Siang hari itu, di rumah besar keluarga Choi. Sangat aman dan tenteram. Memberikan kesan sejuk dan damai di sekitar rumah megah tersebut."Lo ngapain di sini?!"
"Apaan sih lu, nongol langsung teriak gajelas!"
"Ya lo ngapain di rumah gua?!"
Yeonjun yang kala itu baru bangun dari tidurnya, keluar dari tempat persembunyiannya -kamar tidur- sebab mendengar suara orang memasak dan mencium aroma sedap dari arah dapur. Di depan tangga, matanya langsung tertuju pada seseorang yang sangat ia tak duga. Dia bukannya ternganga tak menyangka melihat sosok itu, melainkan ingin menyumpah serapahi sebisa yang ia mau.
Benar, Park Soora. Gadis itu sedang duduk di sofa biasa tempat Yeonjun menonton drama favoritnya dengan mengangkat kaki, mengemili permen dalam toples dan cookies yang tersedia di piring entah darimana. Padahal di sampingnya terdapat kepala keluarga dalam rumah besar tersebut juga terduduk, fokus dengan laptop. Jarak tempat duduk gadis itu dengan Tuan Choi hanya 5 jengkal. Tapi Tuan Choi tak masalah.
Ingin saja rasanya Yeonjun melempar vas bunga yang terdapat di sebelahnya saat ini ke muka yang tak tahu diri itu.
Menelan sisa-sisa potongan cookies dalam mulutnya, "heh! Lu apaan si? Gua cuma ke rumah lu- bukan, rumah Om Choi napa lu larang ha?" Balas Soora tak terima dengan sambutan yang diberikan oleh putra tunggal Choi.
"Ya lo datengnya hampir tiap hari! Apa coba tujuannya! Kaga punya rumah, lo hah?!"
"Heh! Kalo ngomong asal jiplak lu ya, bebek rawa! Gua ke sini juga ada maksud baek!" Soora berteriak nyalang, sempat membuat orang yang berada di sebelahnya tersentak kecil namun tidak mempermasalahkan. "Gua abis bantu Ibu Choi! Emak lu! Gitu aja kaga boleh! Lagian Ibu Choi iya iya aja tuh gua bantu dia!"
"Maksudnya apa lo bantu-!"
"Udah, udah dong, Jun.. Ra.. jangan teriak-teriak. Ga liat tuh, ayah mukanya nekuk denger kalian ribuuuuut terus." Suara lembut nan sejuk ketika didengar itu menyeruak, mengalihkan semua orang yang berada di dalam ruangan itu.
Ibu Choi meletakkan kopi yang masih terlihat gas uapnya itu untuk Sang suami ke atas meja dekat pria yang tengah berkutat dengan layar laptopnya, hendak bersuara. "Soora tadi bantu mama bersih-bersih halaman belakang sebentar, sama siram taneman. Terus dia coba-coba bikin cookies, mama nyuruh dia masak tadi." Jelas wanita itu dengan penuh kelembutan.
Wajah Yeonjun masih tak terima, "tapi 'kan Ma, dia ngebantu mama gitu apa tujuannya coba?" Terus menyangkal pernyataan yang ibunya katakan mengenau hadirnya gadis berambut coklat kemerahan.
Soora menatap sinis pada Yeonjun. Dasar menyebalkan! Soora sempat bertanya-tanya, kenapa mendiang sahabatnya mau menunggu hanya demi seorang Choi Yeonjun?! Ah sudahlah, Soora tidak ingin menjadi manusia yang mengikutcampuri urusan yang tidak menyangkut dirinya. Membuang waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai
Fanfiction❝Aku hanya seorang anak yang bersama dalam kesepian dan kesendirian.❞ [Han's First Book] Start writing: 200920 Published: 101220 End: 270221 ©️ HanSant 2020-2021