Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓

12. Kesal

Selamat membaca

"Sialan." Umpat Ara kesal saat melihat namanya masuk ke calon OSIS.

Terkekeh, "Gegara pidio ntu, lu jadi banyak yang dukung Ra. Siap-siap aja jadi tim inti osis." Ujar Somi menepuk pundakku.

Sistem di selolahnya itu ada 2 babak. Babak pertama mereka melakukan vote yang dipilih oleh murid dan guru, lalu baru akan di seleksi oleh OSIS dan MPK.

Mendecak, "Siapa sih yang sebar?" Tanya Ara kesal.

"Entah." Jawab Somi, Jennie, Daehwi, dan Dongpyo berbarengan.

"Dah ah bodo, semoga gua gak kepilih." Jawab Ara kemudian menggendong tas ranselnya yang sudah rapih di pundak kecilnya.

"Les apa lagi hari ni?" Tanya Yeji meledek Ara.

"Tekon, MTK, piano." Jawab Ara sambil mengingat.

"Mantap." Jawab mereka semua.

"Yo dah, gua duluan." Final Ara sambil melambaikan tangannya kepada temannya.

"Yo, bye ra." Jawab temannya kemudian Ara pun segera berjalan keluar dari kelasnya.

Baru juga keluar dari kelasnya, dirinya menjadi pusat perhatian.

Kalu dulu tatapan sinis, sekarang dia mendapatkan tatapan kagum.

'Lu vote Ara kan?'

'Ya iyalah, gua setuju banget kalo ada osis kek dia.'

'Gila, gua dah salah sangka duluan.'

'Tuhkan apa gua bilang, dia tuh bukan cewe centil.'

Dan masih banyak lagi percakapan yang terdengar sampai ke telinga Ara.

Mungkin Ara harus berterimakasih karena mungkin setelah ini mereka tidak akan menatap Ara dengan sinis lagi tapi mungkin ketiga orang itu akan semakin mengganggu Ara.

~ ~ ~

"Naneun itu siapa?" Tanya Ara saat mereka semua berkumpul di ruang keluarga membuat mereka semua diam seketika.

Menggaruk tengkuknya, "Itu sebenarnya dia tu saudara jauh kita Ra." Jawab S.coups.

Menganggukkan kepalanya setuju, "Mama bilang suruh kita jaga dia Ra." Sambung Taeyong.

"Soalnya dia baru aja pindah." Sambung Taeil sementara yang lain menganggukkan kepalanya.

Memganggukkan kepalanya mengerti, "Kak bisa gak aku gak perlu ikut eskul? Jadwal les ku cukup padat." Tanya Ara.

"Gak bisa Ra. Udah peraturan sekolah kalo kita minimal harus punya 1 eskul." Jawab Dino.

"Kalo emang kamu gak mau jadwal kamu penuh, kurangin aja lesnya Ra." Jawab Jeno dan di angguki yang lain.

"Lagian daripada fokus lompat kelas lebih baik habisan masa sma buat seneng-seneng." Ujar Renjun tau maksud Ara mengambil banyak les.