Selamat membaca
Karena kakaknya yang tidak mau menandatangi formulirnya, jadilah sekarang Ara sedang berjalan menuju ke kamar papa dan mama nya.
Tok... Tok... Tok...
Ara mengetuk pintu kamar tersebut, "Masuk aja." Jawab seorang lelaki yang berstatus ayah baru Ara.
Menghirup nafas panjang kemudian membuangnya lalu Ara pun membuka pintu kamarnya.
"Pa, aku minta tolong dong." Ujar Ara berusaha bersikap normal selayaknya anak dan ayah.
Suho yang awalnya sedang berkutik dengan beberapa berkas menghentikan pergerakannya, "Kenapa Ra?" Tanya Suho sambil menatap putrinya.
Mengulurkan sebuah formulir dengan pulpen, "Ini pa. Tolong tanda tanganin formulir eskul Ara." Jawab Ara sambil tertawa paksa.
"Sini." Ujar Suho kemudian Ara mendekat dan memberikan kedua benda yang ia bawa ke ayah tirinya.
Mengambil formulir tersebut kemudian membacanya, "Kamu gak kecapekan Ra ambil 3 eskul?" Tanya Suho.
Menggelengkan kepalanya, "Enggak kok... Pa." Jawab Ara sedikit memelan di akhir kalimat.
Menandatangi formulir tersebut, "Papa boleh minta waktu kamu sebentar gak Ra?" Tanya Suho beralih menatap sang putri tiri nya.
Menganggukkan kepalanya ragu, "Boleh kok... Pa." Jawab Ara ragu.
Menghela nafas, "Maafin papa ya." Ujar Suho membuat Ara menatapnya bingung.
"Emang kenapa pa?" Tanya Ara bingung.
"Papa tau kamu pasti gak rela posisi papa kamu di gantiin sama saya kan?" Tanya Suho membuat Ara tertegun.
"Tapi papa cinta sama mama kamu Ra. Papa tau ini salah, tapi bukannya perasaan ini yang harus di salahin?" Lanjut Suho lagi membuat Ara diam mematung.
Seegois itukah dia bahkan sampai menentang mama dan papa tirinya bersama?
"Papa udah janji ke papa kamu bakal rawat kamu Ra, tapi perasaan itu muncul tiba-tiba Ra." Ujar Suho.
"Pa-" Ujar Suho namun terputus karena Ara memeluknya dan menumpahkan semua air matanya.
Iya, dia ingat bagaimana Suho merawatnya dengan baik seolah dia ayah kandungnya. Suho dulu sering mengajak dia bermain dengan Jisung dan itulah awal mula Jisung dan Ara bisa bersahabat.
"Maaf pa..." Lirih Ara dengan suara gemetar efek menangis.
Membalas pelukan Ara kemudian mengelus suraia legam Ara, "Maafin papa juga Ra, tapi papa janji papa bakal jadi papa kedua kamu dan gak akan ganti posisi kamu." Ujar Suho semakin membuat tangis Ara pecah.
"Ma, tuhkan echan bilang apa, papa solimi." Ujar Haechan datang bersama yang lain masuk ke kamar Suho dan Irene, membuat Ara dan Suho terkejut.
Mendorong kepala Haechan dengan telunjuknya, "Heh, otak lu kesentil ya?" Tanya Doyoung membuat Haechan mengelus kepalanya.
Terkekeh, "Udah baikan ceritanya nih?" Ejek Irene.
"Mama..." Rengek Ara membuat tawa Irene lepas.
"Mulai sekarang kita keluarga." Ujar Suho dengan senyum bahagia melihat ya... anaknya yang banyak.
"Ih, masa Haechan sekeliarga ama dugong si pi." Rengek Haechan bergelayutan di tangan Suho.
Plak...
"Najis Chan." Ujar Renjun.
"Sumpah, bukan adek gua." Ujar Yuta malas.
---o0o---
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Lee areum, ralat, Park Areum. Seorang gadis muda yang berasal dari keluarga berkecukupan dengan jumlah saudara laki-laki yang jika di hitung akan membuat kepalamu pecah. Start : 22 Oktober 2020 End : 24 Januari 2021