▻☽⚜☾◅
03.19 KST.
Hari-hari telah berlalu sejak sepekan berlangsungnya Ujian nasional. Kini tinggal menunggu hasil nilai yang diperoleh.
Malam telah berganti esok. Pagi buta yang berembun dingin tak mampu mengendalikan panasnya suasana hati pria gagah yang tengah gamang berjaga didepan pintu Unit Gawat Darurat.
Perasaannya membuncah panas dan pikirannya sangat keruh akibat memikirkan kondisi kekasihnya yang sedang ditangani oleh Dokter. Ia tak lagi dapat berkata-kata sekarang. Tetesan air mata dari pelupuk mata telah berhasil lolos untuk kesekian kalinya. Pria itu tak henti melantunkan doa untuk sang kekasih.
Hingga pada menit betikutnya sang dokter mengeluari ruangan dengan raut wajah yang begitu meresahkan. Tentu Taehyung justru membeludak membaca ekspresi sang dokter kala ditanya tak kunjung dijawab.
"Kami menghargai kasih sayangmu kepada pasien. Dan kami telah berusaha sebaik mungkin. Tapi maafkan kami—"
Nafas Taehyung tercekat. Ia bahkan tau apa yang akan dikatakan oleh sang dokter yang pastinya akan menyayat hatinya berkeping-keping.
"TIDAK! Jangan katakan hal yang menyakitkan! Katakan saja bahwa kau masih bisa menyelamatkannya!" Napas Taehyung mulai tak teratur hingga kemudian pria itu mulai tersedu. Begitu sesak untuk mendengar kalimat lengkap dari sang dokter yang kini telah menjadi sasarannya untuk memohon.
"Tolong selamatkan dia dokter! Lalu akan ku berikan seluruh hartaku padamu. Ku mohon.. dia masih bisa di selamatkan bukan?" Sang dokter hanya menggelengkan kepalanya.
"Maafkan aku, kumohon tenangkan dirimu. Maaf, tapi aku harus pergi. Sampai jumpa." Wajah Taehyung bertambah merah padam karena tak menyangka hal ini akan terjadi hari ini. Lebih cepat dari dugaannya.
Hatinya benar-benar hancur saat ini. Otaknya tak lagi bisa berpikir jernih. Taehyung benar-benar telah tumbang sekarang. Tak lagi memiliki daya untuk sekedar melihat Sinb yang masih berada didalam ruangan UGD. Hanya saja kakinya kelu bahkan untuk berdiri dari bawah sana. Benar-benar tak sanggup untuk sekedar melihat gadis pujaannya yang telah terbaring tanpa nyawa dengan wajah pucat pasi. Pasti akan sangat menyesakkan sekali baginya.
Kenangan manis satu tahun yang lalu masih dapat berputar jelas diotak Taehyung. Hingga ternyata dalam hubungan mereka terdapat sosok musuh dalam selimut yang sebenarnya adalah orang terdekatnya sendiri.
"Bagaimana bisa kau pergi tanpa berpamitan dulu padaku?"
"Tidakkah ada sesuatu yang ingin kau sampaikan untukku?" Sesegukan kembali terdengar dengan suara yang bergetar. Taehyung kehilangan dirinya untuk saat ini.
"Apa yang telah kau lakukan pada sahabatmu Jeon Yuna!!"
"Baiklah, lihat apa yang akan ku lakukan pada sahabat gadisku ini!"
-
19.02 KST
Tangisan Yuju menjerat jiwanya sendiri. Ia telah mendengar kabar duka bahwa Sinb telah berpulang pagi buta tadi. Hal itu membuatnya semakin berdosa. Ia sudah berhasil membunuh sosok sahabat sendiri yang justru membuatnya merasa seperti monster sungguhan yang memiliki dua sisi. Sungguh, Yuju sangat menyesalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.