11. You And Me, We Are Friends

275 66 90
                                    

Selamat membaca~

Anak laki-laki dengan sorot matanya yang sendu, berjalan lemah sambil menahan rasa sakit yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak laki-laki dengan sorot matanya yang sendu, berjalan lemah sambil menahan rasa sakit yang ada. Menarik napas lalu membuangnya guna menahan rasa nyeri pada kakinya.

Baru saja sembuh, luka baru datang. Tepatnya di sisi bibirnya. Kakinya tidak luka, hanya terkilir.

Saat ini di otaknya hanya terpikirkan kakaknya. Bagaimana nanti reaksi Kyungmi saat dirinya sampai di rumah dengan keadaan mengenaskan lagi?

Hueningkai tidak ingin mengkhawatirkan kakaknya untuk kesekian kali.

Anak itu terus berjalan lurus, terlalu asik dengan pikirannya. Sampai tidak menyadari bahwa dirinya akan-

"Oh!"

Terjatuh.

Tidak, tidak. Dirinya hampir terjatuh jika saja tidak ada yang menyangga tubuhnya saat ini.

Reflek, Hueningkai menggeserkan kepalanya sedikit untuk melihat siapa yang berada di sampingnya.

Ya, dia.

~~~

"Katakan padaku, apa maksudmu berlaku seperti itu?" Suara ketus terdengar ditujukan untuk Beomgyu.

"Awalnya aku membiarkanmu untuk melakukan segala hal. Sebenarnya dari dulu aku memang tidak pernah melarangmu untuk melakukan apapun, karena aku hanya seorang sahabat, bukan pengatur hidupmu."

Taehyun mengambil napas sejenak, "tapi, semakin ke sini, kau semakin aneh. Aku bahkan tidak percaya ketika kau ikut pada mereka untuk menganggu banyak murid termasuk Hueningkai. Kenapa, Gyu? Kenapa?" Lanjutnya dengan intonasi rendah dan tatapan tajam bercampur teduh.

Yang ditanya tidak berniat mengeluarkan sepatah katapun. Mendadak lidahnya kelu untuk digerakkan.

Kedua anak itu -Beomgyu dan Taehyun- mereka berada di halte depan sekolah sekarang ini. Mengobrol bersama- sepertinya sedari tadi hanya anak bermata lebar dan berhidung mancung yang berbicara, Kang Taehyun orangnya.

"Beomgyu, jawab aku." Ulangnya lagi.

Choi Beomgyu masih terdiam tanpa menatap lawan bicaranya yang terus-terusan memberi pertanyaan.

Dengan kesabaran yang sudah sampai di batas, "Beom-"

"Itu semua karena kau menjauh dariku."

Raut wajahnya berubah ketika kalimat tersebut dilontarkan Beomgyu. Matanya terus fokus pada Beomgyu yang masih menunduk sambil memainkan kuku jarinya.

[✓] PRODIGIOUS || Huening KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang