▻☽⚜☾◅
12.12 KST.
"Unniee! Aku sudah mendapatkan tasku! Ah aku senang sekali." teriak Umji girang dan berlari menuju kamar Eunha.
"Ini makananmu." kata Umji meletakan banyak makanan yang baru saja ia beli diatas sofa.
"Hampir saja aku kehilangan tas ini. Tadi sempat ada yeoja yang tidak jelas mengincar tas ku."
"Kau membeli makanan banyak sekali Umji-ya." sahut Eunha ketika melihat banyak kantung plastik diatas sofanya.
"Tidak apa, aku juga ingin makan, aku sudah lapar sekali." balas Umji yang membuat Eunha menoleh heran.
"Tadi bukannya kau sudah sarapan roti dimeja makan?."
"Ah iya. Tadi aku sudah makan." balas Umji "Tapi sudah lapar lagi." lanjutnya dengan memberikan cengiran khas Umji.
Eunha menggeleng terkekeh geli.
"Kau menunggu apa lagi Eonn? Cepatlah kemari." Eunha semakin terkekeh lagi karena Umji, benar-benar elastis perutnya.
"Baiklah-baiklah."
▻☽⚜☾◅
14.09 KST
"Bisakah kau kerja sedikit cepat hah?!" teriak Jungkook yang bisa dilihat seperti pria yang akan membuat onar. Sudah empat kali Jungkook berbolak-balik menghampiri meja kasir untuk berprotes.
Tak lama pelayan menghampiri Jungkook dengan gugup. Tatapan tak nyaman Jungkook sudah menyambut si pelayan.
"Lama sekali kerjamu!." ucap Jungkook menekan.
"Jika aku bosnya kau sudah ku pecat!." lanjutnya sesekali mengetuk meja bangkunya. Pelayan didepannya hanya menunduk tak berani berbalik menatap kepada Jungkook.
"Hei hei! Ada apa ini hah?!." sambar Guanlin tiba-tiba sesekali dengan tingkah konyolnya. Pria itu hadir tanpa segan mencipratkan air botol minumnya ketika melihat Jungkook yang saat ini sedang berdebat dengan pelayan cafè.
Namun sesekali Guanlin terkekeh sendiri karena melihat Jungkook yang kelabakan terkena cipratan air mineralnya.
"Ada apa ini?." ulang Guanlin sudah tidak lagi mencipratkan air botolnya.
"Jung? Kau kenapa lagi?" tanyanya yang sudah dibalas raut tak bersahabat dari Jungkook. Guanlin sedikit bergidik saat mendapati Jungkook yang sedang menyorotnya tajam.
"Siang yang cerah dan panas ini kuharap kau tidak dehidrasi." cetus Guanlin sekenanya berlagak tidak melakukan hal konyol sedikitpun.
Jungkook masih menatap Guanlin dengan tatapan tidak nyaman. Sorot matanya bahkan sangat dingin dari sebelumnya.
Guanlin merasa hawa disekitarnya menjadi suram seketika. Ia merutuki perlakuannya beberapa detik yang lalu.
Matanya bergerak tak menentu dan sesekali tersenyum tanpa dosa.Pelayan pun akhirnya bisa bernapas lega saat melihat Guanlin mengibaskan telapak tangannya memberi isyarat kepada si pelayan tersebut agar cepat menyingkir dari sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.