▻☽⚜☾◅
2 bulan kemudian.
08.15 KST
Tepat pada hari dimulainya Ujian Nasional. Terlihat para siswa tengah mempersiapkannya dengan matang. Eunha menghela napasnya dalam. Ia berusaha untuk fokus pada komputernya.
Setelah lama menggali pemahaman, ia juga harus benar-benar memberikan hasil yang memuaskan untuk masa depannya. Rencana demi rencana yang Eunha buat dengan keyakinan diri membuat adrenalin dalam dirinya semakin bergolak untuk mecapainya. Rencananya, setelah ini Eunha akan berkuliah di Universitas Seurim yang sudah lama ia impikan. Karena dengan begitu ia akan mendapat peluang untuk menjadi Desainer dengan mengambil jurusan tata busana.
Namun bagaimana dengan—? Ah tetap saja Eunha harus bersungguh-sungguh untuk Taehyung yang menantikan keunggulannya.
Eunha telah mengamati pekerjaannya dua sampai tiga kali. Setelah dirasa yakin ia langsung mengirimkan jawabannya.
Eunha menghela napas. Kembali pikirannnya melayang diisi segumpal pertanyaan yang belum usai mengganggunya semenjak tadi. Yap pikiran apa lagi jika bukan tentang Jungkook.
Rasa ingin taunya saat ini adalah apakah pria itu sudah lebih baik dan ikut serta Ujian hari ini?
-
19.01 KST
Ditengah kerumunan jalan raya Daniel menepi untuk memastikan lokasi Jungkook. Apakah pria itu masih singgah dirumah sakit atau bahkan ia sudah pulang kerumahnya sendiri.
Benar, Daniel tengah berada diperjalanan untuk menghampiri Jungkook. Ternyata pria kasar itu sudah beralih pulang kerumahnya sendiri akibat tak merasa nyaman berlama singgah ditempat memuakan itu.
Dengan kecepatan sedang Daniel mengendarai motornya menuju ke rumah Jungkook. Ia bahkan tak sempat pulang kerumah setelah usai jam sekolah.
Otaknya berputar kembali mengingat perkataan Eunha yang mampu membuat adrenalinnya membara.
Flashback On.
2 hari sebelum hari ini.
"Keputusanku sudah bulat, dan besok aku akan mendata diri untuk donor hati untuk Jungkook, jika organ hatiku cocok aku akan melanjutkan niatku."
Danie memijit pelipisnya, mendengarnya pun ia tak tertarik sedikitpun. Lidahnya kelu untuk mengucap kata apapun untuk membalas Eunha. Kini otaknya sudah buntu.
"Bisakah kau.. sudahlah aku sedang tidak bisa berpikir jernih!"
Flashback off.
"Bagaimana gadis itu tak memakai otaknya sedikitpun!. Haish!"
Daniel merasa bodoh jika ia akan diam saja. Ia tak akan membiarkan Eunha karam dalam pikiran bodohnya. Daniel akan bertindak diam-diam, setidaknya untuk berkata-kata. Karena saat ini mereka sedang saling diam dan tak menyapa satu sama lain.
-
19.44 KST.
Suasana canggung menguasai kedua pria yang kini tengah terduduk saling diam. Mata Daniel menyorot dingin pada Jungkook. Terkadang juga tak mengerti mengapa Eunha sangat mendambakan pria brengsek yang tidak tau diri ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.