Kerusuhan!

561 29 0
                                    

Jam 10 lewat 30 siang hari yang indah dengan ke uwuwan sepasang kekasih yang baru mekar, dan hati mereka baru saja menyatu, membuat Mina, dan Taehyung, enggan untuk keluar dari kamar.

Ya, saat ini Taehyung, terus saja menggoda Mina, membuat gadis itu melemparkan bantal serta guling ke wajah Taehyung, belum lagi kata-kata yang di lontarkan oleh Taehyung, mampu membuat Mina, greget sendiri.

"Stop Oppa, stop berbicara kekonyolan kepadaku" pinta Mina, Kepada Taehyung.

"Itu bukan kata-kata konyol tapi kebenaran Mina," ucap Taehyung, terus saja menggoda dengan membahas masalalu bersama Mina.

"Tetap saja itu konyol!"

"Baiklah, aku akan berhenti berbicara" ujar Taehyung.

Lelaki Yeon itu kembali berjalan menghampiri Mina, kekasur. Duduk di sisinya dengan tangan terus mengait ke pinggang Mina, dan kepala Mina, yang sengaja dia senderkan di bahunya.

"Tapi Mina, apa kamu ingat waktu dulu aku metraktirmu makan di restoran. Di sana kamu berhayal kalo aku mencium mu, sampai bibirmu aku suguhi makanan panas. sungguh bibir monyongmu, seperti pantat ayam hahaha" girang Taehyung, tertawa sepuas mungkin.

"Yakkk. Oppa, kau sungguh keterlaluan! Berhenti terus menerus mengataiku seperti itu" rengek Mina, wajah kesel dengan tangan dia pukulan ke dada Taehyung.

"Tapi kalo di ingat lagi itu sangat Lucu"

"Akhh Oppa, stop! Aku malu"

Mina, terus saja memukul Taehyung, menggunakan tangan, bantal, atau guling, sampai Taehyung, berhasil memeluk tubuh Mina, dengan kedua tangan Mina, juga ikut terkunci di balik tubuh Taehyung.

"Kenapa harus malu? Jika kamu tidak bertingkah laku seperti itu kepadaku, mungkin sekarang aku belum mencintaimu" ucap Taehyung, sambil menatap dalam wajah Mina.

"Tapi Oppa, aku jadi ingat kata-kata Oppa, yang dulu" ragu Mina, menggantung ucapannya seraya menatap wajah tampan Taehyung.

"Yang mana?" Bingung Taehyung.

"Oppa, pernah berkata jika kita tidak mungkin bersatu karena kita masih sedarah. Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tidak mau terus menerus memiliki hubungan di belakang Eomma dan Appa" ucap Mina, dengan wajah sedikit memucat.

"Hey Chagia, Percaya semua pasti akan indah pada waktunya. Jangan khawatir Eomma dan Appa, mu pasti akan sangat menyetujui hubungan kita berdua hingga nanti kita punya anak" jawab Taehyung, dengan gombalan dan godaan.

"Ishhh Oppa, belum apa-apa udah mikirin anak" ketus Mina.

"Sudah, kita jalani dulu seiring berjalannya waktu. Oke?"

Mina, mengangguk dengan semangat dan senyuman manis kelewat manis sampai Taehyung, sendiri gemas melihat nya. Hingga dengan gerakan cepat bibirnya menempel di bibir Mina.

Walau kaget Mina, menutupkan matanya, kedua tangannya memeluk pinggang Taehyung, dan kedua tangan Taehyung, memeluk pinggang Mina, sampai benar-benar tubuh Mina, di bawa kedalam dekapannya seolah tidak ingin melepasnya.

Hingga satu menit berlalu ciuman itu berlangsung, yang jadi penghalang yaitu hp Mina, berdering dan keduanya menyudahi aksi ciuman itu.

"Hallo Eomma" sapa Mina, sesaat setalah mengangkatnya.

"Hallo sayang. Apa kabar kamu?"

