2.3

408 84 62
                                    

Heyyyhooo!!! Ternyata kemaren gak banyak yang kaget, malah udah pada mendugong-eh menduga semua.

Btw, Gimana hari ini?

Btw, Gimana hari ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoyy!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"May, lu tau kan lu tuh gak pinter kabur, Dirumah sendirian aja masih minta ditemenin, ini lagi sok sok-an kabur, ngelawak lu?" Oceh Satya dengan wajah songongnya.

"Tau lu! Untung Regi langsung ngabarin, akhirnya pingsan kan dijalan?" Timpal Hadri yang juga ikutan mengoceh.

Mayleen mendengus, diam diam melirik kearah regi untuk meminta pertolongannya. Namun regi malah menghela napas dan diam diam menggeleng pelan.

"Terserah, pokoknya gue gamau pulang!"

"Ohh, gitu? Perasaan kita gaada yang ngajak kan yah?" Given menatap mayleen sambil menaikkan salah satu alisnya.

Mayleen mendengus jengkel. "Kalian tuh gak ngerti! Sekecewa apa gue sama-

-Kita ngerti mayleen sayang"

Mayleen mendengus jengkel, saat yudha mulai memegang ke 2 lengannya dan melempar tatapan lembut padanya.

Kan mayleen lemah atuh bang.

"Tapi kita juga khawatir sama mayleen, kalo cara mayleen begini" Ujar Jevan dengan nada lembut, sambil mengusap pucuk rambut mayleen.

"Pulang yah"

Mayleen menatap thimo ragu. Sebenarnya dari ke 22 tetangganya ditambah dengan kevan. Ia paling tidak bisa menolak thimo.

Thimo terlalu baik untuk ia tolak.

"Apa yang aku dapetin coba kalo aku pulang? Emang menjamin keluarga aku gak bakal nyembunyiin apa apa lagi dari aku? Enggak kan? Tau gak sih!? Aku ngerasa kayak orang asing kalo gini! Kalian pasti juga udah tau kan kalo aku punya cece!?"

Yudha menatap mayleen sendu. Perempuan itu mulai menitikkan air matanya, terlihat betul kalau perempuan itu tengah kecewa. Dan rasanya ia tidak sanggup untuk melihatnya.

Bukan hanya Yudha, ke lainnya juga tidak tega melihatnya.

"May, kita begini juga demi kebaikan kamu" Ujar Theo yang akhirnya ikut andil untuk bicara. Mayleen menggeleng lesu.

"Sekarang liat aku, apa aku baik baik aja setelah tau kalian nyembunyiin itu semua? Enggak kan?"

"Mayleen! Liat abang!"

Mayleen menoleh dan menatap mata jaedan. Laki laki paras manis itu tampak tersenyum tipis dan menyeka air mata yang menetes membasahi pipi mayleen.

◇Komplek Semesta◇ || NCT ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang