⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷
Pada umumnya jika sudah terlanjur sangat mencintai, juga akan berujung sangat pada akhirnya.
⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷
▻☽⚜☾◅
19.23 KST
Jungkook mengambil jaket kulit dan kunci motornya. Pria itu melangkah gusar menuju motor sportnya yang akan ia kendarai.
Tak lama ia menyalakan mesin lalu melajukan kendaraannya.
Jungkook menyusuri perjalanannya ditengah hujan deras yang sedang mengguyur kotanya. Namun pria itu tidak perduli akan keadaan yang sedang bersamanya saat ini. Menurutnya tidak ada yang menghalanginya sedikitpun.
Pria itu masih tetap menerobos jalanan dibawah hujan deras. Bahkan ia sampai tidak menghiraukan peraturan lalu lintas sama sekali.
Ia terlambat! Benar-benar terlambat!.
Itu semua akibat ia diperintah untuk mendata peserta Olimpiade Sains. Dan ia harus pulang lenggang karena diminta untuk rapat dan selesai hingga petang. Sesampainya dirumah, Jungkook tidak sengaja tertidur dan hampir saja ia melewatkan Somi .
Suara gemuruh jalanan sama sekali tidak mengganggu gulatan Jungkook yang sedang sangat terburu-buru itu. Hatinya sesekali memanjatkan doa agar semoga Somi masih belum kunjung terbang.
Jungkook mengerang frustasi ketika rentetan mobil besar didepannya menghalangi laju motornya. Sudah tidak ada celah lagi untuk menerobos disela-selanya.
"ARGGH!." pekiknya yang tetap saja terdengar pelan karena suara guyuran hujan lebih pecah.
Setelah lampu rambu lalu lintas berpindah hijau. Jungkook langsung meluncur dengan kecepatan tidak pada umumnya seorang pengendara melainkan seorang pembalap liar.
Jungkook menyapu pandangannya ketika sampai di bandara. Ia bahkan memarkirkan asal motornya dengan mata yang menyapu seisi bandara mencari kekasihnya.
Dalam hatinya, ia mengumpati dirinya sendiri. Bodoh! Ceroboh!
"Hei! Singkirkan kendaraanmu!" pemiliknya sama sekali tidak menghiraukan suara itu.
Pria itu tetap berjalan gusar mendesak semua orang yang berada disekitarnya. Orang- orang yang terkena jaket basah Jungkook pun sesekali mengumpatinya karena ikut basah.
"Ah mian.. mian.." ucap Jungkook. Ia melangkah gusar dengan pandangannya yang fokus mencari gadisnya.
Setelah menjauh dari kerumunan orang-orang, Jungkook membuang napas panjang dengan sesekali mengerang kecil karena pikirnya Somi yang sudah terbang berangkat.
Jungkook mengayunkan kaki kanannya gontai seakan menendang bola dengan sangat keras. Benar, Ia sedang frustasi saat ini.
Detik berikutnya, Jungkook meraba saku celananya mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang.
Benar saja ia dibuat mengumpat lagi saat mendapati ponselnya yang sudah mati kehabisan baterai.
"Arggh! Fucking everything!" pria itu tak henti mengumpati keadaannya saat ini. Rasa kecewanya terasa dalam yang entah pada siapa. Perasaan dan pikirannya saat ini sedang sangat buyar!.
"Aku tau, kau kecewa padaku. Maafkan aku.." ujar Jungkook bermonolog dengan nada sedikit lirih.
Setelah beberapa saat Jungkook bangkit dan bergegas pergi dari sana.
Ia ingin segera sampai dan mengisi baterai ponselnya untuk menghubungi Somi dan meminta maaf kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionSemuanya tampak begitu kejam. Akankah ia sadar pada lukaku yang timbul karenanya? Ah tidak apa, seharusnya aku mengerti. Dia tidak akan mencintaiku. Dan tentu aku harus menerima konsekuensinya. Mencintaimu memang sulit, tapi aku sangat menyukainya.