Helloo!! Aku langsung up chapnya wkwk
Enjooyy!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ayo sini pelan pelan naik punggung aku, ce"
Mayleen terkekeh. Padahal biasanya adiknya ini tidak pernah mau repot repot menggendongnya.
"Eh eh, ven gausah biar koko aja!"
"Et gaada ya bangsat! Gausah gaskeun gaskeun!" Seru Yoga sembari menghadang jalan herga.
"Dih apaan! Minggir gak lu! Gua gaplak mental lu ke gunung krakatau!"
Yoga berdecak dan mulai menunjukkan raut memelasnya. "Gua lagi males gaskeun, her"
"Ya masalahnya sama gua apaan, buwung anggora!"
"Yakan harus sportif belegug!"
Kevan merotasikan matanya malas kala mendengar ke 2 tetangga depan rumahnya mulai berdebat. Rumah sampingan, dari kecil barengan mulu, gedenya debat mulu. Puyeng kevan.
"Mohon maap abang abang! Rumah saya gak menerima sewa lahan buat debat! Bukan acara mata najwa soalnya"
Setelahnya kevan langsung menggendong mayleen ala bridal style dan berjalan kedalam rumah, setelah menutup pintu mobil babanya.
"Enak bener yah, her, jadi kevan"
"Dih gila lu, mau punya incess lu"
Yoga melayangkan tatapan herannya pada herga. "Incess? Apaan tuh?"
"Itu loh yang suka sama saudara sendiri"
Yoga sontak menepuk dahinya, meruntuki kebodohan herga dan merenungi dosa apa yang sudah ia perbuat hingga ia memiliki sahabat bobrok macam herga. "Itu inses hergaaa, kalo incess syahroni, goblok! Udah ah masuk aja kita, gua gamau keabisan pudding mama victoria"
Yoga menarik tangan herga untuk ikut dengannya masuk kedalam rumah keluarga Qian.
Sementara didepan pintu rumah. Kevan menghentikan langkahnya. "Siap siap yah ce"
Mayleen menukikkan alisnya. "Ada apaan nih?"
Kevan mendorong kenop pintu rumahnya dan-
-SELAMAT DATANG KERUMAH LAGI MAYLEEN!"
◇Komplek Semesta◇
Cklek
Karvian perlahan membantu mayleen untuk berbaring di tempat tidurnya. Dan sentuhan terakhir adalah menyelimuti tubuh mungil sang adik.
"Koko masih gak percaya kamu akhirnya bangun"
Mayleen tersenyum, ia bahkan juga tidak percaya kalau semua itu hanya mimpi. Padahal terasa nyata. "Aku juga masih gak nyangka kalo semua itu cuma mimpi"
Karvian mengacak rambut mayleen. "Baguslah kalo cuma mimpi"
Mayleen menukikkan alisnya. "Loh kenapa?"
Karvian menggeleng. "Gapapa, gamau aja koko kamu tinggal didunia halu terus"
Mayleen memukul lengan kun ringan. "Ish! Terus aja ledek, tapi ko aku gatau NCT-
-udah udah gaudah dipikirin dibilangin, tidur aja kamu baru sadar dari koma"
Mayleen menghela napas lalu mengangguk, memilih menuruti ucapan kun yang lebih terdengar seperti perintah mutlak.
"Yaudah malem ko"
"Iya, malem juga, awas gabangun lagi, koko smackdown"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_______________________________________
Kamus pengingat
_______________________________________TY: Theo
TL: Thimo/ bulan
JH: Johnny
YT: Yudha
KN: Karvian
DY: Dovan
10: Tara
JH: Jay/ Jayden
WW: Edwin/ wiwin
JW: Juan
LC: Lucas
MK: Mark
XJ: Dejun
HD: Herga
RJ: Rigel
JN: Jevan
HC: Hadri/ Ian/ Hadrian
JM: Jaedan
YY: Yoga
ST: Shotaro
SC: Satya
CL: Cakra
JS: Given_______________________________________
•••••••••
Disini blom ada clue lah yah wkwk, jadi masih enjoy aja.
Okayy!! Makasiii udah vote, komen dan tetep stay di book aku. Maaf kalo ada typo, kesalahan alur atau alurnya gaje dan kesalahan lainnya.
Babayy!! See yaa!!
02.12.2020
6.48 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
◇Komplek Semesta◇ || NCT ☑
Random[Bias|| ot 23 Pt 2] [Lokal ver] Sebenarnya fakta apa yang disembunyikan mereka dari Mayleen? [Bahasa Non-baku, dan mengandung kata kata kasar]