[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai

6. I Love You, Mom And Dad

Selamat membaca~

Sebelumnya, saya minta tolong untuk memperingatkan bila ada typo ataupun yang lainnya.

Selamat membaca para readers^^

"Kamu ada pr?"

Tanya Kyungmi pada Hueningkai yang sedang duduk di kursi meja makan dekat dapur. Menyemili cookies yang Kyungmi bawa sepulang dari kuliah tadi bersama Yeonjun.

"Gak ada, Kak." Jawab Hueningkai dengan mulut yang tidak berhenti mengunyah sejak tadi.

Selesai mencuci piring, Kyungmi menghampiri Hueningkai dan ikut duduk di kursi yang sama, berhadapan. Mengambil sepotong cookies yang sedari tadi dilahap Hueningkai, menumpu dagu dengan tangan kirinya, menatap Hueningkai dengan seksama.

Sadar sedang ditatap, "kenapa, Kak?" Hueningkai bertanya, masih dengan kunyahan di mulutnya.

"Enggak.." Kyungmi melebarkan senyumnya, memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Keheningan terjadi beberapa detik sebelum Kyungmi membuka suara lagi.

"Udah malem, tidur sana.. besok udah masuk sekolah lagi."

Karena sudah mengantuk, Hueningkai menuruti ucapan kakaknya barusan. Beranjak ke kamarnya, meninggalkan Kyungmi sendiri di dapur.

Membereskan bungkus cookies bekas Hueningkai dan juga dirinya, Kyungmi juga bergegas menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Sesampainya di kamar, Kyungmi merebahkan diri di ranjangnya, menatap langit-langit atap kamarnya. Kemudian tersenyum sendiri dengan mata berbinar.

Namun senyuman tersebut menghilang. Berganti menjadi senyum khawatir yang tercetak di sana. Membangkitkan diri untuk duduk di sisi ranjang, menunduk dengan helaan napas pasrah.

"Selamat makan!"

Setelah kalimat tersebut dilontarkan, keduanya mulai melahap makanan yang tersedia di depan mereka. Memakannya dengan lahap dan khidmat. Tidak ada yang membuka suara, masing-masing sibuk mengunyah.

Yeonjun menelan makanannya, "Kyungmi," memanggil kekasih yang sedang duduk di hadapannya saat ini.

Mereka berdua -Kyungmi dan Yeonjun- sedang berada di kantin kampus untuk mengambil jam makan siang. Sebenarnya Yeonjun yang mengajak. Tapi berhubung Kyungmi agak lapar, dia menerima tawarannya.