▻☽⚜☾◅
⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸
"Jangan putus asa! Pada dasarnya orang bisa melewati jalan yang terputus dengan adanya jembatan. Percayalah, akan terlihat jalannya."
⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸
▻☽⚜☾◅
07.09 KST
Hari sudah berganti pagi. Matahari bersinar dari ufuk timur dengan sepoi udara yang menyegarkan.
Pagi ini Eunha sudah duduk dibangku kelas dengan buku gambar dihadapannya. Yap, tugas menggambar dari guru park yang saat ini sedang bertugas mengawasi kelasnya.
Kali ini Eunha sedang menggambar desain baju pria yang ia modif untuk pria dambaannya, siapa lagi kalau bukan Jungkook.
Yerin hanya menggelengkan kepalanya ketika menoleh kearah Eunha yang senyumnya selalu mengembang sambil sesekali bersenandung ria. Sungguh, dia gadis gila! Pikir Yerin.
Bagaimana tidak? Pria yang ia dambakan sampai saat ini bahkan selalu menyakiti dirinya. Namun hasilnya? Eunha bahkan tidak pernah sedikit pun membenci pria itu. Rasanya ingin sekali Yerin menukar tambahkan otak Eunha itu agar lebih pintar.
"Sudah berapa tahun aku tidak melihatnya yer?" timpal Eunha yang tiba-tiba melontarkan pertanyaan saat merasa Yerin memperhatikannya.
Yerin hanya mengangkat bahu membalas Eunha.
"Apa kau sudah tidak peka denganku yer? Aish.. Aku sedang merindukannya saat ini." Eunha menghentikan sejenak aktivitas menggambarnya lalu beralih menatap Yerin dengan tatapan sangat lirih dibuat-buat.
Lagi, Yerin hanya mengangkat bahunya. Eunha berhasil dibuat kesal karena Yerin.
"Aish.. Aku ingin melihatnya yer, Mmm..aku janji setelah ini aku tidak akan menyusahkanmu lagi. Aku janji yer." bujuk Eunha mengepalkan kedua tangannya menjadi satu dengan memasang raut wajah memohon.
"Kau ini sadarlah eun. Lebih baik aku mencarikan pria dambaan yang lain untukmu asal bukan Jungkook! Dia selalu menyusahkanmu eun!." akhirnya Yerin dapat mengeluarkan sebagian unek-uneknya pada Eunha.
Eunha hanya terkekeh karena Yerin. Tentu saja Yerin mengernyit heran.
"Kau ini bicara apa yer.. Hahaha, aku bahkan tidak merasa disusahkan olehnya."
"Ah aku tahu.. Ini akal-akalanmu saja bukan? Karena kau tidak mau pergi keluar untuk merekam Jungkook?. Aish.. Ya sudahlah kalau begitu, lebih baik aku lenyap!." Yerin semakin mengernyitkan keningnya saat mendapati ekspresi wajah Eunha yang berubah lirih seketika. Ia merasa drama Eunha sudah dimulai saat ini.
"Semua makhluk tau kalau aku tidak akan bahagia jika aku tidak melihatnya, tapi.. huhh ya sudahlah, daripada aku menderita lebih baik aku mati saja!."
"Aku hanya mencintai satu pria dan itu tentu tidak akan bisa berubah lagi. Apalagi sampai ada seseorang yang menyuruhku berhenti mencintai Jungkook! Itu benar-benar sangat menusuk hati." lirih Eunha pura-pura terisak, nadanya sengaja dibuat menyedihkan. Lalu ia membuang muka kearah lain.
Pikiran Yerin tentang Eunha saat ini adalah dia semakin gila! Entah apa yang sedang dirasakan oleh Yerin sekarang, semuanya terasa campur aduk.
Yerin menghela dalam-dalam lalu menatap Eunha untuk mengiyakan permintaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.