Malam kembali tiba, di mana awan menjadi gelap kelabu, matahari berganti dengan cahaya bulan, dan suasana siang hari berganti dengan suasana malam hari yang sangat senyap.
Kesal rasanya Taehyung, hari ini oleh Lea, kekasihnya sendiri. Kenapa? Karena Seharusnya Taehyung, sekarang sudah pulang dan ada di rumah, bersama Mina, tapi malah berakhir di cafe bersama Lea.
Wanita itu terus memaksa Taehyung, agar menemaninya malam ini di caffe, dari siang Lea, tidak pergi dari kantor Taehyung, menunggu lelakinya selesai bekerja dan di sinilah saat ini mereka.
Sungguh hari yang menyebalkan.
"Kenapa rasanya aneh dengan sikapmu?!" Bingung Taehyung, menatap Lea, curiga.
Karena tidak biasanya wanita ini bersikap berlebihan seperti hari ini?
"Apa yang aneh? Semuanya berjalan seperti biasanya" jawab Lea, sambil menyeruput kopi.
Taehyung, tersenyum miring seolah tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Lea, barusan.
"Apa kau merencanakan sesuatu?" Tanya Taehyung, membuat Lea, menjadi bingung sekarang.
"Merencanakan sesuatu apa maksudmu?! Sekarang aku yang jadi aneh padamu??" Elak Lea, menaruh kopinya di meja kemudian menatap Taehyung, dengan serius.
"Seharian ini kamu Betah di kantor dan menungguku, apa kau tidak punya pekerjaan lain selain itu? Bukankah kamu itu wanita sibuk?"
Terpancar jelas keseriusan di wajah Taehyung, membuat Lea, berhenti menatap serius lelaki bermarga Yeon itu.
"Apa aku salah bertindak seperti ini? Tidakan, aku hanya rindu itu saja" jawab Lea, Secara gugup.
"Kau terlihat gugup. Rindu yang kamu ucapkan bukan rindu sungguhan, kau tidak mencintaiku" tegas Taehyung, mengintrogasi Lea.
"Apa kau bilang, aku tidak mencintaimu. Itu tidak mungkin" elak Lea.
"Sudahlah tidak perlu di bahas lagi. Sekarang aku harus pulang kerumah, Mina sendirian di rumah" ucap Taehyung, bersiap-siap ingin pergi.
"Sepertinya kau sangat peduli dan khawatir padanya?" Sangkal Lea, memalingkan wajahnya secara judes, dengan tangan mengepal kuat.
"Jelas, dia keponakanku. Aku sangat peduli padanya" jawab Taehyung, sedikit menunduk kepalanya ke wajah Lea.
"Bukan karena dia keponakanmu, tapi kamu memang mencintainya. Tidak, maksudku kamu mencintainya melebihi keponakan. Benar bukan?" Selidik Lea, membuat Taehyung, diam menatap kesal Lea.
Lelaki Yeon, itu tidak menjawab dia malah menghindar kontak mata dengan Lea, lalu melangkah ingin pergi agar segera pulang ke rumah.
Tapi, kata-kata Lea, mampuh membuat kaki Taehyung, berhenti melangkah dan menjawab semua pertanyaan wanita itu.
"Jujur saja padaku Yeon Taehyung, kau mencintai Mina,kan?"
Taehyung, membalikan badannya menatap Lea, lalu menjawab "Ya, aku mencintainya."
.
.
.
.
.Jam 10.30 malam.
"Kalian sudah datang" sapa Mina, sambil membuka gerbang lalu memeluk Milea, kemudian Jungwoo, secara bergantian.
"Kita mau pergi kemana malam ini?" Tanya Jungwoo, yang bersender di mobil.
"Bagaimana jika kerumah Taehyun? Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mereka" girang Mina.
"Usul yang bagus, aku juga rindu dengan mereka" setuju Milea.
"Jam segini. Apa mereka belum tidur? Ini sudah mau masuk tengah malam" komen Jungwoo, sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌚Sepupu Mesum🌚 End✅
JugendliteraturMencintai pamannya sendiri adalah sebuah keingina terbesar bagi seorang Yeon Mina, menaklukan hati seorang pria yang berbeda 8thn darinya adalah sebuah prioritas dalam kehidupannya. tak peduli seberapa besar ia harus melewati celah rintangan, ketika...