"Kak Jimin ke sini sendiri? Gak sama nenek atau Paman Jung gitu?"
"Bapak masih di Amerika ngurus kerjaan. Kalo nenek, ini orang yang nyuruh gua ke Seoul." Jawab Jung Jimin lalu meneguk minumannya sekali.
"Lah? Kenapa nenek gak diajak?" Kyungmi bertanya lagi.
"Udah gua ajak, dia nya kaga mau."
"Loh? Nenek yang nyuruh Kakak ke sini 'kan? Kok gak mau ikut?"
Rentetan pertanyaan dari Jung Kyungmi, membuat Jimin menghela napas sembari melihat gadis itu terduduk di hadapannya.
Ah iya, kakak sepupunya itu sudah menginap dua hari di rumahnya. Tapi Kyungmi belum mengetahui alasan datangnya Jung Jimin secara tiba-tiba tanpa mengabari.
"Nih, jadi.." Jimin berpikir sejenak, dia bingung harus menjelaskan dari mana. "Gua ke sini di suruh sama Nenek. Pokoknya langsung aja, gua gak mau kebanyakan bacot. Jadi, Nenek gak mau ikut, cuma gua aja yang disuruh dateng."
Jung Kyungmi ingin bertanya lagi, namun dengan cepat Jimin menyela, "Nenek nyuruh gua buat liat keadaan kalian berdua di Seoul. Sebenernya gua juga sempet heran sama Si nenek, padahal dia bilang kangen, tapi gua yang disuruh ketemu. Lah gimana coba." Tambahnya lagi.
Setelah Jimin memberikan penjelasan pada adik sepupu bagai kandung baginya itu, terjadi keheningan beberapa detik sebelum yang lebih tua bersuara lagi.
Bangun dari duduknya yang mengalihkan perhatian Kyungmi. "Gua ke kamar Si kecil dulu." Singkat Jimin lalu pergi beralih tempat ke kamar adik kecilnya. Jung Kyungmi memang adik kecil di matanya, namun untuk yang satu ini lebih kecil lagi. Bisa dibilang bayi.
Sempat menaiki beberapa tangga, berjalan ke arah pintu kayu. Diraihnya gagang pintu tersebut dan mendorongnya perlahan. Sedikit menimbulkan suara decitan khas.
"Mau ke mana lu?" Satu pertanyaan lolos dari mulut Jung Jimin ketika melihat seorang anak laki-laki dengan tinggi yang melebihi dirinya. Berpakaian rapi dan terlihat ingin berpergian ke suatu tempat.
Hueningkai tersentak kecil mendapati seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Lalu ber-oh kecil.
"Mau ketemu teman, Kak." Jawabnya pada Jimin yang masih memandangnya secara terang-terangan.
Memainkan lidah ke dinding dalam mulut, Jimin mengangguk samar. "Okelah, keluar sono. Maen ama temen biar ga mendem mulu di kamar." Kemudian memberikan jalan untuk Hueningkai keluar kamar.
Tapi dia tidak mengikuti Hueningkai. Jung Jimin masuk ke dalam kamar senyap tersebut dam merebahkan diri di kasur milik salah satu adik sepupunya tersebut.
~~~
"Hei!"
Seseorang berteriak sambil melambaikan tangannya ke arah kedua anak laki-laki yang tengah berdiri di trotoar pejalan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai
Fanfiction❝Aku hanya seorang anak yang bersama dalam kesepian dan kesendirian.❞ [Han's First Book] Start writing: 200920 Published: 101220 End: 270221 ©️ HanSant 2020-2021