30. It's me!

282 34 20
                                    

▻☽⚜☾◅

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷

"Sekurangnya kau menganggap keberadaanku saja sudah lebih dari cukup."

⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷⫸⫷


▻☽⚜☾◅

19.03 KST.

Langit kelabu menabur cahaya bintang tanpa celah. Sinar rembulan putih pun memilih mendampingi sinar lain yang lebih kecil. Udara dingin masih menderu sama seperti hari lalu. Seluruh pasang mata yang berlalu lalang tak lepas dengan kain tebal berfariasi.

Malam terasa lebih kelam oleh lampu warna-warni memilukan. Bersenang-senang melepas beban pikiran dengan beberapa teguk cairan tanpa takar.

Langkah-langkah lunglai mulai melewati pandangan mata sosok pria maskulin yang tengah meneguk sebuah soju untuk kesekian kalinya. Kedua pasang bola matanya memanas dan isi otaknya tengah kacau berau tak dapat berpikir jernih.

Spontan kejadian beberapa waktu yang lalu berputar kembali diotak Jungkook. Menampilkan seorang pria yang tengah bermesraan dengan Somi yang notabennya masih resmi sebagai kekasihnya.

Jungkook mendapatinya saat sepulang sekolah tepat didepan sekolah. Ia bahkan tak tau apapun tentang Somi akan kembali hari ini. Ia tak tahu siapa pria tak tahu diri itu. Yang pasti mengingatnya membuat amarah yang terendam kini membeludak.

"Apa tujuanmu kembali untuk menunjukan kemesraanmu yang sekarang?."

Setelah dirasa cukup minum, Jungkook memilih pergi dari neraka memeningkan itu. Melangkah keluar dengan tenaga yang melemah.

Jungkook sukses dibuat menunduk kala menabrak seseorang pria dengan setelan mewah didepannya. Namun kedua matanya membola ketika menolehkan pandangannya ke sisi lain.

Kedua tangannya mengepal kuat, pikirannya yang kacau telah berapi-api ketika melihat si pengacau pikiran tiba-tiba muncul dipandangannya.

Tungkai kaki Jungkook bergerak mendekat pada kedua sosok yang tengah berdiri diarea pemarkiran mobil. Napasnya naik turun karena amarahnya yang meluap-luap.

Pandangannya semakin mengeras ketika Somi menarik kepala lain untuk mendekatkan ke kepalanya. Hingga,

Plak.

Sebuah tamparan kuat tepat melayang di tulang pipi Somi. Tentu membuat sang pemilik meracau kecil mengumpati si pelaku dengan keadaan mabuk.

Jungkook menyunggingkan senyuman miring saat menatap pria lain disisi Somi.

"Sepertinya aku akan mengambil waktu kalian sebentar. Kalian bisa berciuman setelah ini."

Pandangan Jungkook beralih kembali pada Somi yang tengah meringis kesakitan seraya memegangi pipinya.

"Bukankah menurutmu aku terlalu bodoh untuk melihat perbuatanmu?."

"Benar, aku terlalu memikirkanmu hingga membuatku lupa memikirkan diri sendiri."

"Bagaimana bisa aku memikirkan seorang jalang pengkhianat sepertimu?."

Plak.

"Jangan coba-coba kau berkata kasar padanya! Atau aku akan membunuhmu!."

Tentu hal itu membuat Jungkook terbahak mendengar kata kekanak-kanakkan dari pria didepannya.

Dengan sigap Jungkook menarik kedua sisi kerah pria dihadapannya. Tatapan mereka beradu tajam.

HOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang