Bel istirahat berbunyi. Rombongan murid dalam kelas itu langsung berhamburan keluar kelas berdesakkan. Menyisakan seorang pemuda berambut coklat gelap yang tengah sibuk membereskan mejanya.
Tidak ada yang berani menegur ataupun menyapa dan mengajaknya. Bisa-bisa masalah baru akan muncul.
"Yo, Gyu."
Ditengah keheningan tersebut, terdengar sebias suara yang akhir-akhir ini didengar oleh Beomgyu. Memutar tubuh, pandangannya mendapati seorang anak laki-laki yang merupakan oknum yang memanggilnya dan anak-anak lain di belakangnya menyusul.
Choi Beomgyu tidak berniat meladeni Hyunjin dan antek-anteknya yang bermasalah itu. Dia berjalan untuk keluar kelas.
Tapi pergerakkannya dihentikan oleh Hyunjin yang tiba-tiba bersuara kembali.
"Gyu, gua mo ngomong sama lo,"
Tanpa berbalik, "gak. Gua gak ada urusan sama lo." Tolaknya dengan ketus.
"Gyu, gak bisa gini. Lo bukannya dah ngikut ki-"
"Apa maksud lo? Gua udah gak ada urusan sama lu pada. Jadi, gak usah nyamperin gua apalagi ngomong sama gua. Muak." Beomgyu jalan berbalik mendekat ke arah Hwang Hyunjin yang masih menuntut penjelasan. Raut datar serta tatapan tajam itu sudah menjadi ciri khas seorang Choi Beomgyu.
"Tapi, Gyu-"
"Lo ngerti kaga dibilangin? Udah gak ada urusan apapun antara lo sama gua. Jadi gak usah ngobrol atau ketemu sama gua lagi."
"Bukannya lo yang minta kita semua habisin si Hueningkai? Kenapa tiba-tiba lo jadi bantuin dia? Apa lo temenan?" Hyunjin melempar pertanyaan pada Choi Beomgyu.
"Bukan urusan lo." Desis Si anak bangsawan.
Mendecih sarkas, "kalo lo pada macem-macem sama Hueningkai..."
"Gua bakal laporin lo ke konseling."
Tekan Choi Beomgyu. Setelahnya, Beomgyu melontarkan kalimat yang membuat semua orang di sana terkejut sekaligus panik.
"Bukan Hyunjin doang. Tapi lo semua yang terlibat sama dia."
☁☁
"Kamu mau ke kantin? Mau makan bareng gak? Gimana kalo kita makan burger? Eh jangan, itu banyak kalori. Kalo makan salad? Uh, itu pahit. Apa terus dong? Ada rekomendasi gak?"
Hueningkai yang kala itu sedang berjalan sendiri di sekitar taman sekolah, tiba-tiba kedatangan gadis bertubuh semapai dengan memborbardirnya pertanyaan ketika tepat berada di sampingnya.
"Kamu mau makan apa, Kai?" Kim Yoonhee bertanya sekali lagi.
Mengulum bibir sejenak, mata Hueningkai bergerak gusar. Entah kenapa, Hueningkai terlihat gelisah ketika bersama Kim Yoonhee.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai
Fanfiction❝Aku hanya seorang anak yang bersama dalam kesepian dan kesendirian.❞ [Han's First Book] Start writing: 200920 Published: 101220 End: 270221 ©️ HanSant 2020-2021