar ia harus melewati celah rintangan, ketika...