⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷
"Awalnya hanya mengagumi. Namun hati berkata lain. Hingga memilih mencintai meskipun seribu lukaku tidak akan meluluhkan sang pemilik hati."
⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷
▻☽⚜☾◅
11.02 KST.
Jungkook terkesiap sadar dan bangun dari tidurnya ketika teringat ia diperintahkan untuk mengurus data masuk dan keluar peserta Olimpiade Sains. Jungkook bergegas menyimpangkan tasnya lalu beranjak pergi menemui anggota organisasi lainnya.
"Hey! Kau mau kemana?" tanya Guanlin
Jungkook tidak menghiraukan Guanlin. Pria itu berlari karena ia sudah sangat terlambat berkumpul untuk berangkat bersama menuju Seoul National Olimpicad.Dan benar saja. Ia benar-benar sudah ketinggalan bus.
"Haish! Sial!." umpat Jungkook menggaruk tengkuknya.
Tanpa pikir panjang Jungkook keluar sekolah mencari bus umum yang berjurus ke tujuannya. Pria itu berlari cepat sampai akhirnya ia menemukan bus tersebut.
Jungkook memasuki bus umum tersebut yang akan menampungnya menuju tujuannya. Lalu segera mencari tempat duduk
"Minggir. Kau dibelakang saja." Timpal Jungkook kepada seorang Yeoja yang sudah duduk dibangku pilihannya namun gadis itu hanya menurut, ia mau saja berpindah tempat.
Jungkook menyandarkan kepalanya pada kaca bus. Perlahan ia memejamkan matanya yang masih terasa mengantuk. Sampai akhirnya ia terbangun saat bus sudah berhenti di jurusannya.
▻☽⚜☾◅
Taehyung dan Eunha sudah sampai pada tujuan mereka. Eunha duduk di salah satu anak tangga sembari berkutik pada kertas soalnya sambil menunggu yang lain datang.
"Kau sudah makan belum?" tanya Taehyung yang sedang berdiri melipat kedua tangannya didepan dada.
"Sudah Oppa. Kalau Oppa?" jawab sekaligus tanya Eunha.
"Belum." Eunha mengerutkan keningnya
"Nanti kau ikut saja kekantin." Eunha tersenyum sembari menganggukan kepalanya lalu kembali berkutik pada kertas soal dihadapannya.
Tiba-tiba ponsel Eunha bergetar panjang menandakan sebuah panggilan masuk. Eunha mengambil ponselnya dari saku seragamnya. Tersenyum, lalu mengangkat sambungan tersebut.
"Nee waeyo?"
"Apakah kau sudah selesai Olimpiade?" tanya Yerin diseberang sana
"Belum, Aku sedang menunggu yang lain sambil belajar dulu."
"Sudah sampaikah?"
"Sudah. Aku juga ditemani Oppaku disini."
"Ah nee. Baguslah kalau begitu."
"Apakah kau sudah makan siang? Jangan lupakan makanmu Eunha-ya!"
"Sudah, aku sudah makan."
"Ah baiklah, bagus."
Sambil bertelponan ria dengan Yerin, Eunha juga berkutik dengan soal didepan-nya.
"Apakah kau sudah melihat Jungkook tadi?" tanya Yerin menggoda Eunha. Eunha mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.