15. Urusan

2.1K 222 18
                                    

Selamat membaca

"Ra, kamu tertarik ikut lomba ini?" Tanya Guru fisika kepada Ara sambil memberikan sebuah formulir.

"Itu lombanya perkelompok, jadi gak cuma kamu doang kok." Lanjut guru tersebut saat Ara mengambil formulir yang di berikannya dan membacanya.

Tertawa kecil, "Saya pertimbangkan lagi deh bu." Jawab Ara masih berpikir.

"Ya udah, batas pengumpulan formulirnya minggu depan, jadi kamu pertimbangin benar-benar karena ini bisa jadi kesempatan kamu buat dapet beasiswa di SKY kalau memenangkannya." Jelas guru tersebut.

Menganggukkan kepalanya, "Ya udah bu, kalau gitu saya balik ya. Makasih bu." Final Ara.

"Hati-hati ya." Jawab guru tersebut kemudian Ara pun membalikan badannya dan berjalan keluar dari ruang guru.

Ini sudah beberap hari setelah kejadian itu dan memang keadaan mulai kembali normal. Beberapa temannya mulai mengajak Ara berbicara, tapi rasanya Ara selalu menarik dirinya untuk mejauh.

Baru juga Ara masuk ke kelasnya yang sudah kosong, bahkan hampir seluruh sekolah sudah kosong,  seseorang memangil namanya membuat dia menengok ke sumber suara.

"Ara!" Panggil Hyunjin memanggil Ara membuat yang di apnggil menatapnya malas dan mendecak.

"Ada waktu gak?" Tanya Hyunjin sambil menghampiri Ara.

Malas menjawab pertanyaan Hyunjin, Ara lebih memilih membereskan barang-barangnya.

Melihat Ara tidak menjawab pertanyaannya, Hyunjin mendecak kemudian menunggu kegiatan Ara selesai lalu langsung menyambar tas Ara setelah melihat tasnya sudah rapih dan ia gendong di punggung kirinya.

Kesal dengan Hyunjin, "Balikin tas gua." Ujar Ara kesal sambil menatap Hyunjin tajam.

"Gua gak terima penolakan." Jawab Hyunjin lalu tangan kanannya langsung menarik Ara.

"Ih lepas, ngapain sih narik-narik gue." Ujar Ara kesal.

"Tenang elah, gak gue apa-apain. Gua cuma mau minta waktu lu buat jelasin semuanya." Jelas Hyunjin membuat Ara mau tak mau setuju karena dia juga harus tau apa kebenarannya.

Menuntung Ara menelusuri area sekolah yang sudah cukup sepi kemudian mereka pun sampai di sebuah parkiran motor ilegal sekolah yang hanya di gunakan beberapa anak.

"Gila lo ya?" Tanya Ara saat Hyunjin melepas tangannya kemudian memberikan Ara sebuah helm.

"Sans elah, gua dah bawa motor dari smp, kagak bakal lecet." Jawab Hyunjin masih setia memberikan Ara helm.

Merasa Ara ragu-ragu, "Lu mau ngilangin trauma lu kan? Hadepin. Kalahin rasa takut lo." Ujar Hyunjin kemudian mengambil tangan Ara yang kosong itu untuk memegang helm dan dia pun segera mengambil serta menggunakan helmnya yang satu lagi.

Sedikit gemetar tangannya kemudian dia mencoba menggunakan helmnya. Baru juga hlemnya berhasil ia pasang walau belum di kaitkan, "Naik bis aja gimana?" Tawar Ara karena memang nyatanya dia tidak percaya dengan Hyunjin.

Terkekeh, "Emang lebih gak troma kalo naik bis?" Tanya Hyunjin dengan helm full facenya membuat Ara teringat kalau adiknya...

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang