▻☽⚜☾◅
19.12 KST
Eunha melega kala dokter memberitahu keadaan Jungkook yang sudah stabil setelah di operasi beberapa jam yang lalu. Dengan bodyguard yang dengan setia mendampinginya, gadis itu masih berada di rumah sakit karena mengkhawatirkan keadaan Yuju dan Jungkook secara bersamaan.
"Penyakitnya telah diangkat berkat operasi transplantasi. Tuhan telah memberikan kehidupan lebih lama untuk tuan Jeon dengan mendatangkan malaikat baik seperti pendonor."
"Benarkah itu dok? Wah baik sekali, lalu bagaimana keadaan pendonor?"
"Sayangnya tuhan hanya berpihak pada satu orang, sebelumnya kami bertanya pada pendonor tentang resiko, tapi ia sungguh bersikeras melakukannya."
"Kami hanya berjalan sesuai petunjuk."
"Sayang sekali, aku bahkan belum berterimakasih padanya."
"Dokter.."
"Bolehkah aku mengetahui identitas si pendonor?"
"Aku senang temanku baik sekarang, namun disisi lain aku ingin tau bagaimana kehidupan si pendonor hingga mengambil keputusan sepelik ini."
Dokter itu mencari sebuah data diri si pendonor diantara dokumen lain yang dirasa tak lama ia simpan disekitarnya. Setelah itu menunjukannya pada Eunha yang telah menunggu dalam diam dan sabar.
Deg.
Eunha kalut seketika itu juga. Manik matanya menekan pandangannya pada kertas kecil bertuliskan nama "Kang Daniel".
Apa maksudnya? Ada apa dengan Daniel?
Eunha mulai gusar, tubuhnya gemetar mencari sebuah benda persegi panjang guna menghubungi pria berandal itu. Dengan mata berembun, Eunha mencari nomot ponsel Daniel lalu menghubunginya dengan tergesa.
Tak ada respon.
Diabaikan
Hingga tidak aktif.Tak ada pilihan lain selain mengirim pesan pada Daniel. Namun tiba-tiba saja terdapat satu pesan belum dibaca dari Daniel.
Daniel Kang :
Yaa! Eunha-ya!
Kau harus berjanji akan bahagia setelah ini.
Aku melakukannya karena tak ingin kau melakukannya. Haha, aku tau kau memang payah dalam membuat keputusan. Tapi Ingatlah eun, masih banyak orang yang membutuhkanmu dan menyayangimu dengan tulus. Maka berbahagialah. Apapun itu kau memang tidak seharusnya memberikan nyawamu pada Jeon. Karena hidupmu tidak gelap, masa depanmu terbentang cerah didepan sana. Maka hiduplah dengan semestinya. Jangan menyianyiakan hidupmu hanya untuk seseorang. Karena cukup aku saja yang berkorban, aku melakukannya untukmu karena konyolnya aku jatuh cinta padamu. Kau gadis yang baik eun, seseorang yang baik tidak akan menyianyiakan malaikat sepertimu. Ada banyak alasan jelas yang tak harus kau tau. Hanya saja didalam hidupku hanya kau yang benar-benar menganggapku seperti manusia. Orang tua ku memang kaya, tapi semenjak kecil aku berusaha sendiri untuk bertahan hidup. Sejujurnya jauh sebelum aku mengenalmu dengan akrab aku sudah lelah dan ingin memilih mengakhiri hidup dengan sia-sia. Maka aku tegas melakukannya untukmu karena dengan begitu aku tidak akan menyesal untuk mati.
Aku yakin kau akan mendapatkan pujaanmu eun. Semoga berbahagia..Ada rasa sesak didalam sana, panas dan mencabik. Air mata yang menggenang kini tumpah kala membaca pesan panjang dari Daniel. Eunha benar-benar merasa bersalah atas dirinya. Rasa sesak didadanya semakin mendalam kala itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.