"Aku baik. Bagaimana kabar Eomma dan Appa, apa kalian baik-baik saja?"

"Tentu sayang, Eomma dan Appamu sangat baik-baik saja"

"Eomma dan Appa, kapan pulang? Ini sudah mau satu Minggu lebih. Katanya satu Minggu tapi kok lebih"

"Nanti malam sekitar jam 8 Eomma, sampai rumah"

"Hah, apa benar akan pulang malam ini"

"Iya sayang, Eomma dan Appa, akan pulang malam ini. Ya sudah Eomma, tutup telpon nya dulu nde"

"Iya Eomma, hati-hati di jalan"

Sambungan telepon mati. Mina, sangat girang karena ayah dan ibunya akan segera pulang dari Tokyo, sampai gadis itu loncat-loncat di kasur membuat Taehyung, geleng kepala melihatnya.

"Dasar Mina, tidak pernah bisa berhenti membuat aku gemas" ucap Taehyung, pelan sambil tersenyum.
.
.
.
.

Milea, kira setelah berhasil keluar dari rumah bersama Jungwoo, dia bebas secara begitu saja. Tapi ternyata salah! Saat ini Milea, di jalan tepatnya di dalam mobil bersama Jungwoo, gadis itu begitu panik karena di belakang sana ada 3motor dan satu mobil yang sedang mengejar mereka.

"Ini sebenarnya ada apa sih Milea?" Bingung Jungwoo, sambil menyetir mobil.

"Gawat! Mina, dan Teahyung ssaem, akan di bunuh. Hiksss" jawab Milea, di akhiri dengan isakan.

Mendengar jawaban dari Milea, ingin sekali kaki Jungwoo, langsung ngerem mendadak, tapi pikiran kacau karena beberapa orang sedang mengejarnya saat ini.

"Apa? Kamu tau dari mana semua itu?? Dan siapa yang mau membunuh mereka?"

"Kakak aku sendiri dan Mark, mereka akan membunuh Mina" jawab Milea, panik.

Kaget, panik, kecewa, tidak menyangka, semuanya bercampur aduk menjadi satu di pikiran serta hati Jungwoo, saat ini. Apa lagi melihat Milea, yang menangis karena panik itu membuat pikiran Jungwoo, semakin tidak karuan.

"Jadi sekarang yang mengejar kita itu kakakmu?"

"Mungkin saja, ataupun itu Mark" jawab Milea, menatap Jungwoo, dengan mata sembab.

"Sialan si Mark!" Guman Jungwoo, semakin melaju kencang kan mobilnya.
.
.
.
.
.

"Sialan si Mark!" Guman Jungwoo, semakin melaju kencang kan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gawat. Saat ini Milea dan Jungwoo, sedang di buru. Dan Mina, Taehyung, juga akan di bunuh malam ini" lapor salah seorang lelaki tegap dengan setelan hitam.

"Kenapa adiknya sendiri di buru? Ada sesuatu yang tidak beres. Awasi terus mereka, aku harus kerumah Mina" perintah Taemin,  dengan sorot mata tajam.

"Bisa jadi juga mereka memburu orang tua Mina, untuk umpan atau Mina, yang di tangkap oleh mereka agar Taehyung, masuk kedalam perangkap mereka" timpah seorang lelaki yang bernama Namjoon.

"Jam berapa orang tua Mina, tiba di bandara Korea?" Tanya Taemin, Kepada Namjoon.

"Sekitar jam setengah 8, dan sampai rumah jam 8 lebih" jawab Namjoon, secara cepat.

"Oke, kita jalankan rencana. Jangan sampai mereka kenapa-kenapa. Dan ingat harus sesuai rencana jangan ada yang mengambil tindakan secara gegabah!" perintah Teamin, di angguki oleh Namjoon, dan rekan lainnya.

"Siap. Karena yang kita hadapi bukan sembarang orang. Melainkan musuh bebuyutan kita" jawab Namjoon, secara tegas.
.
.
.
.
#TBC.

🌚Sepupu Mesum🌚 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang