"Lain kali jangan kabur kabur begitu, koko panik tau gak!"
Karvian melepaskan pelukannya dan menatap adiknya penuh khawatir.
"Ce, cece kemana? Kevan pulang malah gaada, kevan panik tau gak!"
Mayleen tersenyum tipis lalu menggeleng menanggapi pertanyaan adiknya itu.
"Permisi, aku mau masuk"
Mayleen melangkah masuk begitu saja setelah Karvian menyingkir dari hadapannya.
Sedangkan ke 9 laki laki lainnya menghela napas jengah kala melihat perubahan sikap mayleen.
Makhlum sih kalau mayleen jengkel.
"Sekarang gimana?" Ujar Rigel dengan tatapan jengahnya.
"Masih mau pura pura? Masih mau nutupin?" Ujar Hadri yang tampaknya juga ikutan jengkel.
Ia tau hal ini akan terjadi. Tapi Victoria malah seakan akan menutup mata dan percaya kalau Mayleen tidak akan mengetahui semuanya, ditambah karvian yang juga lebih memilih patuh dengan ucapan mamanya.
Astaga.
"Koko juga gak bakal mau nyembunyiin ini semua, kalau aja mama gak maksa!"
Mendengar ucapan Karvian. Ke 9 laki laki itu terkejut.
Ah, sepertinya Karvian akhirnya memilih untuk menentang Victoria.
"Udah udah nanti kita diskusiin, tapi bagian Dream, jaga disini ya, 127 sama WayV ikut diskusi" Ujar Theo yang entah mengapa sengaja meninggikan suaranya.
Yudha yang mengerti diam diam menyunggingkan senyuman miringnya, lalu mengangguk. "Okay, kita kumpul di markas NCT yah!"
Ke 9 laki laki itu mengangguki ucapan Yudha. Kecuali Kevan tentunya.
"Tapi seenggaknya bagus deh, cece gak bakal bisa disuntik lagi kan?"
Ucapan kevan membuat para laki laki itu terkejut, dan sontak menatapnya tajam.
