31. Keep Smiling

311 36 14
                                    

▻☽⚜☾◅

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

’’Setidaknya aku sudah pernah merasakan rasanya dibutuhkan olehmu.‘‘

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

▻☽⚜☾◅

13.23 KST.

Eunha termangu didalam mobil karena pikirannya yang tak kunjung tenang. Kian lama hatinya semakin kacau. Spontan ia mengingat wajah pucat Jungkook saat ditaman tadi. Pria itu sepertinya sedang tidak baik-baik saja sedari awal.

Seketika rasa tak nyaman menghampirinya. Ia mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia lupa diri hingga tak memikirkan perasaan Jungkook. Pikirnya ia telah menambah beban pikiran Jungkook dengan menyatakan isi hatinya.

"Umji-ya, tolong bawa aku ke taman bluvie di gang sebelah sana ya, setelah itu kau bisa meninggalkanku saja." tunjuk Eunha dengan nada lesu.

"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu."

"Tidak apa, aku sedang ingin sendirian saat ini, jadi tolong aku."

"Lalu bagaimana eon pulang?"

"Aku akan meminta Namjoo eon menjemputku, alamat ini ku dapat dari Namjoo eon, jadi tidak perlu kau beri tau."

"Baiklah."

Umji melajukan mobilnya sesuai pada tujuan yang ditunjukan Eunha. Hingga mobil sedan berwarna merah itu berhenti didepan pagar kayu yang dikelilingi tanaman rambat berwarna hijau berbunga merah muda. Umji keluar dari dalam mobilnya guna membuka pintu untuk Eunha sekaligus memanggulnya masuk kedalam taman.

"Biar aku saja. Asal kau tau beratnya lebih dari yang kau pikirkan."

Berdirinya sosok pria bandit berhasil menghentikan aktivitas Umji yang hendak memanggul Eunha. Umji terdiam seketika mendengar suara bariton itu.

"Daniel-ah? Apa yang kau lakukan disini?."

"Aku mengikutimu setelah melihat kejadian tadi." Daniel memposisikan dirinya didepan Eunha, mencangkung guna memberikan punggungnya pada gadis dibelakangnya.

Tentu Eunha justru merasa buruk dengan itu. Agaknya ia sedikit tak kukuh dan bertanya-tanya.

Apakah Daniel juga mendengar kenyataan jika dirinya lumpuh?

"Ah begitu." Eunha menundukan kepalanya, ia merasa tak nyaman untuk meraih punggung Daniel. Jadi ia berpikir dua kali untuk pergi kedalam atau justru kembali ke rumah saja.

Merasa gadis yang membuatnya mencangkung tak kunjung menaiki punggungnya, langsung saja Daniel meraih kedua tangkai tangan gadis dibelakangnya dan segera membawa gadis itu masuk kedalam taman yang kini tengah lengang.

"Ah baiklah eonni aku pergi dulu."

Eunha sedikit ragu ketika mendengar Umji berpamitan padanya.

"Ya pergi saja pergilah." sahut pria berandal yang tengah memanggul Eunha.

Plak.

"Aish, Yaa! kenapa kau memukulku!?"

Namun akhirnya Eunha menganggukan kepala sembari melambai kecil pada Umji.

"Hati-hati Umji-ya, kau juga tak boleh pulang begitu larut mengerti!?" Umji mengangguk mengerti kemudian beranjak memasuki mobilnya.

"Dia bicara padaku bukan padamu! Apa kau tau apa itu sopan santun?."

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang