29. Kuliah

1.6K 180 0
                                    

Selamat membaca

"Jadi minggu depan, kita bakal promosiin sekolah. Sebagian ke SMP belakang, sebagian ke SMP Dwilaeth." Jelas Ara ke anak osis.

"Di gudang, sekolah udah sediain brosur sama totebag. Besok, hari h tinggal kalian ambil." Sambung Hina yang memang membeli totebag dan mencetak brosur beberapa hari yang lalu.

"Ini gua udah buat kelompok sama ketuanya. Setiap kelompok masuk ke kelas yang beda." Jelas Mark sambil menulis di papan tulis.

Selesai menulis di bidang berbahan kaca itu, Mark menutup spidolnya kemudian menatap anggotanya, "Ini namanya, sekretaris tolong nanti di foto aja biar gak usah ribet nanya lagi." Suruh Mark dan di angguki Ara.

Mendekati Yangyang, "Yang, potoin dong." Pinta Ara dan di angguki oleh Yangyang yang memang menjabat sebagai sekretaris 2.

"Sip." Jawab Yangyang kemudian mengeluarkan sebuah benda berbentuk persegi panjang yang pipi dari blazer nya dan mengutak-atik ponselnya.

Ting...

Tak butuh lama, notifpun berbunyi dari beberapa ponsel yang lupa di senyap.

"Ketuanya yang namanya di atas ya." Lanjut Renjun yang posisinya sebagai waketos 1.

"Dan untuk tambahan, nanti ketua sama wakil MPK ikut, Jaemin awasin yang di SMP Dwilaeth, Jeno awasin yang di SMP sini." Jelas Mark dan mereka angguki.

Melirik jam tangan Rolex hitam miliknya yang melingkar di perhelangan tangan kanannya, "Ya udah, rapat kita sampe sini aja. Yang di pilih jadi ketua, harap atur anggotanya, dan ajak anggotanya untuk latihan." Ujar Mark sambil menatap mereka.

"Kita di kasih waktu 15 menit, jadi harap gunain waktunya sebaik mungkin ya." Jelas Ara dan mereka menganggukkan kepalanya.

Selesai membereskan barang mereka, "Sore." Sapa mereka kemudian keluar dari ruang OSIS sementara Ara dan anggota inti lainnya tetap di ruang OSIS, merencanakan kegiatan lainnya.

"Ini katanya 2 sekolah mau dateng ke sekolah kita dalam rangka mengenal lebih dalam sekolah kita." Jelas Mark.

Menganggukkan kepalanya, "Setelah gua ngobrol sama wakepsek, katanya beliau mau kita adain pensi gitu." Jelas Ara sambil menulis.

"Tapi beliau gak mau semua anak jadi free class, jadi cukup pengisi acara aja yang isi." Jelas Ara lagi.

"Kalo pensi, artinya kita juga mesti sediain konsumsinya dong." Ujar Hina.

Menganggukkan kepalanya, "Kalo gitu-" Ujar Haechan terputus karena dering ponsel milik Ara.

Tersenyum simpul kemudian mengecek hpnya, "Gua angkat dulu ya,  kalin lanjut aja." Jelas Ara kemudian bangkit berdiri dan keluar ruangan.

"Kalo gitu gua minta tolong ke..." Uhar Haechan sambil matanya mencari seseorang tapi nihil.

Menghela nafas, "Kita harus cari sie kesenian baru." Ujar Renjun peka dengan apa yang di cari Haechan.

Sadar topik pembicaraan sensitif, "Somi, nanti kamu tolong bantu setiap kelompok ya. Kemungkinan banyak anak luar negeri, jadi kalo bisa kamu sempilin beberapa bahasa inggris." Suruh Mark dan di angguki oleh Somi.

Masuk ke ruang OSIS, "Ges, maap nih, gua mesti pulang duluan." Jelas Ara sambil tersenyum simpul.

"Mang ada ape?" Tanya Haechan.

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang