23. Play a Role

369 42 1
                                    


▻☽⚜☾◅

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

"Senyumku terbit karna ada sang pencipta yaitu Kamu"

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

▻☽⚜☾◅

07.15 KST

Sinar matahari sudah memancar cerah dipagi ini. Perlahan senyap sekolah sudah semakin bergemuruh.

Dipagi-pagi buta seperti ini, Eunha dan Yerin sudah menyaksikan drama antara gadis-gadis dari kelas lain yang berdebat memperebutkan Daniel.

Kedua gadis itu kini benar-benar melongo. Apa hal menarik yang ada pada Daniel?. Menurutnya hanya orang-orang yang buta saja yang mengidamkan pria seperti Daniel. Bahkan gadis-gadis itu tidak tau apa-apa tentang seberapa menyebalkannya Daniel dan seberapa kekakanak-kanakannya dia. Karena mungkin mereka hanya menilai dari fisiknya saja.

Namun Eunha berpikir sejenak mengintrospeksi dirinya. Ia kembali tersadar, Apa beda dirinya dengan mereka? Sama-sama mengidamkan orang dari ketampanannya.

Haish! Tapi Eunha tetap masih mengelak bahwa ia jelas berbeda dengan mereka. Sangat berbeda!.

"Serendah itukah selera mereka?." gumam Yerin sangat meremehkan. Matanya menyipit menatap intens gadis-gadis yang berada cukup jauh dari pandangannya.

Rendah? Jika mereka menyukai Daniel jelas sekali selera mereka rendah. Namun tidak dengan dirinya yang mendambakan Jungkook!

Eunha tak henti menghubungkan pemikirannya tentang Daniel dengan realitanya sekarang. Apakah ia juga akan dibilang gadis bertipe rendah jika mengagumi seorang pria yang sangat keras itu?

"Mereka tidak tau saja Daniel itu seperti apa. Hah." lagi-lagi Yerin menggerutu dan sesekali menghela napasnya.

"Sudahlah Yer biarkan saja itu sama sekali bukan urusan kita." ucap Eunha mengalihkan kepala Yerin dengan tangan kanannya agar gadis itu tidak  terus memperhatikan segerombolan gadis-gadis tersebut yang sedang mengerubuni Daniel.

"Haish. Tapi itu membuatku geli." balas Yerin sedikit bergidik lalu melirik lagi sejenak

Eunha juga ikut melirik sejenak dengan tersenyum canggung kearah segerombolan gadis-gadis tersebut.

Detik berikutnya Eunha menggidikan kepalanya saat mencoba menyadarkan diri.

"Haishh! sudah sudah."

Yerin hanya mengangkat bahunya ketika mencoba tidak menghiraukan lagi.

"Ah iya sebentar lagi Umji akan berputar bermain tongkat. Lihat kesana terus dan jangan berkedip." cetus Yerin menunjuk kearah luar jendela karena memang setelah ini acara festival dongsaeng-dongsaengnya akan segera dimulai pukul setengah delapan.

"Hmm iya aku hampir lupa eoh. Mmm, kalau kau ingin melihatnya dari dekat pergi saja aku tidak apa-apa." tawar Eunha yang tau persis sahabatnya ini sangat menyukai acara festival seperti ini.

"Aish tidak. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu sendirian. Lagipula aku tidak mau melihat jika kau juga tidak melihat. Itu tidak adil." balas Yerin dengan jeda yang cukup lama karena ia bimbang.

"Jinja. Aku benar-benar tidak masalah eoh, lagipula jika kau mengajakku aku juga tidak akan mau. Kau tau sendiri aku tidak suka badut." ucap Eunha sekali lagi meyakinkan Yerin agar ia tidak terlalu memikirkan tentang dirinya

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang