Hari ini Jung Kyungmi dimakamkan.Di bawah semesta yang menyuarakan guntur. Seolah ikut menangis merasakan kehilangan seperti orang-orang di sana.
Ada Yeonjun, Soobin, Ibu Choi, Tuan Choi, Soora, Jimin, dan tentunya Hueningkai di sana. Jimin tiba 1 jam yang lalu -dengan terburu-buru. Di tengah perjalanan, ia mendapat kabar bahwa Jung Kyungmi meninggal. Membuatnya kaget. Sempat tak memercayai perkataan Soora saat itu. Tapi dilihat dari nada yang digunakan gadis itu di seberang telepon, dia tidak bisa menyangkal.
Hueningkai. Anak itu sedang terduduk bersandar pada batang pohon. Memandang dari jauh proses pemakaman kakaknya. Dia tidak menangis. Dia tidak menangis karena isi pikirannya masih berantakan. Hueningkai belum percaya dengan semuanya. Semua yang terjadi secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sedikitpun.
Tanpa disadari olehnya. Dari jarak 1 meter ada yang terus memandangnya sejak tadi. Adalah Choi Soobin. Atensinya terfokuskan pada anak yang duduk di bawah pohon rindang sana. Soobin belum pernah melihat anak itu, tapi anak itu mirip persis dengan Jung Kyungmi. Apakah dia saudara Jung Kyungmi?
Air matanya sedikit demi sedikit mengalir menuruni lereng pipi. Tidak deras seperti air mata Yeonjun. Temannya itu menangis sambil memeluk bingkai foto berisi wajah cantik yang sedang tersenyum cerah menampakkan gigi putihnya di sana. Terus mengelukan nama Jung Kyungmi dan memohon agar Kyungmi bangun dan membuka mata -walau itu tidak mungkin terjadi. Soobin miris melihatnya. Melihat Yeonjun yang menangis bak orang gila seperti itu, membuat Soobin tak tega.
Proses pemakaman berlangsung dengan cepat tanpa hambatan. Ketika peti mati Jung Kyungmi diturunkan ke liang lahat, semua orang -tanpa terkecuali- menangis deras. Isakan hebat terdengar di mana mana. Soobin menangis dalam diam. Air matanya tak henti-hentinya turun. Terus berdesakkan keluar. Membuat hatinya hancur berkeping-keping.
Dia gagal. Lagi.
Hueningkai menatap kosong tanah yang perlahan mulai menutup itu. Menutup dan mengubur peti mati berisi kakaknya. Makam kakaknya yang berdampingan dengan makam orang tuanya. Kakaknya sudah bisa bertemu dengan Mama Papa nya. Jujur, Hueningkai benar-benar terpukul dengan ini. Mengapa harus secepat ini?!
Satu persatu manusia mulai menyingkir dari sana. Menyisakan Choi Yeonjun yang masih bersimpuh di depan makam orang yang ia cintai. Orang yang mampu membuatnya melupakan masalah-masalahnya. Orang yang menerima dirinya apa adanya. Yang membantunya menjadi laki-laki dewasa. Yang mampu mengalihkan dunianya dengan senyuman yang dimiliki gadis itu.
"Kyungmi... kamu janji bakal jaga diri kamu.." menggelengkan kepala, "kenapa.. kenapa.."
Park Soora di sebelahnya. Gadis itu menangis sejak awal ia sadar tadi. Langsung berlari kembali ke ruangan Jung Kyungmi ditangani tadi dan mendapati Hueningkai terduduk di lantai sambil menangis deras tanpa isakan. Membuat hati Soora tersayat. Dia tahu perasaan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai
Fanfiction❝Aku hanya seorang anak yang bersama dalam kesepian dan kesendirian.❞ [Han's First Book] Start writing: 200920 Published: 101220 End: 270221 ©️ HanSant 2020-2021