▻☽⚜☾◅
05.42 KST.
Eunha memalingkan pandangannya ketika mendapati Yerin yang sudah kembali ke sekolah. Gadis itu masih sama seperti beberapa minggu lalu.
"Yerin-ah.. Bagaimana rencana anggaran untuk bakti sosial? Aku sangat pusing memikirkan itu." panggil sekaligus tanya Jiheon seorang bendahara kelas dan langsung menghampiri Yerin yang barusaja sampai pada bangkunya
"Apakah semuanya sudah lengkap membayar uang harian kelas?"
"Nee, sudah. Disini dituliskan sudah membayar semuanya tapi setelah ku koreksi uangnya kurang." keluh Jiheon sembari menunjuk buku catatannya
"Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tau. Ah aku sangat pusing bagaimana ingin mengganti uangnya. Sama sekali aku tidak pernah mengotak-atik uang ini."
"Berapa banyak uang yang hilang?"
"Ini, lihatlah sendiri." Tunjuk Jiheon lalu memijit pelipisnya frustasi
Yerin menghela napasnya panjang lalu mengembangkan senyuman kaku dengan tatapan mata datarnya
"Geurre. Tenang saja aku yang akan menanggung. Ini pasti ulah anak kelas kita."
Mata Jiheon berbinar. Seakan menemukan cahaya didalam jalan yang gelap
"Jinjayo? Ah, gomawo Yerin-ah. Pasti akan ku ganti uangmu. Ini kan tugasku, tapi kau yang menanggungnya. Gomawo."
Yerin mengangguk lalu tersenyum. Eunha sedari tadi menatap mereka berdua dan pura-pura mengerti
"Ah baiklah kalau begitu. Nanti akan aku beri tau selebihnya sepulang sekolah nanti."
"Nee, geurre. Tapi aku tidak mau membahas dikelas."
"Wae?"
"Ah tidak, aku hanya tidak mau membahas dikelas"
"Ah nee."
Eunha tersenyum puas setelah mendengar jawaban Yerin. Sungguh pengertian sekali sahabatnya itu. Karena Yerin tidak mau jika ia membahas dikelas Eunha akan terganggu
Jiheon kembali ke bangkunya sambil berkutik pada buku laporannya. Ia sudah cukup tenang karena Yerin yang akan membantu masalah karena tugas bendaharanya. Sungguh ketua kelas terbaik, Sunggut Jiheon dalam hati.
"Yerin-ah."
"Hm? Aku tau kau sangat merindukanku bukan? Haha."
"Benar-benar cenayang." balas Eunha tersenyum pada Yerin "Ah iya, waktu itu Somi sempat mencarimu, ada apa?" lanjut Eunha yang diakhiri dengan mengangkat kepala bertanya
"Maksudmu Somi siapa yang mencariku?"
"Aish, disekolah ini berapa banyak orang yang bernama Somi?" cetus Eunha sedikit sebal
"Somi kekasih Jungkook?" Cicit Yerin memastikan, Eunha menghela napasnya lalu mengangguk satu kali
"Ah kenapa? Apakah dia sempat memberi tahumu ada apa?"
"Eum eum." Eunha menggelengkan kepalanya membalas Yerin
"Katanya dia sudah terbang keluar Korea." lanjut Eunha sembari membenahkan roknya yang sedikit terlipat
"Lalu bagaimana dengan June?" Eunha terdiam sekejap lalu kembali menatap Yerin
"Apa hubungan June dengan Somi?"
"Aish, bukankah kau sudah kuberitahu kalau June adalah Oppa Somi."
"Jinjjayo?" Eunha menyatukan kedua alisnya "Aish, kau barusaja memberitahuku sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.