3. Friendly Human

633 129 64
                                    

Selamat membaca~

Selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Korea mulai memperlihatkan malamnya, angin sejuk berhembus menerpa wajah Hueningkai yang tengah melangkahkan kakinya di sepanjang jalan yang sepi akan kendaraan. Hanya beberapa kendaraan yang melaju dari arah yang berlawanan seperti satu atau dua mobil. Banyak toko di sisi kanan dan kiri jalan masih terang benderang karena lampu yang menyala, menandakan toko tersebut belum tutup.

Hueningkai berjalan ke arah rumah sendirian dengan berjalan kaki dari sekolahnya.

Jadwal pulang hari ini agak terlambat karena adanya materi tambahan dari mata pelajaran terakhir tadi. Cukup membuat lelah, oleh sebab itu Hueningkai hanya berjalan perlahan sembari menikmati hembusan angin sore yang menyentuh kulit.

Perasaan anak itu mulai membaik karena Taehyun datang membantunya tadi. Walau ia sempat menahan tangis..





"Aku tidak apa, Taehyun."

Taehyun menyentuh pundak Hueningkai. "Kau yakin, kau baik-baik saja?" Tanyanya untuk kesekian kalinya kepada Hueningkai.

Sejak kejadian tentang Beomgyu tadi hingga sekarang, Taehyun menanyakan hal yang sama terus menerus. Untuk memastikan bahwa Hueningkai tidak tersakiti akan bentakan dari Beomgyu tadi.

Hueningkai mengangguk mantap. "Iya Taehyun, aku baik-baik saja.." ucapnya sambil tersenyum kecil.

Taehyun yang peka, ia tahu bahwa hati temannya itu sedang tidak baik-baik saja. Ia terus menerus bertanya untuk meminta Hueningkai agar jujur padanya.

"Sudahlah, Taehyun..."

Taehyun yang mendengar helaan tersebut menolehkan kepala, menatap Hueningkai dengan lamat.

Hueningkai menoleh ke Taehyun, hingga keduanya saling bertatap. "Jangan tanyakan hal itu lagi padaku, aku baik baik saja." Ucapnya final.

Tin! Tin!

Hueningkai terlonjak kaget hampir tersungkur ke depan jika ia tidak bisa menyeimbangkan dirinya. Saat itu juga mobil berhenti tepat di depannya.

Hingga kaca mobil tersebut perlahan terbuka. Memperlihatkan seorang laki-laki yang masih muda, namun jika dibandingkan dengan Hueningkai, maka Hueningkai lah yang lebih muda.

Itulah Choi Yeonjun.

Ingin tahu soal Choi Yeonjun?

Biarkan Hueningkai yang menjelaskan sendiri dengan nantinya.

"Jam segini kok masih di luar?" Tanya Yeonjun yang masih setia memegang setir mobilnya.

Hueningkai membungkuk, bermaksud menyapa. "Pulang agak lambat, Kak." Jawabnya.

"Ngapain diem di situ? Ayo naik."

Mengulum bibir sebentar membuat suara berpikir.

"Oke." Finalnya menerima ajakan Yeonjun.

Di mobil hanya ada kecanggungan Hueningkai dan santainya Yeonjun mengendarai mobil. Kadang Yeonjun membuka suara dengan bertanya hal-hal kecil seperti sudah makan belum atau hari ini bagaimana sekolahmu atau mungkin yang lebih panjang kenapa masih di jalan aja tadi? Udah mana jalannya kaya siput, lambat. Hueningkai hanya membalas seadanya ditambah anggukan kecil di kepalanya.

Yeonjun memang seramah itu. Ah, Hueningkai jadi sungkan.

-Han-

[✓] PRODIGIOUS || Huening KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang