Epilog

2.3K 184 43
                                    

Semua makhluk memiliki
karmanya sendiri
Mewarisi karmanya sendiri
Lahir dari karmanya sendiri
Berhubungan dengan karmanya sendiri
Terlindung oleh karmanya sendiri.
Apa pun karma yang diperbuatnya, baik atau buruk, itulah yang akan
diwarisinya.
-BRAHMAVIHĀRA PARAṆĀ-

(A/N : di puter mulmednya ya :")

(A/N : di puter mulmednya ya :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Seorang lelaki di temani dengan wanita-nya kini berjalan menggunakan jalan yang dikelilingi batu nisan.

Tiba di sebuah batu nisan yang ia tuju, laki-laki tersebut mendekatinya dan berjongkok di samping, sementara itu wanita lebih memilih diam di jalan besar karena tidak mengganggu kakak dan adik itu.

Mengusap batu nisan tersebut, "Maafin kakak..." ujar lelaki tersebut.

"Maaf..." Ucap Taeyong sambil menundukkan karena merasa gagal sebagai kakak walau memang ia tidak memiliki hubungan darah dengan adiknya ini.

Menghirup nafas panjang, kemudian Taeyong membuangnya secara perlahan baru setelah dia meletakkan seikat bunga melati.

"Udah 5 tahun.... Luna..." Ujar Taeyong menggantungkan ucapannya dalam jangka waktu yang cukup lama sementara si pria lebih memilih menikmati dalam diam pemandangan seseorang yang memiliki penyesalan berat yang tidak dimiliki oleh seorang lelaki dan wanita yang menyukainya berstatus sebagai suami. Di kesal dengan suaminya, tapi dia sadar dia juga memiliki kesalahan dan Taeyong memilih untuk menerimanya, lalu mengapa dia tidak bisa?

"Kakak udah ketemu Ara... Ara masih hidup Lun..." Ujar Taeyong sambil memandangi lamat-lamat batu nisan yang kita miliki nama sang adik angkat yang kini sudah kembali ke sisi keluarga yang ia rindukan.

"Kakak mau ke sana Luna... Doain kakak dimaafkan ya Lun..." Ucap Taeyong dan tepat setelahnya menghela nafas.

Hei... Kau pikir itu memaafkan? Tinggal kau datang, langsung adikmu akan memaafkanmu? Mimpi. Kamu saja dulu harus membuat 10 tahun lebih bagi Ara untuk mendapatkan maafmu dan dengan secepat kilat kamu dengan melihatnya kembali menitik neratkam atas kesalahan yang memang bukan kesalahannya.

Lucu memang. Penyesalan selalu datang di akhir.

Baru saja Taeyong ingin berdiri, bahunya di tepuk membuat dia mendongakkan kepalanya, "Jeonghan." Sapa Taeyong.

"Mau bareng?" Tawar Jeonghan to the point.

Menghela nafas kemudian mengukir senyum tipis, "Boleh." Jawab Taeyong lesu.

Kilas balik

Setelah hampir menginjak 4 bulan, Luna kembali membuka kedua matanya meski langit kehampaan serta penyesalan.

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang