Selamat membaca~
"Aku pulanggg!" Seru seseorang dari arah bawah, lebih tepatnya ruang tamu.
Hueningkai yang tengah disibukkan dengan rumus rumus matematika langsung teralihkan atensinya pada seruan yang datang tiba tiba.
Turun ke arah bawah mencari keberadaan sumber suara yang mencuri perhatiannya. Membiarkan tugas-tugasnya terbengkalai di atas meja belajar.
"Aaa Hyuningie adikku..." ucap seseorang tersebut dengan seulas senyuman di wajahnya.
Hueningkai yang menemukan Sang kakak juga memberikan senyuman yang tak kalah sumringah.
"Kak Kyungmi!" Hueningkai berlari ke arah kakaknya.
Sedangkan Sang kakak hanya menggelengkan kepala, terkekeh melihat kelakuan adiknya.
Kyungmi pergi ke arah dapur untuk menata barang belanjaannya yang ia beli tadi sebelum pulang ke rumah. Diikuti dengan Hueningkai di belakangnya, masih dengan wajah sumringahnya.
"Belum tidur?" Tanya Kyungmi membuka pembicaraan sambil membuka kulkas untuk meletakkan telur dan juga daging.
Hueningkai menggeleng. "Belum, aku masih ngerjain tugas." Jawabnya.
Kyungmi ber-oh ria mendengar jawaban Sang adik, lalu menutup pintu kulkas.
Kyungmi mengalihkan pandangan ke Hueningkai, mendaratkan tangan ke kepala Sang adik, mulai mengusap rambut hitam legam tersebut. "Yaudah, cepetan kerjain, biar kamu cepet tidur, besok udah sekolah lagi.." ujarnya tanpa memudarkan senyuman.
☁☁
Braaakkk!
"Hati-hati kalo jalan! Punya mata ga sih?!" Bentak seseorang.
Minuman yang ia bawa tumpah begitu saja ke lantai, berserakan bersama gelas sebagai wadah airnya.
"Kok diem aja? Jawab woy!" Bentaknya sekali lagi.
Hueningkai yang mendapat bentakan tersebut hanya tertunduk, merapikan tumpahan minuman di depannya.
"M-maaf.."
Hueningkai terbangun dari jatuhnya -karena tabrakan tadi- dengan pandangan yang masih tertunduk pada lantai. Dirinya takut. Satu hal yang perlu kalian tahu, Hueningkai sangat lemah. Hatinya mudah retak, perkataan buruk apapun selalu membuatnya lemah. Dan inilah contohnya.
"Orang ngomong diliat! Punya mata 'kan?!"
"Jangan bilang begitu."
Hueningkai refleks menoleh ke arah sumber suara. Terkejut bukan main ketika melihat temannya yang berjalan ke arah dirinya dan juga orang yang membentaknya barusan.
"Bisa jaga omonganmu? Dia tidak sengaja."
Tidak perlu ditanya lagi siapa teman Hueningkai yang tiba-tiba datang untuk membantunya di saat dia kesulitan seperti ini.
Benar. Dialah Kang Taehyun.
"Beomgyu, bisa kau diam? Kau hanya menabraknya dan tidak terjadi luka atau lainnya. Untuk apa kau perlu memarahinya?"
Yang bernama Beomgyu hanya terdiam usai mendengar ocehan dari Taehyun barusan.
"Maafkan aku..." Hueningkai berucap lirih kepada Beomgyu.
"Kau ingin memaafkannya atau tidak?" Kini Taehyun berucap.
Menghela napas kasar, Beomgyu meninggalkan kedua pemuda tersebut. Menjauh dari mereka.
Hueningkai masih dengan rasa bersalahnya. Menunduk menahan tangis.
"Kau tidak apa?" Tanya Taehyun memastikan.
Hueningkai mengambil napas panjang dilanjuti anggukan perlahan untuk menjawab pertanyaan Taehyun.
-Han-
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRODIGIOUS || Huening Kai
Fanfic❝Aku hanya seorang anak yang bersama dalam kesepian dan kesendirian.❞ [Han's First Book] Start writing: 200920 Published: 101220 End: 270221 ©️ HanSant 2020-2021