16. Why?

510 60 4
                                    

▻☽⚜☾◅

17.13 KST

"Ah, yasudah kalau begitu saya permisi, pasien lain menungguku."

Jungkook menganggukan kepalanya mempersilahkan sang Dokter keluar dari ruangannya. Sedangkan Guanlin hanya menatap Jungkook tajam hingga menembus ulu hatinya.

Guanlin menyatukan kedua alisnya dengan tatapan datar menyorot kepada Jungkook. Pria itu sedang geram, bahkan sangat geram. Dirinya merasa tidak dianggap oleh Jungkook sebagai sahabatnya.

Guanlin merahup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia sudah malas sekali berada disini. Pria itu memutuskan untuk bangkit lalu meraih kunci motornya. Setelah itu, tanpa berkata-kata Guanlin meninggalkan ruangan Jungkook.

▻☽⚜☾◅

04.22 KST

Eunha mengeratkan dasinya. Menatap wajahnya didepan pantulan cermin. Gadis itu tersenyum merekah untuk dirinya sendiri.

Namun perlahan senyumnya pudar saat mengingat sesuatu yang mengganjal pikirannya.

"Sudah lama sekali aku tidak melihat Jungkook."

"Ah Seulgi! Bertanya pada Seulgi saja." Eunha bergegas mengambil ponselnya yang berada diatas ranjangnya lalu segera mencari kontak Seulgi

Hanya memanggil. Eunha memutar bola matanya dan menghela pelan.

"Pasti dia belum bangun. Hmm." gumam Eunha mematikan ponselnya kembali
Eunha segera keluar dari kamarnya membawa tas dan ponselnya

"Sudah?" tanya Taehyung yang sudah sedia mengantar Eunha ke sekolah

Eunha menganggukan kepalanya. Taehyung yang semula memutar-mutarkan kunci mobilnya, langsung bangkit dari duduknya dan beranjak mendorong kursi roda Eunha hingga memapah Eunha sampai kedalam mobil.

"Gomawo Oppa." ujar Eunha sembari memaparkan senyuman diparas cantiknya

Taehyung hanya menganggukan kepalanya membalas Eunha. Setelah itu Taehyung bergegas menyalakan mesinnya dan segera berangkat

"Oppa." panggil Eunha kepada Taehyung

Taehyung mendongakan kepalanya membalas Eunha yang sepertinya ingin bicara

"Apakah Sinb-eonn sudah sadar?"

"Nee, sudah."

"Jinjjayo?" mata Eunha berbinar ketika mendapatkan kabar baik tentang Sinb

"Ah pantas saja Oppa jarang sekali pulang kerumah." lanjut Eunha yang berhasil membuat Taehyung terkekeh pelan. Jarang-jarang Taehyung terkekeh seperti ini

Eunha menghela napasnya lalu menoleh kepada Taehyung kembali

"Oppa, Apakah nanti Oppa pergi ke tempat Sinb-eon lagi?"

"Tentu saja."

"Aku ingin titip makanan untuk Sinb-eon. Jangan sampai lupa harus diberikan. Jangan dimakan sendiri!." ucap Eunha menyodorkan makanan yang sempat ia buat tadi kepada Taehyung

"Letakan saja di depan sini." balas Taehyung menunjuk kearah Dasbor mobil

"Ah nee."

Setelah beberapa menit kemudian Eunha tiba di sekolahnya. Masih seperti biasa. Sangat sepi, hanya dirinya satu-satunya orang yang sudah tiba setelah penjaga sekolahan

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang