17. Appear Worry

467 48 3
                                    


▻☽⚜☾◅

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

''Jika tidak keberatan. Bolehkah aku menjadi paparazimu agar aku juga bisa merasakan suka dan dukamu.''

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

▻☽⚜☾◅

10. 12 KST

"Sial!."

"Kau pikir aku akan kalah denganmu? Kau ini hanya penyakit yang mampunya melampiaskan kepada tubuhku!" cerca Jungkook didalam toilet membasuh hidungnya dengan air bersih.

Jungkook menatap pantulan cermin toilet. Pria itu menyeringai sinis menatap matanya didepan pantulan cermin.

"Tenagaku masih banyak. Hanya untuk menghadapi penyakit sepertimu? Cih!." lanjutnya seakan berbicara dengan darah yang sedang mengalir diatas washtafle putih.

Setelah dirasa selesai mengatasi mimisannya, Jungkook keluar dari toilet. Ia langsung menuju ke kelasnya. Langkahnya sangat lunglai dan lemas dan wajahnya juga sudah sangat pucat.

-

Jungkook menyenderkan badannya pada punggung kursi. Ia memejamkan matanya dan menghela napas panjang.

"Aeh, sudah kenyang?." tanya Guanlin seketika mendapati Jungkook yang sudah terduduk lemas didepannya itu.

Tidak ada jawaban dari Jungkook. Pria itu masih sibuk mengatur napasnya. Entah kenapa tubuhnya sangat lelah sekali sejak pulang dari rumah sakit ia menjadi mudah lelah.

"Selalu saja. Huft!" cicit Guanlin kesal. Lebih baik ia memilih tidak berbicara lagi dengan Jungkook.

"PETUGAS ORGANISASI, MOHON UNTUK BERKUMPUL UNTUK PERSIAPAN PANITIA LDK! SEKARANG JUGA!."

Jungkook menghela napasnya semakin dalam saat mendengar salah satu anggota organisasi memberikan informasi didepan kelasnya.

Detik berikutnya ia beranjak bangkit dari sana dan menuju ke ruangan organisasi.

▻☽⚜☾◅

Eunha menggigit bibir bawahnya. Ia panik dengan kejadian yang ia lihat beberapa menit yang lalu.

"Jelas jelas tadi Jungkook mengeluarkan darah dari hidungnya!."

"Aku khawatir sekali. Tapi kupikir ini sangat berlebihan."

"Aish, tidak peduli!." jari-jari Eunha sudah bergerak tak menentu.

"Yennie, sebenarnya apa yang terjadi dengan Jungkook? Apakah dia sedang sakit? Tapi dia sakit apa?."

"Sudahlah, tenangkan dulu pikiranmu itu. Nanti kita cari tahu. Tidak usah panik seperti itu, Jungkook tidak akan mati." sunggut Yerin yang dibalas lirikan tajam dari Eunha

"Kau ini!."

"Hahahaha.. Kau suka dengan jeon?." timpal Daniel yang ternyata sedari tadi menyaring pembicaraan Eunha dan Yerin

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang